AshefaNews, Demak – Dibalik megahnya jalan Tol Semarang-Demak sepanjang 26,7 Km, yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, ternyata masih menyisakan masalah yang belum sepenuhnya terselesaikan, terkait ganti rugi kepada warga yang rumahnya terdampak pembangunan jalan tol.
Hal ini terungkap saat seorang warga bernama Fathoni, warga Desa Sido Gemah, Kecamatan Sayung melakukan aksi protes dengan membentangkan sepanduk di depan rumahnya yang tak jauh dari proyek tol yang digadang – gadang berfungsi sebagai tanggul laut tersebut.
Dirinya mengatakan, bahwa ganti rugi pembebasan lahan yang terdampak proyek tol tersebut belum dia terima hingga saat ini, padahal dirinya mengaku sudah menyelesaikan berbagai persyaratan yang diminta oleh pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Demak, sejak Maret 2022 lalu.
“Meskipun pada awalnya tanah saya seluas 53 meter persegi dianggap bermasalah, toh saya sudah menerima keputusan dari PN Demak dan seharusnya BPN bisa menghormati dan segera melaksanakan keputusan itu, namun kenapa sampe sekarang belum juga dibayarkan hak saya”, tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menanggapi permasalahan tersebut, sesaat setelah mendampingi Presiden Jokowi melakukan peresmian tol mengatakan bahwa benar ada sejumlah warga yang hingga saat ini mengadukan keluhan terkait ganti rugi pembebasan lahan.
“Bapak presiden tadi juga sudah mendengar langsung kok keluhan warga, tinggal kita kawal saja permasalahan ini dan secepatnya akan segera kita selesaikan dengan berkoordinasi dengan menteri terkait, itu yang disampaikan bapak Jokowi tadi”, ujar Ganjar.
Selain Fathoni, setidaknya ada sekitar 4 warga di kawasan Desa Sido Gemah yang belum mendapatkan hak terkait pembebasan lahan tersebut. Sementara itu pihak BPN Demak belum memberikan keterangan terkait permasalahan tersebut.
(RM – APL)