AshefaNews, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Beringin Sila di Desa Motong, Kecamatan Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (29/12/2022). Bendungan Beringin Sila merupakan bendungan keempat yang sudah diresmikan di NTB.
Peresmian bendungan ini sendiri didampingi oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah, Mensesneg Pratikno dan ibu negara Iriana Jokowi.
“Alhamdulillah hari ini, kita menyaksikan bendungan sudah selesai dibangun dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, dari 6 yang kita bangun, 4 sudah kita resmikan, semoga ini jadi manfaat banyak untuk masyarakat,” ungkap Presiden Jokowi.
Mantan Gubernur DKI ini mengungkapkan, jika menambahkan bahwa pembangunan enam bendungan di wilayah NTB sejak tahun 2015 lalu, merupakan wujud pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mendukung ketersedian air dan ketahanan pangan nasional.
Diketahui, tiga bendungan yang telah diresmikan sebelumnya yakni Bendungan Tanju di Dompu, Bendungan Mila di Dompu dan Bendungan Bintang Bano (KSB). Sementara itu dua bendungan yakni bendungan Meninting (Lombok Barat) dan Bendungan Tiu Suntuk (KSB) ditargetkan akan diresmikan tahun 2023.
Lebih lanjut, Jokowi mengaku jika bendungan ini menghabiskan biaya hingga mencapai Rp1.721 triliun. Untuk itu, Presiden berharap kehadiran bendungan tersebut mampu meningkatkan produktivitas pertanian daerah, khususnya di Kabupaten Sumbawa.
“Kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air. Adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, diharapkan pertani yang sebelumnya cuma sekali tanam dalam setahun bisa bertambah menjadi 2 sampai 3 kali,” tutup Presiden.
Untuk diketahui, Pembangunan Bendungan Beringin Sila sendiri dilakukan dalam dua paket pengerjaan. Dimana pada paket pengerjaan pertama dilakukan oleh PT Abipraya-Mina (KSO), sedangkan Paket II oleh PT Nindya-Lestari (KSO).
Konstruksi Bendungan Beringin Sila sendiri dibuat dengan tinggi 70,5 meter, panjang 787,58 meter, dan lebar puncak 12 meter, yang diprakirakan bisa menampung total kapasitas air hingga 27,46 juta milimeter kubik dan luas genangan hingga 126 hektar area.
Dengan jumlah air tersebut, bendungan ini nantinya akan mampu mengairi lahan seluas 3.500 Ha dan menghasilkan air baku sebesar 76 liter/detik untuk mendukung pertanian di Kabupaten Sumbawa.
Selain itu, kehadiran bendungan ini juga memberikan manfaat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW, reduksi banjir sebesar 90,37 m3/detik, serta potensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi.
(RM – TYO)