AshefaNews, Jakarta – Partai Golkar menegaskan jika pertemuan delapan parpol untuk memastikan dukungan mempertahankan sistem proporsional terbuka di Pemilu 2024, merupakan cerminan dari aspirasi mayoritas rakyat.
“Pertemuan kemarin itu, bentuk kami menangkap aspirasi mayoritas rakyat yang tetap ingin memilih sendiri wakil rakyat yang mereka kehendaki. Golkar pun menangkap aspirasi itu dan menekankan jika proporsional terbuka memang lebih baik,” kata Ketua DPP Partai Golkar, Christina Aryani dalam keterangannya, Senin (9/1/2023).
Anggota Komisi I DPR ini menilai jika sistem proporsional terbuka itu bagian dari komitmen menjaga demokrasi dengan membuat ruang partisipasi rakyat dalam berpolitik terbuka lebar. Apalagi, proporsional terbuka ternyata efektif dijalankan karena sudah dipakai selama 3 kali pemilu.
Christina menilai dalam sistem proporsional terbuka, masyarakat itu bisa memastikan calon anggota legislatif bukan orang yang ujuk-ujuk muncul saat pencalonan tanpa melalui proses matang berpartai.
“Jadi dengan proporsional terbuka itu membuat mudah masyarakat langsung menilai kapasitas, kinerja dan track record seseorang yang maju sebagai calon legislatif. Apalagi dengan era media sosial yang memberi kemudahan,” jelasnya.
Karenanya, Christina meminta agar pemegang kekuasaan untuk tak membatasi ruang partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi. Apalagi sekarang rakyat Indonesia sudah cerdas untuk memilih yang terbaik bagi Indonesia.
“Saat ini KPU sudah berproses dengan tahapan-tahapan Pemilu dengan anggaran yang sudah disiapkan. Maka tidak tepat jika tiba-tiba dilakukan perubahan saat KPU sudah memulai tahapannya,” tukasnya.
(GE – TYO)