Dinkes Kabupaten Bekasi Klaim Belum Ada Temuan Kasus Kencing Tikus, Warga Diminta Jaga Pola Hidup Bersih

Bagikan:

AshefaNews, Bekasi – Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mengklaim Kabupaten Bekasi belum menemukan adanya kasus penyakit kencing tikus atau leptospirosis. Hal itu berdasarkan belum adanya laporan kasus penyakit kencing tikus tercatat di wilayah Kabupaten Bekasi.

Penyakit kencing tikus sendiri dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir mewabah di beberapa Kota dan Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat, hingga mengakibatkan dua orang warga meninggal dunia.

Data di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, tercatat ada sebanyak 189 kasus terjangkit wabah kencing tikus 33 kasus mengakibatkan hingga meninggal dunia di sepanjang tahun 2022.

Guna melakukan pencegahan, rencananya Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi akan melakukan penyisiran terkait kasus tersebut.

“Tidak ada laporan kasus penyakit kencing tikus. Coba nanti kita cari data validnya dari puskesmas maupun rumah sakit,” jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Masrikoh, Selasa (14/3/23).

Menurutnya, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan adanya kasus kencing tikus dari seluruh puskesmas maupun rumah sakit. Ikoh (sapaan akrab Masrikoh) menyebut secara spesifikasi kemungkinan ada warga yang terjangkit, hanya saja memang tidak menonjol kasusnya. Sehingga tidak dilaporkan ke Dinas Kesehatan, karena masih bisa teridentifikasi kasus-kasusnya.

“Jadi secara spesifik mungkin kejadiannya nggak banyak, masih bisa diidentifikasi. Kalau misalnya ada yang menonjol lebih spesifik, bisa muncul,” ujarnya. 

Berdasarkan laporan, kata Ikoh, saat ini warga banyak yang menderita penyakit kulit, seperti gatal-gatal.  Kemungkinan, kata Ikoh, gatal-gatal merupakan salah satu gejala kencing tikus.

Itu terjadi, karena beberapa waktu lalu, sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi terendam banjir, sehingga tikus-tikus tersebut keluar dari sarangnya. Hanya saja saat berobat di Puskesmas atau rumah sakit tidak dilaporkan ke Dinas Kesehatan.

“Penyakitnya kencing tikus itu, penyakit kulit, gatal-gatal salah satunya. Ya kemungkinan kalau misalnya di laporkan dan berobat ada. Karena tikus itu ada dimana-mana, dia adanya di tempat-tempat kotor,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, dirinya menghimbau, agar masyarakat bisa lebih waspada dan bisa menjaga pola hidup sehat di lingkungan rumahnya. Dan jika mengalami keluhan atau gejala gatal-gatal yang tidak normal saat dalam kondisi sakit, lebih baik warga langsung berkonsultasi ke dokter. 

“Hidup bersih itu yang utama, misalkan banjir dan ketika surut harus cepat-cepat dibersihkan rumahnya. Wabah ini memang perlu deteksi dini, karena penemuan kasus dini bisa langsung dilakukan pemberian antibiotik bisa lebih cepat,” tutupnya. 

(GE – Putra).

Scroll to Top