AshefaNews, Jakarta – Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan terus menggelar operasi pasar di seluruh provinsi Indonesia untuk menekan harga beras dinilai tak efektif oleh kalangan dewan.
Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo menilai operasi pasar yang dilakukan oleh Pemerintah melalui Bulog ini tak akan bisa menurunkan harga beras lantaran distribusi hanya dilakukan ke pasar-pasar dan tidak langsung menyentuh masyarakat.
“Pertanyaan saya itu, mekanisme distribusi operasi pasar itu seperti apa? Tata kelolanya bagaimana? Kalau operasi pasar ini cuma di drop di pasar induk dan pasar umum ya sama saja. Itu malah bisa diborong habis sama pedagang terus diumpetin dan dipendam, terus dikeluarkan sedikit-sedikit biar harga tetap tinggi, ya berarti percuma dong operasi pasar,” tegas Firman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (7/2/2023).
Menurut politikus Partai Golkar ini, operasi pasar itu memang bagus jika dilakukan dengan tata kelola yang baik dan tepat sasaran. Operasi pasar, lanjut Firman, itu ibarat pemadam kebakaran ‘wan shoot’ hilang terus muncul lagi, sehingga tidak menyelesaikan masalah, apalagi jika hanya dilakukan dengan sistem drop di pasar saja.
“Kalau cuma pakai sistem mengedrop kan bisa diserahkan langsung kepada warga miskin yang memang tidak mampu itu. Pasti kan ada alamatnya dan datanya, jadi tinggal dikasih ke pemerintah desa-desa siapa yang berhak untuk memanfaatkan beras-beras itu,” tegas legislator dapil Jateng III ini.
Ditambahkan Firman, kenaikan harga beras dan sejumlah kebutuhan pangan lainnya harus diatasi secara menyeluruh tidak cukup memperbaiki tata niaga dan distribusi pangan.
“Kalau mau menekan harga beras itu bukan cuma operasi pasar saja. Tapi juga dorong produksi pangan lewat subsidi pupuk murah, konversi lahan pertanian dan mendukung eksistensi atau regenerasi petani, itu baru solusi jangka panjang,” tegasnya.
Sebelumnya, Pemerintah akan terus melakukan operasi pasar di seluruh Provinsi Indonesia hingga harga beras kembali menurun dan stabil seperti biasanya.
Demikian dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai mengecek harga sembako di Pasar Baturiti, Tabanan, Bali seperti dikutip dari keterangan setpres, Kamis (2/2/2023).
“Naiknya harga beras ini memang membebankan. Untuk itu, kami akan terus lakukan operasi pasar oleh Bulog di seluruh Indonesia. Intinya akan terus berlangsung, terutama minggu-minggu ini sampai harga beras menurun,” kata Presiden.
Presiden pun mengaku jika dirinya sudah memanggil Dirut Perum Bulog Budi Waseso untuk membahas kenaikan dan ketersediaan beras serta barang pokok lainnya.
Dalam pemanggilan itu, Jokowi mengaku mendapat informasi jika Perum Bulog telah menyiapkan 315.000 ton beras dan cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan disalurkan melalui operasi pasar hingga bulan Maret 2023.
(RM – TYO)