AshefaNews, Bantul – Polisi menciduk tiga warga Kapanewon Imogiri yang menjadi pengepul togel Hongkong (HK). Ketiganya menjadi pengepul togel karena tergiur untung setiap Rp 1 juta mendapat Rp 250 ribu.
Kapolsek Imogiri Kompol Suharno mengatakan, bahwa kejadian bermula saat Polsek Imogiri menggelar curhat Jum’at tanggal 27 Januari. Dalam kegiatan tersebut ada salah seorang warga yang curhat terkait maraknya judi togel di Imogiri.
“Jadi kami dapat informasi dari curhat Jumat kalau ada tempat yang digunakan untuk togel di Imogiri. Lalu kami lidik dan kami lakukan penggerebekan,” katanya saat jumpa pers di Polsek Imogiri, Bantul, Rabu (1/2/2023).
Hasilnya, polisi meringkus EK (41) dan WD (25) keduanya warga Pedukuhan Gerjoyo, Kalurahan Imogiri, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Selanjutnya, polisi meringkus IS (66), warga Pedukuhan Karangtalun, Imogiri, Bantul.
“Ketiganya diamankan tanggal 28 Januari secara terpisah. Dari hasil pemeriksaan ketiganya adalah pengepul togel,” ucapnya.
Selain menciduk ketiganya, polisi turut mengamankan uang tunai dengan total Rp 1,9 juta, buku catatan, gawal dan kertas sigaret untuk mencatat nomor togel. Rincian uang tersebut dari EK Rp 548 ribu, WD Rp 1,080 dan IS Rp 269 ribu.
“Jadi ketiganya ini sebagai pengepul atau penjual, yang bersangkutan akan dapat fee 25 persen untuk setiap Rp 1 juta. Dan sistemnya kalau ada yang menang akan ditransfer,” ucapnya.
Terkait motif, ketiganya mengaku karena tergiur keuntungan menjadi pengepul togel. Selain itu, ketiganya bukanlah residivis.
“Motifnya karena tergiur keuntungan dan mereka baru 6 bulan jadi pengepul,” ujarnya.
Atas perbuatannya, ketiga pelaku disangkakan Pasal 303 KUHP tentang perjudian. “Untuk ancaman hukuman 10 tahun penjara atau denda Rp 25 juta,” katanya.
Sementara itu, IS mengaku baru empat bulan menjadi pengepul togel. Hal itu terjadi karena banyak orang di angkringan tempat kerjanya titip kepada IS untuk memasang nomor togel HK.
“Sudah 4 bulan, dulunya hanya dititipin soalnya saya membantu menjual minuman di angkringan dan keterusan sampai saat ini. Karena setiap hari dapat bisa Rp 800 ribu, Rp 900 ribu sampai Rp 1,2 juta,” ujarnya.
Sementara itu, tersangka lainnya yakni WD juga menjadi pengepul togel HK karena tergiur keuntungannya. Selain itu, sehari-hari WD bekerja serabutan dan pemasukannya kurang.
“Saya baru enam bulan. Awal jualan dulu hanya dapat gitu dan keterusan karena butuh uang. Ya saya tahu ada risikonya, tapi tidak akan saya ulangi lagi,” katanya.
(RM – JR)