AshefaNews, Depok – Rumah Tahanan Kelas 1 Depok memperjuangkan nasib para warga binaan yang putus sekolah. Hal itu dilakukan untuk membentuk karakter orang – orang yang menjalani hukuman agar tumbuh menjadi lebih baik.
“Seluruh warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama khususnya dalam hal pendidikan. Dan penjara bukanlah akhir dari segalanya.” Ungkap Kepala Rutan kelas 1 Depok, Andi Gunawan di hadapan warga binaan, Kamis (16/2/23).
Salah satu langkah yang diambil untuk mencerdaskan narapidana adalah dengan mengadakan program kejar paket pendidikan.
“Jadi kita hanya ingin warga binaan ini mendapatkan hak pendidikannya sampai tuntas, minimal wajib belajar. Karena ini adalah kewajiban pemerintah, baik itu pusat, maupun daerah,” katanya.
Andi menambahkan, program pendidikan yang disiapkan untuk para napi di Rutan Depok terdiri dari Paket A (setara SD), Paket B (SMP), dan Paket C (setingkat SMA).
Harapannya, ijazah yang mereka dapat nantinya merubah nasib para napi menjadi agar menjadi lebih baik.
“Ijazah yang didapat inikan bisa mereka gunakan untuk jenjang pendidikan lebih tinggi di luar nanti, atau melamar pekerjaan. Nah inilah harapan kita semua, sehingga benar-benar meningkatkan kualitas pribadinya,” imbuhnya.
Belum maksimalnya sarana atau fasilitas belajar di dalam Rutan, mengharuskan peserta kejar paket pendidikan ini dibatasi.
“Sementara ini masih sedikit, yang kita prioritaskan yang sudah memenuhi persyaratan Disdik supaya bisa ikut ujian kesetaraan. Misalnya punya raport terakhir, atau rekam jejak pendidikannya masih ada,” katanya.
Sembari menunggu fasilitas belajar yang lebih memadai, maka tenaga pengajar sementara ini diisi oleh para petugas Rutan Depok.
“Pengajar sementara ini adalah petugas yang punya kompetensi untuk mendidik. Program ini baru berjalan tiga Minggu, ya tentu kami berharap akan terus berlanjut,” sambungnya.
(RM – AL)