AshefaNews, Badung – Cuaca buruk yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, melanda seluruh kawasan di Indonesia, termasuk Pulau Dewata Bali, mempengaruhi aktifitas libur panjang akhir tahun kali ini.
Seperti salah satunya obyek wisata Pantai Kuta, yang terletak di kabupaten Badung, ditengah kondisi cuaca yang tidak besahabat sejak beberapa saat lalu, pantai yang terkenal dengan pasir putihnya ini tetap menjadi destinasi wisatawan baik domestik hingga mancanegara walau tidak seramai hari-hari normal sebelumnya.
Ditengah mulai meningkatnya tingkat kunjungan para wisatawan datang ke Bali, kondisi cuaca sangat besar pengaruhnya terhadap keselamatan wisatawan, oleh karenanya pihak pengelola, petugas atau satgas Pantai Kuta dengan dibantu petugas balawista dan juga pihak kepolisian perairan Polda Bali kini melakukan pengawasan lebih terhadap aktifitas berlibur wisatawan.
“Beberapa hari ini kondisi cuaca memang tidak bagus untuk aktifitas di pantai, angin kencang dan gelombang tinggi terus terjadi, kami satgat terus waspada dan menghimbau wiasatawan tetap berhati-hati dan menaati larangan, “ ujar Ketua Satgas Desa Adat Kuta Wayan Sirna disela aktifitas hariannya di areal wisata pantai Kuta.
Selain himbauan, sejumlah rambu tanda peringatan juga di pasang petugas di sepanjang bibir pantai terlebih pada titik-titik rawan, “selain himbauan lisan secara langsung, kami juga sudah pasang tanda larangan beraktifitas di air serta selama kondisi cuaca seperti saat ini,” imbuh Wayan Sirna.
Meski kondisi cuaca tidak menentu bahkan berubah mendadak tidak menurunkan minat para wisatawan yang khusus datang mengunjungi pantai kuta, seperti yang disampaikan salah satu disdom asal Surabaya, Lina yang datang bersama keluarganya berlibur ke Bali selama libur panjang akhir tahun kali ini. “Cuaca seperti ini pastinya saya tetap waspada, oleh karenanya kami memilih hanya berada di pinggir pantai dan tidak berenang,” tutur Lina.
Untuk memberikan rasa aman kepada wisatawan yang berkunjung ke kawasan pantai Kuta, sejumlah rambu peringatan berupa bendera tanda larangan berenang di pasang petugas di sejumlah titik sepanjang pantai. Terdapat juga puluhan pos pantau balawista dengan tiga orang penjaga bersiaga di tiap posnya.
(RM – Andika)
