AshefaNews, Semarang – Harga kebutuhan di Kota Semarang jelang bulan ramadhan semakin tak terkendali. Komoditas sayur, cabai dan bawang harganya melonjak drastis di beberapa pasar tradisional, Jum’at (17/03/23).
Dari hasil pantauan kontributor Ashefa News di Pasar Karangayu Semarang Jawa Tengah.
Dalam sepekan terakhir, rata – rata kenaikan harga Rp.2.000,- hingga Rp.5.000 rupiah. Kenaikan harga tersebut terjadi pada komoditas cabai keriting merah yang biasa dijual Rp.35.000,- kini menjadi Rp.50.000,- per kilo gramnya.
Untuk bawang merah yang semula Rp.35.000,- menjadi Rp.45.000 per kilo gramnya. Sementara untuk bawang putih yang semula Rp.25.000,- kini menjadi Rp.32.000 per kilonya.
Bahkan untuk sayur mayur seperti kol, brokoli, wortel hingga kentang rata – rata mengalami kenaikan harga mencapai Rp.2.000,- hingga Rp.3.000,- untuk satu kilo gramnya.
Menurut Siti Malikatul (54) pedagang di Pasar Karangayu mengatakan bahwa kenaikan sejumlah harga pokok sudah berlangsung sejak seminggu terakhir, dan menjelang bulan ramadhan ini harga semakin tak terkendali.
“Ya sudah seminggu ada, tapi terus naik harga – harganya, mungkin mau puasa ini, ya semoga kalau bisa harga yang normal saja agar kita pedagang juga bisa laku, kalau mahal gini ya dagangan kita sepi”, cetusnya.
Sementara itu, naiknya harga cabai dan sayur tersebut juga dikeluhkan oleh para pembeli yang mayoritas ibu rumah tangga, seperti Nita (35) yang mengaku kaget dengan harga kebutuhan pokok yang semakin hari semakin melambung.
“Ya mau gimana lagi, kita belanja akhirnya juga mengeluarkan budget ekstra karena dampak kenaikan harga ini, kalau dibilang keberatan ya sangat keberatan karena harganya naiknya gak kira – kira”, ujarnya.
Akibat fenomena tersebut, pedagang mengaku mengalami penurunan omset hingga 50 persen, sedangkan para pembeli terpaksa harus mengurangi belanjaan yang mereka beli.
Para pedagang bahkan memperkirakan kenaikan harga cabai khususnya, jelang ramadhan hingga lebaran bisa tembus di harga Rp.100.000,- untuk setiap kilonya. Diharapkan pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga yang ada di pasaran terkait kebutuhan pokok masyarakat.
Selain akibat jelang bulan ramadhan, kenaikan harga juga diperkirakan dipicu oleh dampak cuaca ekstrim seperti banjir yang masih terjadi di beberapa wilayah, sehingga para petani mengalami gagal panen.
(GE – APL).