Demokrat Tegaskan Sistem Proporsional Tertutup Kemunduran Demokrasi

Bagikan:

AshefaNews, Jakarta – Partai Demokrat dengan tegas menolak wacana penerapan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024. Diketahui sistem proporsional tertutup itu hanya memilih Parpol bukan nama caleg di Pemilu.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Irwan Fecho menilai pemilu itu seharusnya menjadi penegakkan kedaulatan rakyat dengan memilih langsung para wakilnya. Sementara proporsional tertutup malah menjadi bentuk kemunduran demokrasi.

“Kami (Demokrat) menegaskan Pemilu dengan sistem proporsional tertutup itu bentuk kemunduran demokrasi Indonesia. Padahal seharusnya kita ini menegakkan kedaulatan rakyat. Dan kedaulatan itu tercipta jika rakyat bisa menentukan sendiri siapa aspirasi yang mereka wakilkan,” kata Irwan dalam keterangannya, Sabtu (31/12).

Lebih lanjut, Irwan lalu mengungkit arahan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meminta para kadernya membangun hubungan solidaritas baik antara masyarakat dengan caleg dan parpol.

“Ketum AHY sudah mengamanahi kami para kader-kader Partai Demokrat untuk membangun hubungan soliditas antara pemilih atau masyarakat dengan caleg dan partai secara paralel. Misi kami membangun kedekatan dengan pemilih. Karena kami berdiri di atas kepentingan rakyat,” katanya.

Lebih jauh, anggota Komisi V DPR ini menegaskan, jika sistem proporsional tertutup benar-benar ditetapkan, maka hubungan solidaritas antara masyarakat sebagai pemilih dengan caleg akan terputus. Sehingga tak mencerminkan kedaulatan rakyat yang demokratis lagi. Dengan demikian, dia menekankan lebih terjamin di pileg dengan sistem proporsional terbuka ketimbang tertutup.

“Kalau ke sistem proporsional tertutup, maka hubungan caleg dan pemilih secara langsung akan terputus. Hal ini berarti tak mencerminkan kedaulatan rakyat yang demokratis, sehat, dan seimbang,” kata dia.

“Angin segar perubahan menuju Indonesia lebih baik, menurut saya lebih terjamin di Pileg dengan sistem proporsional terbuka daripada tertutup. Karena sistem proporsional terbuka mengedepankan partisipasi penuh rakyat dalam menentukan pilihanya,” demikian tutup Irwan.

(RM – TYO)

Scroll to Top