AshefaNews – Pabrik Minyak Makan Merah di Deli Serdang, Sumatera Utara, direncanakan beroperasi pada 2023 mendatang. Hal tersebut langsung di katakan Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki.
Teten mengatakan bahwa ia sangat optimis pilot project produksi minyak makan merah berjalan sesuai rencana. Dan dapat diluncurkan pada bulan Januari 2023.
“Piloting ini dilakukan melalui kerja sama dengan PTPN III yakni Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS),” ujar Teten lewat keterangannya, Minggu (4/12/2022).
Minyak makan merah saat ini telah memperoleh sertifikasi SNI 9098:2022 dari Badan Standardisasi Nasional (BSN). Dan Detail Engineering Design (DED) dari PPKS.
Produksi minyak makan merah melalui koperasi petani sawit ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong terciptanya kesejahteraan petani. Saat ini sebanyak 41 persen dari 15 juta lahan sawit dikelola petani secara mandiri.
Potensi tersebut, tentunya mampu menumbuhkan kesejahteraan petani melalui program korporatisasi kebun sawit. Selain bermanfaat dari segi ekonomi, minyak makan merah disebut bermanfaat pula dari segi kesehatan.
Kemudian ada kandungan pro vitamin A dan vitamin E yang tinggi yang bermanfaat untuk mengatasi stunting.
“Prosesnya beda, karena kalau minyak goreng yang sekarang yang warna bening itu kan setelah melalui proses bleaching atau dibersihkan yang bisa saja menurunkan kandungan vitamin A-nya. Nah jadi kalau minyak makan merah ini kandungan pro vitamin A-nya sangat tinggi,” kata Teten.
Terkait kualitas sudah tidak perlu diragukan lagi, selain kaya akan vitamin, hasil masakan pun sama sekali tidak mengubah rasa. Terbukti beberapa waktu yang lalu pihaknya melakukan demo masak bersama salah satu chef ternama terkait penggunaan minyak makan merah.
“Salah satu chef sudah mencoba berbagai minyak. Dari segi cita rasa, tak ada perbedaan dengan minyak apapun, walaupun merah, tak kemudian makanannya menjadi merah,” kata MenKopUKM.
(RM – SYD)