AshefaNews – Asmaul husna dan artinya perlu kita ketahui agar kita bisa mengamalkannya dengan baik. Asmaul husna merupakan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang baik dan indah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwasannya Asmaul Husna ini terdiri dari 99 yang mana nama-nama tersebut bisa kita temukan dalam Alquran.
Asmaul husna dan artinya ini dikatakan sangat unik, sebab tidak ada yang memiliki nama dan atribut yang mirip. Sehingga hal ini menggambarkan kekuasaan dan kesempurnaan Allah Subhanahu wa Taa’la yang tidak akan bisa ditandingi oleh apapun juga.
Adapun secara harfiah, Asmaul husna merupakan nama-nama, sebutan, gelar Allah Swt yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Asmaul husna dan artinya yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.
Keutamaan Asmaul Husna Berdasarkan Hadist Shahih
Terdapat dalam Tafsir Al Azhar, Buya Hamka menuliskan jika nama merupakaan perkataan yang menunjukkan sesuatu Dzat atau menunjukkan Dzat dan sifat. Allah memiliki nama-nama dan semua nama itu merpakan nama yang baik. Serulah Allah Swt dengan nama-namaNya yang semuanya baik itu.
Oleh karenanya, perlu kita ketahui bahwa Asmaul Husna dan artinya memiliki sejumlah keutamaan yang luar biasa. Berikut ini tiga keutamaan mengamalkan Asmaul husna dan artinya berdasarkan hadits-hadits shahih:
Pertama, Menjadi Sebab Dikabulkan Doanya
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan perintah agar kita untuk berdoa dengan menyebut asmaul husna. Sebab itu adalah perintahNya, sebab itu juga jaminan bahwa doa tersebut akan dikabulkanNya.
وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al ‘Araf: 180)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, ketika seorang hamba mesti berdoa kepada Allah dengan nama-namaNya dan tidak boleh menyeru Allah kecuali dengan nama-namaNya yang baik.
Kedua, Mampu Mendatangkan Nama yang Baik
Tatkala menafsirkan Surat Al A’raf ayat 180, Ibnu Katsir mencatumkan hadits tentang doa dengan juga asmaul husna. Sebab mendengar sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, seorang sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kami boleh memelajarinya?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas bersabda, “Benar, dianjurkan bagi setiap orang yang mendengarnya (asmaul husna) mempelajarinya” (HR. Ahmad)
Kita yakini jika Rasulullah hanya akan menganjurkan sesuatu yang hal itu penting dan berpahala. Oleh akrenanya, asmaul husna dianjurkan untuk dipelajari, maka ia sangat penting dan berpahala.
Ketiga, Dapat Memasukkan Kita ke surga
Keutamaan asmaul husna dan artinya ini merupakan keutamaan yang paling luar biasa. Sebab siapa yang hafal 99 asmaul husna dan merenungkannya, ia akan masuk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghafal semuanya dengan hati ia akan masuk surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sementara itu para ulama memiliki pendapat yang berbeda dalam memaknai matan dari hadis tentang arti menghafal Asmaul husna dengan hati tersebut.
Keutamaan Asmaul Husna Menurut Ulama
Bahkan karena keutamaan asmaul husna ini, beberapa ulama berpendapat bahwa asmaul husna dan artinya harus dihafal secara harfiah.
Terdapat pula beberapa ulama lain berpandangan bahwa nama-nama Allah harus dipahami dengan benar.
Sedangkan kelompok ketiga berpandangan jika kita harus bertindak sesuai dengan arti nama Allah Swt tersebut. Misalnya, salah satu nama dalam Amaul Husna adalah Al Wahid, jadi kita tidak boleh menyekutukan Allah.
Adapun cara mengamalkan asmaul husna agar memberikan kebaikan bagi kita diantaranya ialah:
Pertama, memperbanyak membaca atau melafadzkannya, baik secara keseluruhan 99 asmaul husna maupun membacanya sesuai dzikir yang biasa dianjurkan.
Kedua, senantiasa menyebut asmaul husna saat berdoa. Yakni melafadzkan asmaul husna yang paling sesuai dengan apa yang diminta di dalam doa tersebut. Misalnya saja apabila meminta ampun, menyebutnya Ya Ghofur, sedangkan saat meminta rezeki, menyebut Ya Razzaq.
Ketiga, menghafal asmaul husna dan artinya. Yakni menghafal secara keseluruhan yakni 99 asma. Meski lebih sulit dari sekadar membacanya, namun menjadi kunci meraih keutamaan ketiga yakni masuk surga.
Keempat, merenungkan maknanya dari asmaul husna dan artinya. Sehingga kita tak sekedar mengetahui artinya apa tiap asmaul husna, tetapi juga merenungkan kandungannya.
Kelima, mengambil hikmah serta keteladanan sifat Allah Swt dalam asmaul husna. Misalnya saja terhadap nama-Nya Al Ghofur, kita kemudian mengamalkannya dengan cara mudah memaafkan orang lain karena berharap ampunan-Nya. Dengan nama-Nya As Salam, kita berupaya menciptakan ketenangan dan kedamaian di mana pun sebab berharap Allah Swt memberikan keamanan dan kesejahteraan bagi kita.
Sayyid sabiq, seorang guru besar di Universitas Al-Azhar Kairo, di dalam kitabnya “Al-Aqaidul Islamiyah” menjelaskan mengenai klasifikasi asmaul husna dan artinya.
Terdapat dalam halaman 48-50, klasifikasi Asmaul husna dan artinya ini untuk memudahkan kita dalam memahaminya. Diantaranya terbagi ke dalam delapan kelompok:
Pertama, Asmaul husna dan artinya yang berhubungan dengan Dzat Allah swt, seperti: al-Wahid (Maha Esa), al-Haq (Maha Benar), ash-Shamad (Maha Dibutuhkan). al-Awwal (maha Pertama), al-Akhir (Maha Penghabisan), al-Quddus (Maha Suci), dan lain-lain.
Kedua, Asmaul husna dan artinya yang berhubungan dengan penciptaan Allah SWT, seperti: al-Khaliq (Maha Pencipta), al-Mushawwur (Maha Pembentuk), al-Bari’ (Maha Pembuat), dan al-Badi’ (Maha Pencipta yang baru).
Ketiga, Asmaul husna dan artinya yang berhubungan dengan sifat kecintaan dan kerahmatan Allah swt, seperti: ar-Rahman (Maha Pengasih), ar-Rahim (Maha Penyayang), al-Mu’min (Maha Pemberi keamanan), al-Wadud (Maha Pencinta), al-Barru (Maha Dermawan), al-Wahhab (Maha Pemberi), ar-Razzaq (Maha Pemberi rizqi), dan lain-lain.
Keempat, Asmaul husna dan artinya yang berhubungan dengan keagungan dan kemuliaan Allah swt, seperti: al-Adzim (Maha Agung), al-‘Ali (Maha Tinggi), al-Qawiy (Maha Kuat), al-Aziz (Maha Mulia), al-Qahhar (Maha Pemaksa), al-Mutakabbir (Maha Megah), dan lain-lain.
Kelima, Asmaul husna dan artinya yang berhubungan dengan ilmu Allah swt. Seperti: al-Alim (Maha Mengetahui), as-Sami’ (Maha Mendengar), al-Bashir (Maha Melihat), ar-Raqib (Maha Meneliti), al-Muhaimin (Maha Menjaga), al-Hakim (Maha Bijaksana), al-Khabir (Maha Waspada), as-Syahid (Maha Menyaksikan) dan al-Bathin (Maha Mengetahui yang tersembunyi)
Keenam, Asmaul husna dan artinya yang berhubungan dengan kekuasaan Allah SWT dan pengaturan-Nya atas segala sesuatu. Seperti: al-Qadir (Maha Kuasa), al-Waliy (Maha Melindungi), al-Malik (Maha Merajai), al-Fattah (Maha Pembuka), al-Wakil (Maha Pemelihara Penyerahan) dan lain-lain.
Ketujuh, Asmaul husna dan artinya yang tidak tercantum di dalam al-Qur’an tetapi merupakan sifat-sifat yang erat kaitannya dengan sifat atau perbuatan Allah Ta’ala yang disebutkan di dalam al-Qur’an. Seperti: al-Qabidl (Maha Pencabut), al-Baits (Maha Membangkitkan), al-Mubdi U (Maha Memulai), al-Baqi (Maha Kekal) dan lain-lain.
Kedelapan, Asmaul husna dan artinya yang terambil dari makna atau pengertian nama-nama yang terdapat di dalam al-Qur’anul karim, Seperti: an-Nur (Maha Bercahaya), ar-Rasyid (Maha Cendekiawan), al-Adl (Maha Adil), as-Shabbir (Maha Penyabar), al-Jalil (Maha Luhur), dan lain-lain.
(GE – DIN)