AshefaNews, Semarang – Dua hari pasca erupsi Gunung Merapi di wilayah Jateng dan DIY, status level III atau dalam kondisi siaga masih diberlakukan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Dari data yang dilansir dari KESDM, Badan Geologi dan PVMBG tercatat per hari Senin (13/03/23) mulai pukul 06.00 hingga pukul 12.00 WIB siang, gunung yang berada di antara wilayah Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, DIY dan Jateng ini terpantau cerah dan berawan.
Sedangkan untuk angin bertiup sedang ke arah barat daya dan barat dengan suhu udara 21-29 derajat celcius dan kelembaban udara 57-74% serta tekanan udara 834,6-920.9 mmHg.
Menurut penulis laporan, Ahmad Sopari Susanta dalam laporanya menyebutkan bahwa untuk visual Gunung sendiri terlihat jelas, tekanan asap kawah juga terpantau lemah dengan intensitas ketinggian yang sedang.
Meskipun teramati secara visual juga terjadi 6 kali guguran dengan jarak luncur maksimal 1500 meter arah barat daya, dan 1 kali guguran awan panas dengan jarak luncur maksimal 1500 meter ke barat daya, status Merapi masih berada di level III atau dalam kondisi Siaga.
Untuk itu, bagi masyarakat yang berada di sektor selatan dan barat daya seperti di Sungai Boyong, di radius maksimal 5 Km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng yang berada di jarak 7 Km agar lebih mewaspadai dampak erupsi merapi tersebut.
“Jadi dihimbau agar masyarakat tidak melaksanakan kegiatan apapun di zona bahaya”, terangnya dalam laporanya.
Selain itu, hujan yang terkadang masih terjadi dengan intensitas tinggi juga perlu diwaspadai, mengingat potensi banjir lahar dingin juga bisa terjadi sewaktu – waktu. Untuk saat ini, masyarakat diminta untuk mengantisipasi dampak abu vulkanik Gunung Merapi, yang bisa mengganggu kesehatan.
(GE – APL)