AshefaNews, Semarang – Sepekan jelang puasa ramadhan 2023, harga telur dan beras di Kota Semarang mengalami kenaikan yang signifikan. Dari pantauan kontributor AshefaNews di Pasar Karangayu Semarang pada Selasa (14/03/23), harga telur yang semula di harga Rp.26.000,- kini menjadi Rp.30.000,- per kilonya.
Tidak hanya itu, untuk beras kualitas medium yang semula di harga Rp.10.000,- per kilogramnya, kini menjadi Rp.12.000,- sedangkan untuk beras kualitas premium, yang semula di harga Rp.12.000,- kini menjadi Rp.14.000,- setiap kilonya.
Dewi (34), salah satu pedagang telur di pasar Karangayu Semarang mengatakan bahwa kenaikan harga sudah berlangsung sepekan terakhir.
“Sudah sepekan ini, biasanya harga 25 ribu hingga 26 ribu, ini dah sampe 30 ribu mas, ya mungkin kebutuhan orang meningkat karena mau Ramadhan ini mungkin”, ujarnya.
Sementara itu Sunarti (42), pedagang beras di Pasar Karangayu juga mengatakan untuk harga beras juga hingga saat ini terus mengalami kenaikan, baik untuk kulaitas medium maupun premium.
“Ya kalau untuk ecer – eceran beras premium dan medium sudah hampir dua bulan ini mas naik terus, yang saya rasakan ya pembeli agak menurun ini , sepi, gak tau kalau bisa turun harganya mungkin bisa rame lagi mas”,ungkapnya.
Beda halnya yang dirasakan Ningsih (65), salah satu pembeli beras mengatakan bahwa meskipun masih mampu membeli, namun dirinya berharap bahwa harga – harga kebutuhan pokok seperti telur dan beras ini bisa lebih ditekan atau diturunkan lagi, agar tidak terlalu meberatkan masyarakat.
“Ya saya berharapnya kalau bisa diturunkan lagi lah, mungkin di harga 10 ribu ke bawah begitu biar kita juga tidak keberatan, ini kok semakin hari semakin naik terus harga – harga”, cetusnya.
Dari imbas kenaikan harga tersebut, para pembeli menyiasati dengan berbelanja lebih sedikit dari biasanya, dan berusaha melakukan penghematan.
Para pedagang dan pembeli berharap kepada pemerintah, harga – harga yang makin melambung tinggi, khususnya telur dan beras tersebut agar lebih bisa diturunkan atau distabilkan agar tidak naik, sehingga tidak memberatkan masyarakat.
(FARABI-APL)