Fasilitas Tak Layak, Pelaku Wisata Pantai Congot Kulon Progo Butuh Bantuan Pemerintah

Bagikan:

AshefaNews, Yogyakarta – Minimnya fasilitas penunjang wisata hingga rusaknya akses menuju kawasan Pantai Congot, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikeluhkan pelaku wisata setempat. Pemerintah diharapkan bisa turun tangan menuntaskan persoalan ini.

“Kami sangat berharap pemerintah bisa memberikan bantuan karena selama ini kondisi jalan masuk sudah tidak layak. Selain itu banyak fasilitas belum tersedia seperti toilet dan musala. Sementara kami sedang proses penataan biar lebih baik lagi,” ungkap Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Congot, Gunadi kepada wartawan Senin (2/1/2023).

Gunadi mengatakan selama ini upaya pemenuhan fasilitas wisata di Pantai Congot lebih banyak dilakukan secara swadaya masyarakat. Menurutnya pemerintah jarang terlibat langsung, padahal pantai ini turut serta menumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor wisata Kulon Progo.

“Setiap bulan pantai Congot selalu setor pemasukan kepada pemerintah lewat Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) di pintu masuk itu. Jadi diharapkan hasil pendapatan itu bisa untuk pengembangan Pantai Congot,” ucapnya.

Merujuk situs satu data.kulonprogokab.go.id, rata-rata PAD Kulon Progo mencapai Rp3,5 miliar per tahun. Pantai Congot menyumbang Rp 1,06 miliar selama 3 tahun terakhir, dengan rincian Rp417,7 juta pada 2019; Rp359 juta pada 2020 dan Rp292,6 juta pada 2021.

Ditemui di lokasi yang sama, Pemerhati Wisata Pantai Congot, Sarto menyayangkan minimnya fasilitas wisata dan rusaknya jalan di destinasi wisata ini. Menurutnya kondisi ini sudah berlangsung sejak lama, sehingga perlu adanya peran dari pemerintah.

“Dari saya kecil sampai sekarang mungkin hampir 50 tahun, Congot itu tidak ada perkembangan. Padahal saya ingin wilayah Congot bisa berkembang seperti pantai-pantai yang ada di wilayah Kulon Progo, umumnya DIY. Kami sangat iri dengan wisata pantai lain,” ujarnya.

Menurutnya pantai ini punya potensi besar untuk berkembang lebih baik dari saat ini. Hal ini dilihat dari letak pantai yang berada tepat di selatan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dan proyek penangkal banjir Sungai Bogowonto.

“Ini jadi peluang buat menggaet wisatawan. Hanya saja memang perlu penataan lebih baik lagi,” ujarnya. 

(GE – JR)

Scroll to Top