Ashefanews – Komitmen belanja produk dalam negeri (PDN) oleh pemerintah dan BUMN telah mencapai lebih dari 994,46 Triliun. Dan E-Katalog telah menyentuh angka 2,18 Juta produk.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hal tersebut membuktikan keberpihakan pemerintah terhadap produsen dalam negeri. Per November 2022, komitmen belanja PDN oleh Kementerian/Lembaga dan BUMN telah mencapai lebih dari 994,46 Triliun.
“Dengan realisasi bulan November 2022 mencapai angka 584,59 Triliun. Akan tetapi, diperlukan realisasi belanja PDN oleh pemerintah pusat dan daerah yang baru mencapai 343,29 Triliun dari target 400 Triliun tahun ini,” kata Luhut saat Rakornas, di Jakarta, Selasa (29/11/2022).
Menko Luhut, menjelaskan, sejalan dengan Inpres Nomor 2 Tahun 2022, di mana Presiden telah memberikan instruksi kepada seluruh Menteri, Kepala Lembaga, dan Kepala Daerah untuk memanfaatkan dan memberdayakan produk dalam negeri dan produk UMK-Koperasi melalui pengadaan barang/jasa.
Tujuan dari instruksi ini tidak lain adalah untuk meningkatkan perputaran ekonomi, menciptakan supply-demand produk lokal, dan menciptakan sistem pengadaan pemerintah yang efisien, transparan, dan berkelanjutan.
“Kiya bangga bahwa seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah telah berkomitmen untuk mengimplementasikan Inpres 2/2022 secara aktif. Dan pada hari ini, secara khusus saya menyampaikan apresiasi kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang telah menginisiasi dan mengawal penerbitan Inpres 2/2022,” ucap Luhut.
Serta secara aktif mendukung akselerasi implementasinya. Baik di lingkungan internal LKPP maupun dengan Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah, serta seluruh Menteri, Kepala Lembaga.
Selain itu, dalam mendukung PDN ini, Menko Luhut menegaskan bahwa diperlukan komitmen yang kuat dari kita semua untuk mengurangi belanja impor. Tahun depan, seluruh belanja impor maksimal 5%, dengan seluruh 95% untuk belanja PDN, atau berkisar Rp 1002 triliun. Upaya ini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
“Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), peralihan belanja impor ke belanja PDN senilai Rp 400 Triliun saja dapat memberi dampak ekonomi di kisaran 1,6 hingga 1,7%. Dengan serapan 2 juta tenaga kerja, apalagi apabila seluruh Rp 1002 Triliun untuk belanja PDN,” ujarnya.
Kemudian Menko Luhut menyampaikan capaian E-Katalog telah menyentuh angka 2,18 juta produk. “Jauh melampaui target dari Bapak Presiden yaitu sebanyak 1 juta produk pada 2022, kita targetkan pada 2023 dapat mencapai 5 juta produk,” ucapnya.
(RM – SYD)