AshefaNews, Gunungkidul – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMKP2KB) Kabupaten Gunungkidul mengaku kedatangan Paguyuban Janaloka yang merupakan wadah Kepala Dusun atau Dukuh di Gunungkidul. Mereka meminta pendampingan usai mundurnya 2 Dukuh akibat didemo warganya.
Ketua Bidang Pemberdayaan Janaloka Sri Bakti Surana menjelaskan, bahwa ada demo di empat Padukuhan yang berada di Kapanewon Ponjong. Akibatnya, ada dua Dukuh yang sampai mundur dari jabatannya.
“Untuk dua Padukuhan bisa diselesaikan dengan mediasi oleh forum pimpinan Kapanewon. Tapi untuk Dukuh Gedong dan Dukuh Slingi mundur, jadi ada dua Dukuh yang mundur dalam satu bulan,” katanya kepada wartawan di Kabupaten Gunungkidul, Jumat (27/1/2023).
Karena itu, Sri dan puluhan rekannya mendatangi Kantor DPMKP2KB Gunungkidul untuk meminta perlindungan dan pendampingan. Semua itu agar Dukuh-dukuh bisa maksimal dalam menjalankan tugasnya.
“Karena itu kami datang ke sana tadi untuk minta perlindungan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DPMKP2KB Gunungkidul Sujarwo mengatakan, bahwa perwakilan Dukuh yang datang mencapai puluhan orang. Kedatangan mereka, kata Sujarwo, untuk meminta perlindungan pasca mundurnya 2 Dukuh akibat didemo warga.
“Kedatangan para Dukuh tadi untuk meminta perlindungan terkait demo warga yang meminta Dukuh mundur. Mereka juga meminta kami, Panewu (Camat) hingga Lurah di setiap daerah memberikan pendampingan secara intensif,” katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (27/1/2023).
Menurutnya, para Dukuh tidak perlu takut jika didemo warga. Pasalnya, jika terjadi masalah Dukuh bisa melakukan pemetaan terlebih dahulu dan menyelesaikannya sesuai aturan yang berlaku.
“Kalau terkait dengan aturan, ya apabila ada indikasi atau diduga Dukuh melakukan pelanggaran baik hak dan kewajiban ya penanganannya sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujarnya.
“Seperti harus melalui pemeriksaan oleh lurah, jika terbukti diberikan surat peringatan, hingga pemecatan,” lanjut Sujarwo.
(RM – JR)