AshefaNews, Bantul – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul gagal mencapai target pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata tahun 2022. Hal itu tidak membuat target tahun ini turun, DPRD Kabupaten Bantul malah meminta Dispar meraup Rp 50,5 miliar tahun ini.
“Tahun ini Dispar kita target bisa dapat PAD Rp 50,5 M, itu sudah masuk dalam APBD 2023 dan tinggal dijalankan,” kata Sekretaris Komisi B DPRD Bantul Arif Haryanto, Rabu (4/1/2023).
Arif menilai target tersebut memang cukup besar, namun Arif optimis Dispar mampu mencapainya. Pasalnya, tahun ini ada rencana menaikkan tarif retribusi objek wisata di Bantul.
“Kita tetap optimis, karena kita sudah ajukan kenaikan untuk tarif retribusi untuk meringankan beban Dispar,” ujarnya.
“Apalagi PPKM sudah dicabut, jembatan Kretek II juga segera dibuka dan bakal jadi daya tarik wisatawan karena mempermudah akses dari Parangtritis ke Samas,” lanjut Arif.
Ketua Komisi B DPRD Bantul Wildan Nafis mengaku tidak mempermasalahkan gagalnya Dispar memenuhi target PAD Rp 32 miliar tahun lalu. Namun tahun ini target PAD dari Dispar Rp 50,5 miliar dan Wilda menyebut DPRD bakal memberikan dukungan penuh.
“Nanti kita kasih dukungan anggaran yang cukup agar Dinas Pariwisata bisa menggelar berbagai acara di destinasi wisata. Biar apa? Biar menarik wisatawan datang ke Bantul,” ucapnya.
Terkait naiknya tarif retribusi obwis di Bantul tahun ini, Wildan menilai bakal terealisasi setelah jembatan Kretek II dibuka untuk umum. Mengingat jembatan tersebut bakal menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan untuk datang ke Bantul.
“Ya kalau jembatan Kretek II dibuka harus dibarengi dengan pemberlakukan tarif baru masuk pantai selatan Bantul, tarifnya bisa kan naik jadi Rp 15 ribu,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengaku telah mengetahui soal target PAD Dispar tahun ini. Terkait strategi untuk mencapai target besar itu, Kwintarto mengaku bakal menyesuaikan arahan Bupati.
“Kita nanti akan menyesuaikan dengan arahan Bupati,” ucapnya secara singkat.
(GE – JR)
