AshefaNews – Adab ziarah kubur dalam agama Islam merupakan salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam agama ini. Ziarah kubur adalah anjuran untuk mengambil hikmah agar selalu bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sehingga untuk mengingat dan mengenang seseorang yang sudah meninggal alangkah baiknya jika kita untuk berziarah kubur serta menerapkan adab ziarah kubur.
Berikut ini merupakan adab ziarah kubur yang perlu kita ketahui, antara lain:
Adab Ziarah Kubur: Pertama, Bersuci Terlebih Dahulu dan Memakai Pakaian yang Sopan Serta Bersih
Para ulama fiqih menjelaskan bahwa kebersihan adalah hal pertama yang harus diutamakan dalam ibadah. Thaharah atau membersihkan diri sebelum ibadah bisa dilakukan dengan cara berwudhu. Ziarah kubur merupakan ibadah sunnah dalam agama Islam. Sebagai seorang muslim kita dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum ziarah. Dari Othman bin Affan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Barang siapa yang berwudhu, kemudian dia menyempurnakan wudhunya, maka keluarlah dosa-dosa dari jasadnya hingga dari kuku-kukunya.” (Hadis Riwayat Imam Muslim)
Islam mengajarkan kita untuk selalu menutup aurat. Sebagai seorang muslim kita dituntut untuk selalu menjaga pakaian agar menutup aurat. Apalagi ketika kita sedang beribadah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Wahai Nabi, suruhlah istrimu, anak perempuanmu serta wanita-wanita yang beriman, agar melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya; yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenali, maka mereka tidak akan diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.” (Surah Al Ahzab: ayat 59)
Adab Ziarah Kubur: Kedua, Memberi Salam kepada Ahli Kubur
Dari Buraidah al-Aslami RA, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pernah mengajar kepada sahabat-sahabatnya apabila mereka sedang berziarah kubu dianjurkan untuk memberi salam dengan mengucapkan :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ لَلاَحِقُوْنَ نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Salam sejahtera kepada kamu wahai ahli perkampungan (tanah kubur) ini, dari kalangan kaum mukminin dan muslimin; dan bahwa kami juga- Insya Allah akan menurutmu apabila sampai gilirannya; semoga Allah memberi rahmat dan selamat sejahtera kepada kami dan kamu sekalian.” (Hadits Riwayat Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah)
Adab Ziarah Kubur: Ketiga, Berdoa Sebelum dan Sesudah Berziarah
Memberi salam ketika ziarah kubur merupakan adab yang harus diperhatikan. Memberi salam kepada ahli kubur merupakan perbuatan yang seolah-olah kita mendoakan mereka. Hadits riwayat Muslim “Semoga keselamatan tercurahkan atasmu wahai para penghuni kubur, dari orang-orang yang beriman dan orang-orang Islam. Dan kami, jika Allah menghendaki, akan menyusulmu. Aku memohon kepada Allah agar memberikan keselamatan kepada kami dan kamu sekalian (dari siksa).”
Adab Ziarah Kubur: Keempat, Tidak Berkata Kotor
Sebagai seorang muslim kita diwajibkan untuk selalu berkata yang baik kepada semua orang. Kita dilarang untuk berkata kotor kepada semua orang. Jangan sekali-kali berkata kotor ketika ziarah kubur. Kita harus memberikan rasa hormat kepada ahli kubur. Dari Al Imam Tirmidzi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيْءَ
“Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang mu’min pada hari kiamat seperti akhlak yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allāh benci dengan orang yang lisānnya kotor dan kasar.” (Hadīts Riwayat At Tirmidzi nomor 2002, hadīts ini hasan shahīh, lafazh ini milik At Tirmidzi, lihat Silsilatul Ahādīts Ash Shahīhah no 876)
Adab Ziarah Kubur: Kelima, Tidak Memakai Sandal Saat Memasuki Kuburan
Baysur Basyir bin Khashashiyah radhiyallahu ‘anhu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perjalanan, Beliau melihat seseorang yang berjalan diantara kuburan memakai sandal, kemudian Beliau bersabda
يَا صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ، وَيْحَكَ أَلْقِ سِبْتِيَّتَيْكَ» فَنَظَرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَلَعَهُمَا فَرَمَى بِهِمَا
“Wahai pemakai sandal, celakalah engkau! Lepaskan sandalmu!” Lalu orang tersebut melihat (orang yang menyukainya). Tatkala ia mengenali (kalau orang itu adalah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia melepas kedua sandalnya dan melemparnya”
Adab Ziarah Kubur: Keenam, Tidak Duduk Diatas Kuburan
Etika sebagai seorang muslim adalah selalu berbuat bagi kepada siapapun, baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal. Ketika kita sedang berziarah kubur dibiasakan untuk tidak duduk diatas kuburan orang lain. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ، فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
“Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur”
Sebagai catatan, ziarah kubur tidak boleh dijadikan sebagai tujuan utama dalam ibadah, sebagaimana yang ditegaskan dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam “Sesungguhnya ziarah kubur itu adalah suatu amal yang sunnah, jangan sampai kamu membuatnya sebagai suatu kewajiban.”
Sebab tujuan dari ziarah kubur ialah agar kita senantiasa mengingat kematian sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (QS. Ali ‘Imran : 185)
Ayat ini menjelaskan bahwa setiap manusia pasti akan merasakan kematian. Tidak ada cara apapun yang bisa membuat manusia tetap kekal di dunia. Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah menjelaskan kematian pasti datang dan balasan baik atau buruk pasti diberikan kepada semua manusia.
Dari Buraidah bin Al-Hashib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِي زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَةَ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya dahulu aku telah melarang kalian berziarah kubur, maka kini ziarahilah kuburan (karena yang demikian dapat mengingatkan kalian kepada akhirat) (dan dengan menziarahi kubur adalah menambah kebaikan). (Barangsiapa yang berkehendak untuk menziarahinya, maka ziarahilah, dan jangan kalian mengucapkan kata-kata yang bathil.)” (HR. Muslim, Abu Dawud, Baihaqi, an-Nasa’i, dan Ahmad).
Semoga dengan menjalankan ziarah kubur serta menerapkan adabnya, kita dapat meraih keselamatan di dunia dan akhirat. Wallahu a’lam bishawab.
(GE – DIN)