SCROLL UNTUK MELANJUTKAN BACA

Demokrat Duga Hasto Ngotot Ingin Sistem Tertutup karena Trauma Kasus Harun Masiku

Bagikan:

AshefaNews, Jakarta – Sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terutama sang Sekjen Hasto Kristiyanto yang terus dorong sistem proporsional tertutup mendapat sindiran dari Demokrat.

Wasekjen Partai Demokrat Irwan Fecho bahkan menduga jika kengebetan PDIP untuk sistem pencoblosan lambang partai di Pemilu 2024 karena trauma dengan kasus Harun Masiku.

“Ini kenapa ya Hasto ngebet banget dorong sistem proporsional tertutup. Saya sih curiga karena dia kayaknya trauma dengan kasus Harun Masiku,” kata Irwan dalam keterangannya, Selasa (21/2).

Menurut Irwan, Hasto itu nampak seperti orang yang tidak bisa membedakan kehendak rakyat dengan kehendak elite parpol. Karenanya dia meminta agar PDIP wabil khusus Hasto untuk segera menanyakan keinginan publik soal mau sistem proporsional tertutup atau terbuka.

“Ini nih kyak Hasto itu gak bisa bedakan mana kehendak rakyat mana kehendak elit partainya. Padahal kan seperti pesan Pak SBY, jangan sekali buat kebijakan tanpa tanya dulu kehendak rakyat,” tegasnya.

Anggota Komisi V DPR RI ini pun mempertanyakan urgensi dari PDIP yang ingin merubah sistem pemilu di 2024. Hasto, lanjut Irwan, tak selayaknya membandingkan perubahan sistem pemilu 2008 dengan sistem pemilu masa pemerintahan SBY.

“Perubahan sistem pemilu di 2008 menjadi proporsional terbuka adalah murni kehendak rakyat, pekerjaan rumah pasca reformasi yang belum diselesaikan pemimpin pemerintahan sebelumnya,” ujarnya.

Lebih jauh, Irwan menegaskan jika sistem pemilu tertutup merupakan warisan orde baru (orba) yang harusnya sudah tidak dibawa lagi di zaman pasca reformasi ini. Apalagi dahulu reformasi diperjuangkan untuk merubah sistem orba yang membuat rakyat tidak bisa memilih langsung wakilnya di parlemen.

“Kalau masih ngotot gini apa ini si Hasto mau kita kembali ke sistem orba? Rakyat itu kan harusnya berhak memilih langsung wakilnya sesuai yang mereka inginkan dalam pemilihan langsung bukan yang dipilih oleh elite partai,” demikian Irwan.

(GE – TYO)

Scroll to Top