AshefaNews, Jakarta – Partai Demokrat mengklaim jika menjadi inisiator pembentukan nama koalisi perubahan. Koalisi Perubahan merupakan poros koalisi yang terbentuk antara NasDem, Demokrat dan PKS.
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY) pun mengklaim jika partainya sudah lama menggaungkan nama kolisi perubahan jauh sebelum rencana terbentuknya koalisi ada.
“Kami itu yang pertama menginisiasi dan menggelorakan semangan perubahan dan perbaikan ya. Itu sudah lama loh sebelum adanya rencana koalisi perubahan. Narasi itu sudah lama kami gaungkan. Kalau tidak percaya, silahkan dicek rekaman sejarahnya,” kata AHY dalam keterangannya, Jumat (13/1/2023).
AHY pun mengklaim jika nama perubahan itu didapatkan partainya usai berdialog dengan rakyat. Menurutnya, rakyat menilai banyak hal di negara ini yang harus diubah dan diperbaiki ke depannya.
“Kami (Demokrat), selalu turun ke rakyat untuk berdialog dan berinteraksi. Hasilnya kami menemui banyak aspek di sana-sini yang perlu dilakukan perubahan dan perbaikan,” jelas putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
AHY menegaskan, jika nantinya dalam koalisi perubahan tidak boleh ada parpol yang mendominasi. Koalisi dari Demokrat, NasDem dan PKS ini, kata AHY harus saling memberi ruang dalam menyamaikan pendapat dan tidak boleh ada yang dominan.
“Intinya di koalisi perubahan initidak boleh ada yang dominan dan memaksakan kehendak. Contohnya, misalnya wajib si A, harus si A, terus kita diminta nggak perlu tahu alasan kenapa harus si A, atau sebaliknya, tidak bisa itu, karena itu maksa. Koalisi ini kan dibentuk bukan untuk seperti itu,” tegas AHY.
Karenanya, AHY ingin koalisi perubahan itu bisa berkalan sesuai dengan namanya membuat perubahan yang baik secara bersama bagi Indonesia. Koalisi juga diharuskan menjadi poros kekuatan yang menampung keinginan rakyat.
“Saya ingin koalisi ini jadi poros alternatif bagi rakyat. Jadi sebuah poros perubahan yang membawa aspirasi serta harapan rakyat Indonesia,” tukas AHY.
(RM – TYO)