AshefaNews, Semarang-Menjelang pergantian tahun yang tinggal menghitung hari, cuaca ekstrem masih melanda di sebagian besar wilayah Jawa Tengah yang berdampak pada berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor hingga angin kencang dan gelombang tinggi di laut.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG, potensi tersebut terjadi akibat adanya pertemuan massa udara dingin dari Asia dengan massa udara panas dari Australia sehingga meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia, termasuk di Jawa Tengah.
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno, aktifnya gelombang atmosfer Rossby, di Jawa bagian utara dapat mengakibatkan terjadinya pertemuan angin dan belokan angin di wilayah Jawa Tengah.
“Disamping itu, meningkatnya potensi penguapan dan penambahan massa uap air di Laut Jawa, serta kelembaban udara yang tinggi,serta labilitas yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian Indonesia, khususnya di Jawa Tengah”, terangnya Jum’at (30/12/22).
Akibat dari fenomena tersebut, bisa berpotensi menyebabkan intensitas curah hujan lebat maupun sedang yang disertai kilat,petir dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah terutama bagian barat,utara seperti Laut Jawa dan pesisir pantai, bagian selatan hingga tengah mulai tanggal 31 Desember 2023 hingga 02 Januari 2024 mendatang.
“Untuk itu kami menghimbau,untuk masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tersebut,terutama bagi warga masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana”,tutupnya.
(GE – Ajipasa)