AshefaNews, Bekasi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap hujan deras dan angin kencang yang berpotensi bencana di wilayah Bekasi dan sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi, Muhammad Said Nur saat dikonfirmasi pada Senin (20/2/23).
Ia mengatakan masyarakat masih harus mewaspadai potensi terjadinya bencana akibat hujan lebat yang disertai angin kencang.
Menurutnya dalam sepekan terakhir, wilayah Kabupaten Bekasi dilanda hujan dan angin kencang yang mengakibatkan sejumlah pohon timbang dan terjadinya banjir akibat luapan aliran kali di sejumlah Kecamatan.
“Berkaitan dengan musim hujan, memang kalau bicara siklus, hujannya sudah lewat, tapi kelihatannya beberapa hari terakhir ini berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, cuaca selama sepekan terakhir ini intensitas hujan kategori sedang dan tinggi berpotensi masih terjadi,” kata Said saat ditemui di Hotel Swis Bellin, Cikarang Barat, Senin (20/2/2023).
Lebih lanjut, katanya bencana banjir masih berpotensi terjadi di wilayah pemukiman warga yang dilalui oleh aliran Kali Ulu, yakni kawasan Cikarang Utara hingga Timur. Said juga menyebut hal tersebut dikarenakan sungai tersebut tidak memiliki muara.
“Rawan banjir di sekitar Kali Ulu, karena kalinya tidak ada muara sehingga kalau intensitas hujan tinggi, jangankan sehari, dua-tiga jam saja sudah pasti meluap dan masyarakat di daerah Cikarang Utara dan Timur akan terdampak,” ucapnya.
Selain itu juga warga yang bermukim di Villa Mutiara di Kecamatan Cibitung juga masih harus waspada dikarenakan hujan lebat menyebabkan genangan yang cukup lama.
Oleh sebab itu, masyarakat dihimbau untuk mempersiapkan diri saat terjadinya hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bekasi.
Terlebih lagi, status darurat bencana hingga kini masih belum juga dicabut oleh Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan.
“Status darurat bencana sampai sekarang belum karena biasanya itu berlaku sampai di bulan Juni. Jadi kerawanan masih ada, tapi tidak seperti tahun 2021 lalu. 2022 tidak ada yang sampai parah sekali banjirnya,” tutupnya.
(RM – Putra)