Terhitung 2022, Samsat Kelapa 2 Catat 50 Ribu Kendaraan Menunggak Pajak

Bagikan:

Ashefanews, Tangerang – Sebanyak 50 ribu kendaraan menunggak pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di unit pelaksana teknis (UPT) samsat Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten. Dari data jumlah tersebut, kendaraan roda empat mendominasi tunggakan yang tercatat di UPT Samsat yang menaungi 10 kecamatan. 

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Kelapa Dua, Bayu Adi Putranto mengatakan, bahwa masyarakat sebetulnya tidak perlu datang ke Samsat untuk melakukan pembayaran pajak kendaraannya. 

“Dari 10 kecamatan kita juga memiliki sejumlah gerai dan samsat keliling (samling). Sejauh ini catatan kita dibulan Oktober 2022, ada 50 ribu yang menunggak kendaraan roda empat dengan mayoritasnya kendaraan pribadi,” katanya, saat ditemui di kantornya.

Bayu menuturkan, tercatat sejak awal tahun 2022

Puluhan ribu kendaraan itu tidak melakukan daftar ulang (ktmdu). Dengan berbagai sistem penagihan, pihaknya melakukan untuk mengejar Wajib Pajak (WP) itu.

“Kita lakukan penagihan lewat pos, door to door, bahkan sudah sempat gelar razia pajak. Tapi ini biasanya kendaraan itu sudah berpindah tangan tapi belum di blokir TNKB (tanda nomor kendaraan Bermotor) oleh pemilik lama,” ujarnya.

Dengan melalui berbagai cara, Bayu menambahkan dengan seperti itu dinilai cukup efektif untuk merangkul WP dalam membayarkan kewajibannya. Pasalnya, pihaknya telah memudahkan WP dalam hal membayarkan pajaknya. 

“Kita lakukan kegiatan samsat keliling dibeberapa titik, diantaranya intermoda di Terminal BSD, di Pakuhaji, dan Villa Ilhami. Bahkan sosialisasi gencar ke 10 kecamatan terkait bebas denda dan BBN. Jadi denda tidak ada saat ini, dan juga enggak ada bebas biaya balik nama yang masuk ke wilayah kami,” tuturnya. 

Sementara itu, saat ini realisasi penerimaan PKB terhitung hingga 3 Desember 2022 sebanyak 92,72%. Kendaraan roda dua yang banyak menyumbangkan hasil dari PKB tersebut.

“Kita (samsat) Optimis PKB dengan target di atas 105 tercapai di akhir tahun. Untuk BBN masih terus dikejar juga,” pungkas Bayu. 

(GE – AP) 

Scroll to Top