AshefaNews, Depok – Puluhan orang berunjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kota Depok. Mereka mengecam aksi bakar Al Qur’an yang terjadi di Swedia.
Massa yang mengatasnamakan aksi 212 Bela Quran, membentangkan poster sembari berorasi di depan pintu masuk kantor Wali Kota Depok. Mereka mendesak agar Pemkot Depok mengambil sikap terkait peristiwa pembakaran Al – Quran itu.
Dalam orasinya, massa mengecam aksi pembakaran Al Quran yang terjadi di Swedia beberapa waktu lalu.
“Karena selama ini Wali Kota Depok tidak bersuara. Meski beliau adalah kiyai, tentunya kewajiban kyai adalah menyuarakan. Tapi nyatanya Walikota diam, pejabat diam, kalau bukan kita siapa lagi,” seruan Ketua FKUB Depok, Habib Abdul Aziz Assegaf dari atas mobil komando Aksi 212 Bela Quran, di Jalan Margonda Raya, Selasa (21/2/23).
Ia menganggap pelaku bakar Al – Quran sebagai pelacur dan penghianat akidah.
“Ini adalah bentuk cinta kita pada agama dan Al Quran yang dihina dan dibakar oleh provokator. Kita wajib, kita wajib, kita wajib untuk mendeklarasikan bahwa kita melawan penghianat, pelacur, perusak akidah,” katanya.
Menurut Abdul Aziz, hanya di rezim ini Islam di obok-obok.
“Karena itu kita wajib menghidupkan, menyalakan api-api perjuangan, api kemarahan terhadap penista agama, supaya jangan ada lagi penista agama, baru di zaman rezim ini Islam di obok-obok, nabi (palsu) di mana-mana,” imbuhnya.
(RM – ALI)