AshefaNews, Bekasi – Tumpukan sampah sepanjang 500 meter di aliran kali Pisangan, Desa Satria Mekar, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, mulai dibersihkan petugas, Selasa (14/2/23).
Tim Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) II Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi turun langsung membersihkan tumpukan sampah yang diperkirakan mencapai 90 ton.
Kepala UPTD wilayah II DLH Kabupaten Bekasi Sumardi menuturkan, proses pengangkatan dilakukan oleh tim Biawak UPTD wilayah II dibantu tim dari Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat.
“Paska viral di media sosial kita kerahkan sebanyak 18 personil tim Biawak dibantu personil dari Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat untuk melakukan evakuasi sampah di lokasi,” jelas Sumardi saat ditemui di lokasi.
Menurutnya, proses pembersihan dan pengangkatan sampah dilakukan secara manual, lantaran terkendala lokasi yang sulit dijangkau oleh alat berat.
Lebih lanjut, kata Sumardi, sampah terlebih dahulu diangkat ke tepi sungai untuk mengurangi kadar air, untuk kemudian diangkut ke TPA Burangkeng dengan menggunakan 15 unit truk sampah yang telah disiapkan.
1 Unit truk mampu mengangkut sebanyak 6 ton sampah, dan diprediksi sampah tersebut mencapai lebih dari 90 ton dengan pengerjaan selama 3 hari kedepan.
“Sampah yang kita evakuasi ini diperkirakan beratnya mencapai kurang lebih 90 ton. Proses evakuasinya sendiri kita perkirakan akan memakan waktu kurang lebih 3 hari,” ujarnya.
Minimnya kesadaran masyarakat yang masih membuang sampah ke aliran kali membuat sampah kerap menumpuk, dan menjadi penyebab terjadinya banjir.
Sumardi juga menghimbau masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. Khususnya aliran sungai di sekitar rumahnya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Peran masyarakat dalam menjaga lingkungan ini penting agar peristiwa tumpukan sampah ini tidak kembali terulang,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Forum BPD Kecamatan Tambun Utara, Subur menyebut tumpukan sampah di aliran Kali Pisangan, merupakan sampah yang terbawa arus dari wilayah lain, dan Ia khawatir sampah-sampah itu berpotensi menyebabkan banjir saat intensitas hujan cukup tinggi.
“Sampah ini kiriman dari kota Bekasi dan keberadaannya sudah sangat mengganggu masyarakat sekitar. Jika terus dibiarkan pemukiman warga di sepanjang bantarannya bisa terkena banjir.” tuturnya.
(RM – Putra)