SCROLL UNTUK MELANJUTKAN BACA

Mengenal Kaligrafi Serta Kontribusinya Terhadap Peradaban Islam

Bagikan:

AshefaNews – Kaligrafi adalah salah satu kesenian Islam yang berhasil mengambil perhatian kalangan umat Islam. Pada dasarnya kaligrafi merupakan seni tulisan indah berupa khat yang diambil dari alquran dan diberi nama sesuai dengan tempat munculnya. Seperti Makki, Madani, Anbari dan Baghdadi.

Kita bisa mengetahui dan melihat fakta dari kontribusi kaligrafi terhadap peradaban Islam dengan melihat dari beberapa aspek, yaitu:

Fakta dan Kontribusi Kaligrafi: Pertama, Aspek religius

Aspek religius yang terdapat dalam kaligrafi ialah dakwah Islam yang bisa disampaikan melalui seni kaligrafi. Sebab kaligrafi alquran menyampaikan wahyu Allah Swt dan sekaligus juga menggambarkan tanggapan orang-orang Islam terhadap pesan Ilahi.

Melalui penulisan serta pembacaan huruf-huruf, kata-kata, dan ayat-ayat ini, manusia merasakan bahwa kalimat-kalimat alquran dalam bentuk kaligrafi bukan sekedar kalimat-kalimat yang memancarkan gagasan, namun juga memancarkan kekuatan dalam diri pembacanya.

Fakta dan Kontribusi: Kedua, Aspek etika

Dalam aspek yakni kesadaran ritual keberagamaan. Melalui seni kaligrafi manusia dapat mengetahui hakikat yang maha kuasa. Nilai-nilai alquran yang diaplikasikan oleh para pembuat kaligrafi dapat membawa para pembacanya memahami dan memaknai kehidupan sesuai dengan ayat-ayat yang tertulis dalam kaligrafi.

Adapun seiring dengan perkembangan waktu, muncul beberapa nama (khat) seperti, khat Kufi, musallat, mudawwar dan seterusnya. Seni kaligrafi sendiri mempunyai peran yang besar dalam perkembangan peradaban Islam di dunia.

Diantaranya pengaruh dari ekspansi kekuatan Islam, perluasan Arab, peran raja dan masyarakat elit memberikan motivasi dan mempermudah perkembangan seni kaligrafi. Bahkan kaligrafi mempengaruhi perkembangan keilmuan khususnya pada masa daulah Abbasiyah.

Setelah masa daulah Abbasiyah keberadaan kaligrafi masih tetap eksis, bahkan berkembang. Kaligrafi merupakan salah satu karya kesenian Islam yang paling penting sebab Kaligrafi Islam yang muncul di dunia Arab merupakan perkembangan seni menulis indah dalam huruf Arab yang disebut khat.

Munculnya al-khat al-Arabi dengan bentuk yang baik dan indah sangat penting pada masa Islam, dikarenakan al khat adalah seni asli dan di dalamnya terdapat ruh peradaban dan falsafah Islam.

Dibandingkan dengan seni Islam yang lain, kaligrafi mendapatkan kedudukan paling tinggi, dan merupakan ekspresi spirit Islam yang sangat khas. Oleh karena itulah kaligrafi pada akhirnya sering disebut sebagai “seninya seni Islam”.

Kaligrafi yang mencerminkan kedalaman makna seni, esensinya berasal dari nilai dan konsep keimanan pantas masuk pad kualifikasi tersebut. Oleh sebab itu kaligrafi memiliki pengaruh besar terhadap bentuk ekspresi seni yang lain atau dengan kata lain, terhadap ekspresi kultural secara umum.

Bahkan lebih jauh lagi para sarjana Barat mengakui hal tersebut, diantaranya ialah mereka yang banyak mengkaji seni Islam, seperti Martin Lings, Titus Burckhardt, Annemarie Schimmel, dan Thomas W. Arnold.

Adapun salah satu keistimewaan kaligrafi dalam seni Islam dapat terlihat terutama karena merupakan suatu bentuk “pengejawantahan” firman Allah SWT yang suci. Disamping itu, kaligrafi menjadi satu-satunya seni Islam yang dihasilkan murni oleh orang Islam itu sendiri. Sehingga kaligrafi tidak terpengaruh dari seni dan seniman non muslim, seperti jenis seni Islam lain seperti arsitektur, seni lukis dan ragam hias.

Maka tidak mengherankan apabila sepanjang sejarah, penghargaan kaum muslim terhadap kaligrafi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jenis seni yang lain.

Jenis Kaligrafi yang Perlu Anda Ketahui

Dalam seni kaligrafi terdapat beberapa jenis yang biasanya dibuat oleh para kaligrafer. Tentunya setiap jenis seni kaligrafi tersebut terdapat kekhasan masing-masing. Berikut merupakan beberapa jenis seni kaligrafi yang perlu kita ketahui:

Jenis Kaligrafi: Pertama, Khat Naskhi

Khat naskhi merupakan jenis kaligrafi yng banyak digunakan oleh orang Islam. Bahkan pada abad ke-10, jenis kaligrafi ini sangat populer sebab banyak digunakan untuk menulis mushaf Alquran. Adapun ciri khasnya ialah memiliki tampilan karakter huruf yang sederhana, dengan kata lain bisa dikatakan tidak ada hiasan. Sehingga seseorang lebih mudah untuk membuatnya dan pembaca pun juga tidak kesulitan saat membaca tulisan Arab tersebut.

Jenis Kaligrafi: Kedua, Khat Tsuluts

Khat tsuluts merupakan jenis kaligrafi dari seorang menteri bahasa Arab pada masa Khalifah Abbasiyah. Ciri khas pada khat tsuluts adalah tampak ornamental dengan hiasan yang mampu menunjukkan kesan indah.

Kaligrafi khat tsuluts ditulis dalam bentuk curva dengan kepalanya yang meruncing dan kadang juga menggunalan tulisan gaya sambung. Adapun penggunaan seni kaligrafi jenis tsuluts ialah sebagai arsitektur masjid, buku, dan dekorasi interior.

Jenis Kaligrafi: Ketiga, Khat Kufi

Jenis seni kaligrafi yang berikutnya ialah khat kufi. Biasanya khat kufi digunakan untuk menyalin Alquran di periode awal. Jenis seni kaligrafi ini merupakan yang paling tua. Adapun pertama kalinya jenis seni kaligrafi khat kufi berkembang di kota Kufah, Irak. Sebab kota tersebut menjadi kota yang sangat penting dalam peradaban Islam sejak abad ke-7 M.

Jenis Kaligrafi: Keempat, Khat Farisi

Khat Farisi dikembangkan oleh orang Persia dan telah menjadi huruf resmi bangsa tersebut sejak Dinasti Safawi hingga sekarang. Jenis seni kaligrafi ini bernama khat farisi. Adapun ciri khasnya ialah mengutamakan unsur garis, sebab penulisannya tanpa menggunakan harakat. Kelincahan penulis dalam menuliskan tebal dan tipisnya huruf dengan takaran yang benar-benar tepat menjadi bagian dari ciri khat jenis ini.

Penggunaan jenis seni kaligrafi ini banyak digunakan untuk eksterior masjid di Iran yang dikombinasikan dengan warna-warni Arabes.

Jenis Kaligrafi: Kelima, Khat Diwani

Ibrahim Munif merupakan tokoh yang mengembangkan Khat diwani. Kemudian Syaikh Hamdullah serta kaligrafer Daulah Usmani di Turki menyempurnakan seni kaligrafi ini pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16.

Jenis khat diwani digunakan dalam penulisan kepala surat resmi dari kerajaan. Ciri khasnya adalah memiliki karakter yang gayanya bulat dan tidak menggunakan harakat sehingga keindahannya bisa terlihat dari permainan garis serta ada tinggi dan turun dalam beberapa huruf. Seni ini pun biasanya digunakan dalam arsitektur dan sampul di buku.

Jenis Kaligrafi: Keenam, Khat Riq’ah

Jenis seni kaligrafi khat Riq’ah yang ialah perkembangan dari gaya naskhi dan tsuluts. Jenis Khat ini dikembangkan pada masa Daulah Ustmaniyah yang biasanya digunakan untuk tulisan tangan dan juga kepentingan praktis.

Adapun ciri khas dari khat riq’ah adalah karakter huruf yang sederhana, tidak menggunakan harakat, sehingga penulisannya pun bisa dilakukan dengan cepat.

Jenis Kaligrafi: Ketujuh, Khat Diwani Jali

Jenis seni kaligrafi ini merupakan bentuk perkembangan dari gaya diwani yang diperkenalkan oleh Hafiz Usman. Ia adalah kaligrafer populer pada masa Daulah Usmani di Turki. Dalam penulisannya menggunakan harakat yang menunjukkan kebutuhan akan dekoratif, sehingga fungsinya tidak sekadar sebagai tanda baca saja.

Namun seseorang yang membacanya harus beberapa kali melihat agar benar-benar paham dengan tulisan tersebut. Sebab biasanya khat diwajin jail digunakan untuk interior masjid maupun benda-benda hias.

(GE – DIN)

Scroll to Top