Begini Cara Menentukan Waktu Sholat Dhuha

Bagikan:

AshefaNews – Waktu Sholat dhuha masih menjadi perbincangan hangat umat Islam. Sebab banyak umat muslim yang bertanya-tanya kapan harus melaksanakan sholat dhuha, karena dikhawatirkan jika Sholat di waktu yang diharamkan.

Sholat dhuhah termasuk salah satu Sholat sunnah yang memiliki keutamaan yang luar biasa. Manfaat sholat dhuha yang paling banyak disebutkan ialah bagi mereka yang menjalankannya maka Allah SWT akan membangun rumah emas yang indah di surga bagi orang yang rajin melakukan dhuha-Nya.

Keutamaannya yang luar biasa dan rakaatnya yang beragam, membuat Sholat sunnah ini menjadi Sholat sunnah yang mudah dalam pelaksanaannya dan banyak diamalkan.

Namun, meski Sholat ini sunnah tetapi ada batasan waktu Sholat dhuha yang telah ditentukan. Nah, berikut ini penjelasannya:

Waktu Sholat Dhuha: Pertama, Berdasarkan Kitab Maroqil Falah

Didapati dari kitab Maraqil Falah di website NU Online, menurut Syekh Hasan bin Ammar, seorang ulama Hanafi. Jika dhuha merupakn nama waktu dari terbitnya matahari hingga tenggelamnya matahari. Namun pandangan ini telah diklarifikasi oleh Syekh Muhammad bin Abdullah Al-Kharasyi Al-Maliki sebagai berikut.

Dalam Al-Kharashi, Syarh Mukhtashar Khalil, Beirut, Darul Fikr, jilid II, pada halaman 4, disampaikan jika, “Sesungguhnya waktu antara matahari terbit dan terbenam terbagi menjadi tiga. Pertama, waktu dakwah. Waktu ini terjadi saat matahari terbit. Kedua, waktu dhuha dibatasi oleh naiknya matahari. Ketiga, waktu dhuha.  Waktu itu (dimulai dari habis waktu dhuha) hingga tergelincir matahari.

Dengan demikian, yang dimaksud waktu yang tentukan pada Sholat dhuha adalah ketika waktu di mana naiknya matahari. Naiknya matahari itulah yang menjadi batasnya.”

Waktu Sholat Dhuha: Kedua, Menurut Ustad Abdul Somad

Ustadz Abdul Somad dalam UAS Q&A Youtube Channelnya, menjelaskan jika, pelaksanaan Sholat dhuha harus dikerjakan sendiri-sendiri atau terpisah. Adapun waktu sholat dhuha biasanya setelah matahari terbit sampai menjelang zuhur. Sedang Kan perkiraan waktu terbaik untuk melakukan sholat dhuha di Indonesia adalah sekitar pukul 08:00 hingga pukul 11:00.

Pada intinya jika waktu dhuha bukanlah pada saat matahari terbit melainkan setelah melewati ketinggian satu tumbak. Sebab ketika terbitnya matahari disebut dengan momen dhahwah. Setelah matahari melewati ketinggian tumbak, maka pada saat ini barulah memasuki waktu Sholat dhuha yang membentang hingga waktu istiwa.

Sehingga jika waktu syuruq (matahari terbit) adalah pukul 6 pagi, berarti umat Islam dilarang melaksanakan Sholat Dhuha pada waktu tersebut. Kita wajib menunggu matahari mencapai ketinggian satu tumbak. Setelah waktu ini berlalu, umat Islam diperbolehkan untuk melakukan Sholat dhuha. Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan jika masa-masa waktu satu tumbak adalah masa-masa waktu tanduk setan. Sebab saat waktu matahari terbit inilah, waktu iblis datang.

Waktu Sholat Dhuha: Ketiga

Sedangkan Syekh Ali Jaber memberikan cara mudah untuk menentukan waktu yang tepat untuk melakukan sholat dhuha yaitu setelah adzan sholat subuh dah hitung selama 2 jam. Nah, setelah 2 jam berlalu, maka pada waktu itulah diperbolehkan untuk melakukan sholat Dhuha.

Misalnya, jika adzan subuh berkumandang pada pukul 4 pagi, maka dua jam kemudian ketik pukul 6 pagi, umat Islam diperbolehkan melaksanakan sholat dhuha. Adapun yang perlu diingat ialah tidak boleh melaksanakan sholat Dhuha pada saat matahari terbit atau pada waktu syuruq.

Waktu sholat dhuha memanglah terbatas, namun dalam pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan sholat wajib yakni seperti berwudhu terlebih dahulu dan lainnya. Waktu sholat dhuha yang sempit, terbayarkan dengan keutamaannya yang spesial. Mulai dari manfaat bagi kesehatan sampai pada keimanan.

Keutamaan sholat dhuha

Berikut ini keutamaan sholat dhuha yang memaparkan dari pandangan kesehatan juga keimanan:

Pertama, Mampu menyehatkan Persendian

Manfaat sholat Dhuha bagi kesehatan yang pertama ialah dapat membantu menyehatkan persendian. Dikatakan pula jika sholat dhuha yang dilakukan dengan ikhlas akan dibalas dengan sedekah. Salah satunya adalah sedekah pada persendian dalam tubuh kita.

Sebagaimana yang tertulis dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, disampaikan jika di pagi hari, umat muslim diharuskan bersedekah bagi seluruh persendian.

Dipaparkan jika setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa menjadi sedekah, setiap lantunan tahmid (alhamdulillah) bisa menjadi sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa menjadi sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa menjadi sedekah.

Berikutnya, demikian juga amar maruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (mencegah kejahatan) adalah sedekah.

Namun hebatnya, semua itu bisa dilakukan hanya dengan melaksanakan sholat Dhuha sebanyak 2 rakaat.

Kedua, Membuat Wajah Lebih Berseri

Manfaat sholat dhuha yang berikutnya adalah membantu wajah terlihat tampak lebih berseri. Apabila seseorang yang rajin sholat dhuha maka ia pun tentu memiliki kemampuan sholat lima waktu dalam sehari.

Sehingga ini akan mengharuskan kita untuk melakukan pembersihan atau mencuci muka setidaknya lima kali. Dimana basuhan ini membuat wajah lebih bersih. Apalagi jika dengan diiringi sholat Dhuha, tentunya manfaat tersebut akan semakin terasa.

Ketiga, Mampu Melancarkan Peredaran Darah

Bagi seseorang yang melakukan sholat Dhuha di pagi hari, maka udara yang dirasakannya masih segar dan tidak tercemar.

Selama sholat dhuha, tubuh juga akan melatih semua otot dalam tubuh. Apalagi di pagi hari terkadang otot masih kaku, sehingga dengan menggerakkannya bisa membuat aliran darah menjadi lebih lancar dan tubuh terasa lebih seimbang.

Keempat, Dapat Membawa Kecukupan Rezeki

Keutamaan sholat dhuha berdasarkan hadits dijelaskan bahwa, barang siapa yang melaksanakan sholat dhuha empat rakaat, maka Allah SWT pasti akan menyediakan makanan untuk orang tersebut.

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits shahih yang menjelaskan jika, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Wahai anak Adam, jangan pernah malas untuk mengerjakan sholat empat putaran di awal waktu (sholat dhuha), nanti saya akan penuhi kebutuhanmu pada akhirnya (sore hari).” (HR Daud, Ahmad, Tirmidz)

Kelima, Mendapatkan Keistimewaan Dibuatkan Pintu Khusus di Surga

Sebagaimana ditegaskan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya di surga ada salah satu pintu yang dinamakan pintu Dhuha, bila datang hari kiamat malaikat penjaga surga memanggil; mana ia yang melazimkan sholat Dhuha? Inilah pintu kalian maka masukilah dengan kasih sayang Allah.” (HR. Thabrani)

Keenam, Termasuk Hamba yang Taat karena Dianggap sebagai sholat Awwabin

Keutamaan sholat Dhuha yang berikutny ialah bagi yang mengamalkannya mk termasuk hamba yang taat. Penjelasan ini dijelaskan dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang mengatakan, “Kekasihku (Muhammad) meninggalkanku tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan: sehingga saya tidur hanya setelah melakukan sholat witir, agar saya tidak ketinggalan dua rakaat sholat Dhuha karena itu adalah sholat Awwabin dan saya berpuasa tiga hari dalam sebulan.” (HR Ibnu Khuzaimah)

Ketujuh, Mendapatkan Rumah di Surga

Ini merupakan keutamaan yang luar bisa, sebab bagi yang mengamalkannya maka ia akan memiliki rumah yang dibangun di surga oleh Allah Swt. Hal ini sesuai dengan isi sabda Nabi Muhammad Shalalahu ‘alaihi wasallam, “Barangsiapa yang sholat Dhuha empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, dia akan menemukan dirinya membangun rumah di surga.” (Shahih al Jami’ No. 634)

(GE – DIN)

Scroll to Top