AshefaNews – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 66.113 produk makanan dan minuman yang kadaluwarsa, tidak memiliki izin edar hingga rusak.
Kepala BPOM Penny K. Lukito menjelaskan, ribuan makanan dan minuman tersebut ditemukan di tingkat ritel, distributor, maupun gudang importir saat proses pemeriksaan menjelang tahun baru 2023.
“Dari seluruh sarana tersebut, BPOM menemukan 66.113 pieces (3.955 item) produk TMK dengan nilai ekonomi sekitar Rp 666,9 juta,” ujar Penny saat konferensi pers di Gedung BPOM, Senin (26/12/2022).
Dari 66.113 makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan (TMK) itu, kata Penny, petugas di lapangan paling banyak ditemukan produk kadaluwarsa, yakni 36.978 pieces atau 55,93 persen.
Sementara untuk produk yang tidak memiliki izin edar sebanyak 23.752 item atau sekitar 35,93 persen dari total temuan. Kemudian terdapat 5.383 produk yang rusak atau setara dengan 8,14 persen.
“Jika keamanan pangan tidak terjaga maka kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan akan sulit terwujud bahkan perdagangan dan ekonomi juga akan terganggu,” beber Penny.
Untuk diketahui, BPOM melaksanakan operasi pengawasan pangan untuk Natal 2022 dan tahun baru 2023 di rantai distribusi pangan olah mulai 1 Desember 2022 hingga 4 Januari 2022.
Dalam operasi tersebut, BPOM akan menyasar pangan yang tidak sesuai ketentuan di sektor importir, distributor, gudang e-commerce dan ritel pangan, termasuk penjual parsel atau hampers.
(RM – WAH)