AshefaNews, Yogyakarta – Pasar Ikan Gawok atau biasa disebut PIGa di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan direvitalisasi. Pasar ikan terbesar di Kulon Progo ini dihidupkan kembali untuk menggeliatkan aktivitas perdagangan yang telah lama mati.Â
PIGa terletak di wilayah Gawok, Wates tepatnya di barat Terminal Wates. Beroperasi sejak 2007 silam dan sempat direnovasi pada 2017, pasar ini justru mangkrak sehingga tidak ada aktivitas jual beli.
Mangkraknya PIGa disebabkan karena minimnya minat masyarakat mengunjungi pasar tersebut. Walhasil pedagang yang tergabung dalam asosiasi pengelola PIGa merugi sehingga memutuskan untuk hengkang dari pasar ini.
“Kita sudah melakukan pemetaan memang di sana pertama sumber daya manusianya/ kelompok yang mengelola di sana rugi terus,” ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo, Trenggono Tri Mulyo saat dihubungi wartawan, Rabu (11/1/2023).
Karena itu, DKP berupaya merevitalisasi PIGa. Jawatan ini memulai proses revitalisasi dengan membentuk pengurus baru untuk mengelola pasar tersebut pada awal tahun ini.
“Ya kita akan melakukan revitalisasi kepengurusan untuk asosiasi kelompok pengolah dan pemasar Kulon Progo, yang nantinya ini akan melaksanakan pengelolaan PIGa. Untuk kepengurusan kemarin kita sudah melaksanakan rapat koordinasi yang intinya nanti ada revitalisasi itu,” ucap Trenggono.
Trenggono menjelaskan calon pengurus baru PIGa nantinya berasal dari perwakilan pengurus lama, pembudidaya ikan dan pelaku usaha pengolahan ikan. Khusus untuk pengolah ikan, pihaknya memilih calon pengurus yang sebelumnya telah mengikuti pameran manunggal Fair Kulon Progo di Taman Budaya Kulon Progo akhir 2022 lalu.
“Kita ikutkan (pengurus) yang kemarin mengikuti pameran manunggal fair di TBK.
Karena kemarin ternyata setelah kita evaluasi, pameran itu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pengembangan khususnya pengolahan ikan di Kulon Progo. Kemarin bisa meraup sekitar 21 juta atau 2 juta per hari dari penjualan olahan ikan selama pameran,” jelasnya.
Selain membentuk pengurus baru, DKP juga telah menyiapkan anggaran untuk membenahi sarana prasarana PIGa. Anggaran yang bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais) itu akan digunakan untuk pengadaan AC, perbaikan mesin kasir, hingga pengadaan peralatan memasak.
Peralatan memasak ini nantinya bakal memudahkan pedagang mengolah ikan secara langsung di lokasi sesuai dengan pesanan konsumen. Sebelumnya PIGa hanya melayani jual beli ikan segar.
“Ke depan kita akan bantu asosiasi pengelola PIGa berupa fasilitas peralatan masak. Jadi di sana gak cuma jual olahan dan ikan-ikan yang dalam Frozen tapi nanti ada fasilitas alat masak langsung di sana sesuai pesanan,” ujarnya.
Revitalisasi ini juga mencakup pemenuhan kebutuhan air untuk pedagang di PIGa. Selama ini, air masih menjadi masalah sehingga diperlukan solusi konkrit untuk mengatasinya.
“Masih jadi masalah karena air kita untuk kolam cukup banyak, sehingga jalurnya ambil dari selokan tapi gak mesti ada airnya, nah nanti airnya kita cukupi dari sumur bor yang sudah ada, kita fasilitas itu.
Lalu untuk kolam pembibitan kita masih melakukan studi evaluasi dulu, kerena kondisi selokan tidak mesti ada airnya,” ucap Trenggono.
Trenggono mengatakan proses revitalisasi ini ditargetkan bisa rampung sebelum Bulan Puasa jatuh pada akhir Maret 2023. “Iya Secepatnya, karena ini sudah mulai kita bangun manajemennya, sehingga harapan kami bulan puasa sudah bisa beroperasi,” ujarnya.
(RM – JR)Â