AshefaNews, Jakarta – Pihak Pertamina angkat bicara terkait adanya informasi korban yang terdampak kebakaran di Pertamina Depo Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Bagaimana tanggapan pihak Pertamina?
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Deny Djukardi mengaku belum mengetahui terkait adanya informasi tersebut. Lantaran pihaknya saat ini masih mendata korban.
“Nanti saya konfirmasi lagi ya terkait seperti itu. Ini masih kita coba data, kemudian terkait dengan pemberian nanti saya konfirmasi dengan tim kami di Plumpang,” kata Deny kepada wartawan di Posko pengungsian korban di RPTRA Rasela, Koja, Jakarta Utara, Selasa, 7 Maret.
“Karena kami juga masih mendata masing-masing korban baik yang ahli waris juga tentunya,” sambungnya.
Diketahui sebelumnya, Ketua RW 01 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Bambang Setiono mengakui bila ada warganya ada yang diberi uang agar tidak menuntut ganti rugi kepada pihak Pertamina.
“Ya kemarin ada yang ngadu ke saya ngomongnya begitu,” kata Setiono saat dikonfirmasi, Selasa, 7 Maret.
Setiono menjelaskan kejadian itu bermula saat keluarga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang menguburkan keluarganya di pemakaman. Tiba-tiba ada seseorang memberikan uang Rp10 juta dengan syarat tanda tangan di atas materai.
“Ceritanya warga itu mengadu ke saya, jenazah (keluarganya) dikuburkan, terus keluarganya bilang ‘pak ini adek dikasih uang Rp10 juta tapi suruh tanda tangan ini di atas materai’ uang santunan terus bahasanya di situ jangan menuntut Pertamina,” kata Setiono.
“Kemarin bilang ‘saya gak mau pak tapi adek saya sudah menerima gimana ya’. Saya tanya yang ngasih siapa ‘gak tau’,” sambungnya.
Dalam kesempatannya, Setiono menyebut bila informasi warganya yang menerima uang Rp10 juta, baru satu orang. Ia berharap tidak ada lagi tindakan tersebut.
“Baru satu,” tutupnya.
(GE – TGH)