AshefaNews, Yogyakarta – Cuaca ekstrim dan gelombang tinggi yang terjadi di kawasan pantai selatan jawa memaksa nelayan di Pantai Congot, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) libur melaut.
Salah satu nelayan, Wardoko mengungkapkan cuaca ekstrim hingga gelombang tinggi sudah berlangsung sejak dua Minggu belakangan. Selama itu pula, para nelayan tidak berani melaut sehingga memutuskan untuk menepikan perahu mereka.
“Wah sudah dua minggu ini kami libur (melaut), ya gimana sekarang lagi cuaca ekstrim dan gelombang tinggi,” ucapnya kepada wartawan Jumat (30/12/2022).
Ketinggian gelombang laut di pantai selatan Jawa, lanjut Wardoko, kini menembus 6 meter. Ini sangat berbahaya jika nelayan tetap nekat melaut karena berisiko meningkatkan potensi kecelakaan.
Oleh karena itu, sejumlah nelayan kini memilih untuk mencari pendapatan di sektor lain. Ada yang di bidang pertanian, niaga maupun sekadar membenahi peralatan mencari ikan.
“Seperti saya sekarang ini, lebih milih benerin jaring-jaring ikan yang rusak,” ujar Wardoko.
Terpisah, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widyatmoko mengimbau kepada nelayan untuk terus memantau informasi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Informasi ini penting karena bisa jadi acuan nelayan untuk melaut di tengah kondisi cuaca yang tak menentu.
“Kepada nelayan mengingat sekarang lagi gelombang tinggi jadi tolong selalu memantau informasi BMKG. Ini jadi pegangan,” ujarnya.
Aris juga menyampaikan imbauan kepada wisatawan agar tidak mendekati kawasan pantai hingga kondisi gelombang kembali normal. “Jika sudah terlanjur sampai di pantai, kami imbau tidak mandi di laut. Perhatikan batas aman,” ucapnya.
(GE – JR)