Kasus Perkawinan Anak Meningkat di NTB, Tertinggi di Lombok Tengah

Bagikan:

AshefaNews – Angka kasus perkawinan anak usia dini mengalami peningkatan di wilayah Indonesia timur, khususnya di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 

Berdasarkan hasil penelitian organisasi Save the Children di 4 kabupaten di NTB, wilayah dengan angka perkawinan anak tertinggi terjadi di Lombok Tengah.

“Penelitian kualitatif mengenai perkawinan anak, pernikahan dini dan kawin paksa (PAPDKP) dilakukan di 4 kabupaten di NTB, yakni Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Lombok Tengah,” ujar Chief Advocacy, Campaign, Communication & Media Save the Children Indonesia, Troy Pantouw, Jumat (27/1/2023). 

Menurut Troy, peningkatan angka dispensasi nikah anak itu pun berdampak signifikan pada penambahan angka putus sekolah yang terjadi SMA/SMK di NTB. 

Merujuk pada data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB pada 2021 lalu, tercatat ada 2.313 siswa yang terpaksa putus sekolah.

“Penyebab utama adalah perkawinan anak dan bekerja membantu ekonomi keluarga,” ungkap Troy.

Troy berpandangan, perkawinan anak usia dini sangat berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak-anak. Hal yang tampak jelas terlihat adalah dari segi pendidikan, kesehatan dan tentunya ekonomi.

Kondisi tersebut pun kemudian berimbas pada masalah kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga karena ketidaksiapan anak-anak untuk berkeluarga. 

“Tak sedikit, dampak terburuk dalam berbagai kasus adalah meninggal dunia,” pungkas Troy.

(RM – WAH)

Scroll to Top