Efek BBM Hingga Naiknya Harga Kebutuhan, Bantul Gagal Capai PAD Pariwisata 2022

Bagikan:

AshefaNews, Bantul – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata tidak mencapai target. Hal itu karena harga BBM subsidi yang naik hingga naiknya harga barang yang membuat masyarakat mengurungkan niat untuk berwisata.

“PAD kita mungkin kurang lebih sampai akhir tahun di angka Rp 27 miliar. Jadi masih minus Rp 5 miliar dari target Rp 32 miliar,” kata Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo kepada wartawan di Kabupaten Bantul, Selasa (27/12/2022).

Menurut Kwintarto, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya PAD sektor wisata. Salah satunya pasca pandemi kunjungan wisata di Bantul baru pulih di angka 90%. Artinya, secara aspek kunjungan wisata belum bisa normal.

“Kondisi itu diperparah dengan ketika ada kenaikan BBM. Bukan hanya transportasinya saja tetapi beberapa barang yang menjadi mahal, sehingga kemampuan belanja wisatawan menjadi menurun,” ujarnya.

“Artinya bahwa kalau pariwisata jadi agak prioritas karena ada kebutuhan lain yang lebih prioritas bisa jadi orang-orang memilih menundanya berwisata,” lanjut Kwintarto.

Bahkan, satu setengah bulan sebelum penetapan naiknya harga BBM subsidi jumlah kunjungan wisata sudah mengalami penurunan. Karena itu, dengan naiknya BBM tersebut pihaknya memprediksi ada penurunan kunjungan saat akhir tahun.

“Senin-Jumat itu sekitar 2-3 ribu, kemarin di bawah 2 ribu artinya ada penurunan. Hari minggu 5-10 ribu, ternyata kemarin rata-rata 5-6 ribu, jarang sampai 8-9 ribu. Hari Minggu rata-rata di atas 10 ribu, biasanya 14-15, tapi kemarin banyak yang 11-12 ribu (kunjungan wisata),” ucapnya.

“Artinya memang itu di atas angka limit normal, tapi sebenarnya belum pulih seperti sebelum pandemi,” imbuh Kwintarto.

Dispar Bantul Tidak Gelar Atraksi di Obwis saat Tahun Baru

Terlepas dari hal tersebut, Kwintarto mengungkapkan jika tahun ini Dispar tidak mengadakan atraksi di objek wisata saat malam pergantian tahun dan tahun baru. Namun, Kwintarto menyebut di kawasan Parangtritis bakal ada pentas musik yang digelar warga sekitar.

“Akhir tahun Dispar tidak siapkan acara, tapi kemarin teman-teman di Mancingan (kawasan Parangtritis) bakal menggelar acara malam tahun baru dan tahun baru. Kemarin sudah laporan ke kantor, tapi saya pastikan bukan dangdut,” ucapnya.

Begitu pula di Pantai Gua Cemara yang bakal menampilkan atraksi dari masyarakat sekitar saat malam pergantian tahun. Terkait penyebab Dispar tidak mengadakan atraksi, Kwintarto mengaku karena masalah anggaran.

“Karena selama pandemi kan kita tidak ada atraksi. Sehingga 2022 kita belum menganggarkan dan anggarannya relatif sangat kurang, apalagi kan ada refocusing (pengalihan anggaran untuk COVID-19),” ujarnya.

(GE – JR)

Scroll to Top