SCROLL UNTUK MELANJUTKAN BACA

Ganjar, Prabowo dan Anies Masih Mendominasi Hasil Survey Capres

Bagikan:

AshefaNews, Jakarta : Hasil survey yang dilakukan lembaga riset Indikator Politik Indonesia (IPI) menunjukan, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo masih berada diatas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam konstelasi calon presiden.

“Survei ini dilakukan di awal Desember 2022, melibatkan 1220 responden yang merupakan masyarakat yang sudah punya hak pilih. Penyebaran responden terdistribusi secara proporsional di seluruh wilayah Indonesia,”  papar Direktur IPI, Burhanudin Mukhtadi dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (4/1/2023).

Menurut Burhanudin, dengan simulasi 7 nama capres yang disodorkan pada responden, hasilnya adalah  adalah Ganjar Pranowo (32,8%), Anies BAswedan (26,7%), Prabowo Subianto (24,3%),  Agus Harimurti Yudhoyono (2,9%),  Erick Tohir (2,1%), Puan Maharani  (1,95%) dan Airlangga HArtarto (0,8%).

Dari survey 7 nama capres ini, secara umum  tidak ada yang dominan atau mendapat diatas 35 persen.” Ini menunjukan peta politik masih sangat terbuka. Namun dari survey yang melibatkan 3 nama maupun 7 nama, trend nya tidak berubah,” ungkap Burhanudin.

Namun dia mengakui, yang mengejutkan adalah hasil survey  terhadap Prabowo Subianto yang menunjukan trend peningkatan. Survey di awal Desember ini menunjukan capaian Prabowo mengalami kenaikan, dibanding dengan capaian Anies yang justru stagnan.

“Jujur, saya juga agak kaget dengan hasil ini. Karena dari survey bulan sebelumnya, saya berpikir bahwa Prabowo akan sulit berkompetisi. Tapi sekarang justru menunjukan peningkatan,” ucapnya.

Menurut Burhanudin, hasil survei Desember ini elektabilitas Ganjar dan Prabowo  bisa naik,  karena hasil survey juga menunjukan bahwa tingkat kepercayaan dan kepuasan masyarakat pada kinerja presiden Joko Widodo juga naik.

Menurut dia, pada survey yang sama menunjukan, bahwa persepsi publik terhadap kinerja Presiden Jokowi di bidang ekonomi, politik, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, cenderung positif. “Jadi ketika approval  rating Presiden naik, maka capres maupun partai pendukung Presiden juga akan naik elektabilitasnya,” ungkap Burhanudin.

(GE – Gusto)

Scroll to Top