AshefaNews, Semarang – Kecelakaan maut antara sebuah minibus dan Kereta Api terjadi di perlintasan KA tanpa palang pintu Purwosari, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari Kota Semarang Jawa Tengah, Kamis (23/02/2023).
Peristiwa yang mengakibatkan dua nyawa melayang ini berawal dari sebuah minibus H-8892-DK yang dikemudikan Alif Mukhtarudin (55), warga Salatiga yang pada saat kejadian membawa istrinya Surati (45), melintas di perlintasan kereta api sebidang tersebut.
Sesampainya di tengah lintasan, korban yang diduga kurang berhati – hati, tidak menduga bahwa pada saat yang sama muncul kereta api Argo Bromo Anggrek tujuan Surabaya – Jakarta Gambir, dan benturan pun tidak terhindarkan hingga membuat mobil terseret 50 meter.
“Ya tadi itu saya liatnya mobil dah ditengah, saya pikir kok malah berhenti padahal ada kereta mau lewat, yaudah langsung keras sekali suara benturannya”, ujar Saliya (65) warga sekitar yang mengetahui kejadian kecelakaan maut tersebut.
Selain mobil yang rusak parah, dari pantauan Kontributor AshefaNews di lapangan, kedua korban juga terpental keluar dari mobil, dengan posisi istri di bawah jembatan, sedangkan suami di samping mobil yang dikemudikan, dengan kondisi luka yang cukup parah.
Menurut salah satu kerabat korban, Emi Purwaningsih, kedua korban pada saat kejadian bermaksud ingin mencari masjid untuk melaksanakan ibadah dzuhur, setelah berkunjung kerumahnya, dan akan langsung melanjutkan perjalanan ke Salatiga.
“Saya gak menyangka, akan terjadi peristiwa ini, padahal tadi baru saja pamit dan pulang dari rumah saya pak, ya allah…”, ujar Emi yang berkaca – kaca melihat peristiwa yang terjadi.
Sementara itu Kapolsek Gayamsari, AKP Hengky Prasetyo yang dimintai keterangan di lokasi kejadian, mengatakan bahwa setelah menerima laporan langsung mendatangi tempat kejadian bersama tim relawan dan anggota Inafis Polrestabes Semarang untuk melakukan olah TKP dan memeriksa saksi – saksi terkait kejadian tersebut.
“Jadi si pengemudi ini kemungkinan tidak hafal kondisi di wilayah ini, dan tidak mengetahui datangnya kereta, karena jika dilihat memang kondisi perlintasan yang dari arah timur yang terhalang pandanganya oleh rumah warga”, jelasnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi, bangkai mobil yang rusak parahpun akhirnya dievakuasi pihak PT KAI Daop 4 Semarang, untuk dipinggirkan agar tidak mengganggu perjalanan kereta api yang akan melintas. Sementara itu, kedua jenazah korban dibawa menggunakan ambulan ke Rumah Sakit Pusat Dokter Kariadi Semarang, untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.
(RM – APL)