DPR Minta Pertamina Investigasi Menyeluruh Depo Plumpang yang Terbakar

Bagikan:

AshefaNews, Jakarta – Kalangan dewan ikut angkat bicara terkait insiden kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.

Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak meminta agar Pertamina untuk melakukan investigasi menyeluruh atas insiden ini. Pertamina, lanjutnya, juga harus mengusut tuntas penyebab kebakaran yang menyebabkan banyak korban jiwa ini.

“Jadi harus diketahui, apa yang jadi penyebab utama insiden ini (kebakaran depo Plumpang). Jadi apa murni karena human error, kerusakan sistem atau jaringan, atau ada faktor lain seperti sabotase. Jadi perlu dikaji dan ditelusuri penyebabnya,” kata Amin Ak dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/3/2023).

Tak hanya itu, politikus PKS ini juga meminta agar Pertamina harus menyantuni keluarga korban meninggal dan menanggung biaya perawatan kepada korban luka bakar. Kemudian ganti rugi kepada warga yang rumahnya terbakar akibat dari insiden ini.

“Tak cuma ganti rugi itu juga, harus dikaji juga apakah perlu untuk memindahkan depo karena lokasinya berada di tengah pemukiman padat penduduk,” kata Amin.

Amin menegaskan, evaluasi kepada peristiwa ini penting dilakukan agar kejadian yang sama tak terjadi lagi di masa yang akan datang. Kemudian, usia depo yang sudah beroperasi sejak tahun 1974 ini perlu ditinjau apa masih layak atau tidak karena usianya sudah tua.

“Belum lagi kan kejadian meledak ini juga pernah terjadi di 2009 silam. Jadi ini bukan kejadian pertama, selain menimbulkan korban jiwa dan juga menimbulkan kerugian untuk negara,” jelasnya.

“Agar obyektif, investigasi sebaiknya dilakukan tim gabungan yang melibatkan ahli dan aparat penegak hukum,” tegas Amin.

Lebih jauh, Amin mendesak Pertamina juga segera memulihkan pasokan BBM di wilayah yang dilayani oleh Depo Plumpang yang terbakar. Apalagi Depo Plumpang juga termasuk terminal BBM terpenting di Indonesia.

“Ini karena Depo Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina. Jadi perlu dipulihkan segera agar pasokan tidak bermasalah,” tukasnya.

(GE – TYO)

Scroll to Top