AshefaNews, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan jika Indonesia tetap perlu melakukan impor beras. Hal itu, menurutnya karena kebutuhan beras nasional tidak bisa dipenuhi seluruhnya oleh Bulog.
Demikian dikatakan, Presiden Jokowi saat mengecek stok dan harga bahan pokok di Pasar Wonokromo, Surabaya pada Sabtu (18/2/2023).
“Kita masih butuh impor beras secara nasional, soalnya stoknya dari Bulog itu tipis. Kita itu untuk stok beras nasional minila 1,2 juta ton, terus kemarin baru ada 600 ribu ton, jadi mau tidak mau harus impor dong,” kata Jokowi dalam keterangan dari Setpres.
Jokowi pun mengklaim jika beras impor itu juga akan disalurkan ke provinsi yang menjadi penghasil beras nasional. Hal ini, lanjut Presiden, agar harga beras tetap stabil dan tidak melambung,” jelasnya.
Kendati demikian, menurut Jokowi, Indonesia akan mengalami panen padi nasional di akhir bulan Februari dan disusul Bulan Maret mendatang. Dan saat itulah stok beras nasional diperkirakan akan melimpah hingga 1,9 juta ton.
“Sehingga kalau produksi panen petani ada artinya apa? stoknya melimpah. Kalau stoknya melimpah permintaan tetap maka harganya akan turun,” ucapnya.
Sebelumnya, saat awal menjabat sebagai Presiden, Jokowi sempat mengaku jengkel kondisi pangan Indonesia yang selalu impor. Karenanya dia menegaskan akan melakukan swasembada agar tidak melulu impor.
“Saya terus terang sangat geregetan. Negara yang sangat kaya, sangat luas sawahnya, tapi masih impor,” kata dia di, Subang, Jumat (26/12/2014).
Jokowi bahkan memanggil Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan memerintahkannya untuk tidak mengimpor beras lagi.
Jokowi pun menegaskan Indonesia harus swasembada beras dalam tiga tahun ke depan. “Tidak boleh ditawar!” cetus Jokowi.
(RM – TYO)