SCROLL UNTUK MELANJUTKAN BACA

Waspada..! obesitas bisa mengintai para remaja

Bagikan:

AshefaNews – Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan yang sedang meningkat, terutama di kalangan remaja. Meskipun obesitas dikenal sebagai masalah yang lebih umum dimiliki oleh orang dewasa, namun para remaja pun mulai merasakan dampaknya. Dalam artikel ini, mari kita bahas tentang bagaimana obesitas dapat mengintai para remaja dan bagaimana cara mencegahnya.

Apa itu obesitas?

Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan jumlah lemak tubuh. Biasanya diukur menggunakan indeks massa tubuh (BMI). Obesitas dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Obesitas adalah masalah yang berkembang di banyak negara di seluruh dunia. Di Indonesia, prevalensi obesitas meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Ini terutama berlaku untuk kaum muda.

Ada sejumlah alasan mengapa obesitas menjadi lebih umum. Salah satu alasannya adalah orang lebih banyak mengonsumsi makanan dan minuman berkalori tinggi. Alasan lainnya adalah orang menjadi lebih banyak duduk, artinya mereka tidak mendapatkan aktivitas fisik yang cukup.

Ada sejumlah cara untuk mencegah atau mengobati obesitas. Salah satu caranya adalah dengan makan makanan sehat dan berolahraga secara teratur. Cara lain adalah dengan minum obat atau menjalani operasi.

Jika Anda mengalami obesitas, penting untuk berbicara dengan dokter Anda tentang cara terbaik untuk meningkatkan kesehatan Anda.

Faktor-faktor penyebab obesitas pada remaja

1. Kurangnya aktivitas fisik

Remaja sekarang ini sering duduk di depan televisi atau komputer sehingga aktivitas fisik mereka menurun. Padahal, aktivitas fisik yang cukup adalah salah satu cara yang ampuh untuk mencegah obesitas. Oleh karena itu, orang tua harus mengajak anak-anak mereka untuk berolahraga secara rutin agar tidak mudah gemuk.

2. Pola makan yang buruk

Pola makan yang buruk juga bisa menjadi salah satu penyebab utama obesitas pada remaja. Mereka sering kali makan di luar rumah dengan teman-teman sehingga asupan nutrisi yang didapatkan pun tidak seimbang. Banyak juga remaja yang suka makan junk food seperti gorengan dan fast food yang tidak sehat bagi tubuh. Untuk itu, orang tua harus mengajarkan anak-anaknya untuk makan makanan sehat dan bergizi.

3. Faktor genetik

Faktor genetik juga merupakan salah satu penyebab obesitas pada remaja. Jika orang tua atau kerabat dekat memiliki riwayat obesitas, maka anak itu pun akan berisiko lebih besar untuk mengalaminya. Oleh karena itu, orang tua harus tetap memonitor berat badan anak-anak mereka agar dapat segera diidentifikasi jika terjadi perubahan signifikan.

4. Masalah psikologis

Selain faktor-faktor di atas, masalah psikologis juga bisa menjadi penyebab obesitas pada remaja. Remaja yang mengalami stres, depresi, atau masalah mental lainnya seringkali akan cenderung makan berlebihan sebagai cara untuk menenangkan diri. Untuk itu, orang tua harus membantu anak-anak mereka untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak sampai berdampak buruk pada berat badannya.

5. Penggunaan suplemen yang berlebihan

Terakhir, penggunaan suplemen yang berlebihan juga bisa menjadi salah satu penyebab obesitas pada remaja. Banyak sekali remaja yang mengonsumsi suplemen-suplemen dengan tujuan untuk memperbesar otot tubuhnya. Namun, hal ini bisa menyebabkan mereka mendapatkan lebih banyak kalori dari seharusnya sehingga dapat meningkatkan risiko kegemukan. Oleh karena itu, remaja harus tetap memantau asupan kalorinya dan hindari mengonsumsi suplemen secara berlebihan.

Konsekuensi dari obesitas

Obesitas adalah salah satu penyebab utama pertumbuhan sel kanker. Obesitas juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Jika Anda obesitas dan ingin hamil, Anda juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Obesitas juga berhubungan dengan masalah kesehatan mental, seperti depresi. Orang-orang yang obesitas cenderung memiliki lebih banyak masalah sosial dan ekonomi. Mereka mungkin mengalami diskriminasi atau penolakan dari orang lain, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.

Jika Anda obesitas, Anda juga berisiko untuk mengalami gangguan tidur apnea (OSA). OSA adalah kondisi di mana pembuluh darah jalan napas tertutup saat Anda tidur sehingga udara tidak bisa mengalir ke paru-paru dan penglihatan Anda terganggu.

Tips untuk menurunkan berat badan bagi para remaja yang obese

1. Pastikan untuk makan sarapan pagi yang sehat dan mengenyangkan. Ini akan memberi energi Anda sepanjang hari dan mencegah Anda dari snacking junk food.

2. Minum banyak air putih sepanjang hari. Ini akan membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mengurangi nafsu makan.

3. Hindari Makanan Cepat Saji, soda, cokelat, kue, pastry, dll. Semua ini mengandung banyak gula dan kalori yang dapat meningkatkan berat badan Anda.

4. Membuat olahraga rutin seperti jogging atau berenang setidaknya 3-4 kali dalam seminggu dengan durasi 30-60 menit per sesi agar mendapatkan hasil yang optimal.

5. Gunakan piring kecil untuk makan. Ini akan membatasi asupan makanan Anda dan membantu Anda mengurangi berat badan.

6. Mulailah mengkonsumsi buah-buahan segar dan sayuran yang kaya akan serat, vitamin, serta mineral sebagai bagian dari diet harian Anda.

7. Kurangi atau hentikan konsumsi alkohol secara total. Alkohol dapat meningkatkan berat badan dengan cara meningkatkan asupan kalori tambahan ke tubuh Anda.

8. Perhatikan asupan gula, lemak jenuh, garam, dan minyak di dalam makanan Anda agar dapat mengurangi berat badan secara efektif tanpa beresiko terkena penyakit lainnya.

Alternatif diet sehat bagi para remaja

Diet sehat bagi remaja bukanlah diet yang membatasi asupan makanan, melainkan diet yang menyeimbangkan asupan makanan. Diet sehat bagi remaja juga bukanlah diet untuk menurunkan berat badan, melainkan diet untuk memelihara kesehatan.

Berikut adalah beberapa tips untuk memilih alternatif diet sehat bagi para remaja:

1. Pilihlah makanan dengan kandungan gizi seimbang

Makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh remaja adalah makanan yang mengandung nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral. Protein dapat membantu pertumbuhan otot, vitamin dapat menjaga kesehatan kulit, sedangkan mineral dapat menjaga kesehatan tulang dan gigi.

2. Hindari junk food

Junk food umumnya mengandung banyak lemak dan garam. Lemak dan garam dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung. Oleh karena itu, hindari makanan yang mengandung banyak lemak dan garam.

3. Konsumsi makanan segar

Makanan segar dapat memberikan nutrisi yang diperlukan tubuh dengan baik. Konsumsilah buah-buahan dan sayuran segar setiap hari untuk mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh.

4. Gunakan minyak tumbuhan untuk memasak

Minyak tumbuhan seperti minyak zaitun atau minyak kelapa dapat lebih baik dipilih daripada margarin atau mentega karena lebih rendah kolesterolnya.

5. Makanlah secara teratur

Tubuh membutuhkan asupan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya secara optimal. Remaja disarankan untuk makan lima porsi makanan sehat setiap hari, dan jangan lupa untuk minum air putih yang cukup.

6. Lakukan olahraga secara teratur

Olahraga dapat membantu remaja untuk tetap sehat dan bugar. Olahraga juga bermanfaat untuk mengurangi stres dan lelah akibat aktivitas sehari-hari.

Dengan mengikuti tips di atas, remaja dapat memilih alternatif diet sehat yang tepat untuk mendukung kesehatan mereka. Selain itu, penting bagi remaja untuk mendapatkan bimbingan dari dokter atau ahli gizi jika mereka ingin melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

(FARABI)

Scroll to Top