Skizofrenia: Jenis, penyebab dan Diagnosis

Bagikan:

AshefaNewsPernah mendengar penyakit skizofrenia? Sebenarnya apa sih penyakit ini? Skizofrenia adalah kondisi gangguan mental serius yang mempengaruhi pikiran, dan perilaku penderitanya. Penderita penyakit ini umumnya mengalami psikosis dimana penderitanya tidak dapat menginterpretasikan realitas secara normal. 

Tidak hanya itu, seseorang yang mengidap penyakit ini seringkali memiliki perilaku yang tidak teratur, yang dapat mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Inilah mengapa penderita skizofrenia sering disebut gila.

Seberapa Umumkah Penyakit Ini? 

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa skizofrenia adalah kondisi mental kronis dan serius yang menyerang sekitar 20 juta orang di seluruh dunia. Seseorang dengan kondisi ini 2–3 kali lebih mungkin meninggal lebih awal daripada orang lainnya.

Penyakit mental ini mempengaruhi wanita dan pria secara setara. Namun, dalam kebanyakan kasus, pria mengalami gejala skizofrenia lebih awal daripada wanita.

Penyakit mental ini umumnya terjadi dalam jangka panjang. Artinya, seseorang dengan gangguan jiwa perlu mendapatkan pengobatan seumur hidup untuk dapat mengontrol gejala, mencegah komplikasi, dan membantu menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Jenis Skizofrenia 

Ada beberapa tipe atau jenis skizofrenia yang mungkin terjadi pada seseorang seperti berikut ini. 

1. Skizofrenia Paranoid 

Sebagai jenis yang paling umum, gejala skizofrenia paranoid yang paling khas adalah delusi dan halusinasi dari ketakutan tertentu (delusi paranoid). Tak hanya itu, penderita kondisi ini tidak bisa mengendalikan perilakunya. Akibatnya, penderita skizofrenia paranoid sering berperilaku tidak tepat, sulit mengendalikan emosi, keinginan, dan keinginannya.

2. Skizofrenia Katatonik 

Kebalikan dari paranoid, skizofrenia katatonik adalah salah satu jenis yang paling langka. Kondisi pada penderita penyakit ini umumnya ditandai dengan adanya gerakan yang tidak biasa dan tiba-tiba. Penderita mungkin sering beralih dari sangat aktif ke sangat pendiam dan sebaliknya. Mereka juga mungkin tidak banyak bicara, tetapi juga sering meniru kata atau gerakan lain. 

3. Skizofrenia tak Berdiferensiasi 

Tipe ini ditandai dengan banyak gejala skizofrenia tipe lain. Pasien mungkin akan menjadi pendiam, tetapi mereka juga bisa menjadi bingung atau paranoid. 

Tanda dan Gejala Skizofrenia 

Gejala penyakit ini pada dasarnya berbeda-beda berdasarkan jenis dan tingkat keparahannya. Namun, ada beberapa tanda dan gejala skizofrenia yang paling khas seperti. 

1. Halusinasi 

Halusinasi ini biasanya ditandai dengan mendengar, melihat, mencium, atau merasakan hal-hal yang tidak nyata. Namun, di antara semua itu, mendengar suara-suara yang tidak nyata merupakan tanda yang paling sering terjadi. 

2. Delusi 

Orang dengan skizofrenia seringkali memiliki keyakinan yang kuat tentang sesuatu yang salah, seperti merasa bahwa orang lain ingin menyakiti atau membunuhnya. Gejala yang satu ini akan berdampak langsung pada perilaku penderitanya. 

3. Pikiran kacau dan ucapan bingung 

Orang dengan kondisi ini sering mengalami kesulitan mengatur pikirannya. Mereka mungkin tidak mengerti apa yang Anda bicarakan ketika Anda berbicara dengan mereka. Bahkan ketika mereka berbicara, mereka sering mengucapkan omong kosong dan terdengar bingung. 

4. Masalah kognitif 

Termasuk masalah dengan perhatian, konsentrasi, dan ingatan. Penderita skizofrenia umumnya mengalami gejala berupa kesulitan memusatkan perhatian dan konsentrasi serta tidak mampu mengolah informasi untuk mengambil keputusan dengan baik. 

5. Gerakan tidak teratur 

Beberapa orang dengan kondisi ini sering terlihat gelisah atau melakukan hal-hal konyol seperti anak kecil. Mereka juga sering melakukan gerakan yang sama berulang kali atau secara berlebihan. 

Kapan harus ke dokter? 

Dalam banyak kasus, orang dengan kondisi mental ini tidak menyadari bahwa dirinya menderita skizofrenia dan membutuhkan pengobatan. Oleh karena itu, jika Anda menduga ada orang di sekitar Anda yang menunjukkan gejala-gejala di atas, segera bawa ke dokter. 

Pasien mungkin meronta dan mencoba lari. Jadi Anda harus berdiskusi dengan pihak rumah sakit atau psikiater untuk mengupayakan penanganan yang aman bagi pasien.

Penyebab Skizofrenia 

Hingga saat ini, para ahli belum mengetahui apa penyebab skizofrenia. Namun, peneliti yakin ada beberapa hal yang bisa memicu penyakit ini. Berikut hal-hal yang dapat menyebabkannya. 

1. Masalah keseimbangan kimia di otak 

Kadar zat kimia yang tidak seimbang di otak yang disebut dopamin dan glutamat di otak diyakini oleh para ahli sebagai penyebab penyakit ini. 

2. Perbedaan struktur otak 

Studi penelitian Neuroscan menunjukkan perbedaan struktur otak dan sistem saraf pusat pada orang yang menderita penyakit ini. Para peneliti tidak yakin mengapa hal ini terjadi, tetapi mereka berpendapat bahwa gangguan kejiwaan ini terkait dengan penyakit otak. 

3. Genetika 

Faktor genetik atau keturunan bisa menjadi penyebab skizofrenia. Jadi, jika salah satu keluarga dekat Anda mengidap penyakit ini, Anda berisiko tinggi mengalami hal serupa. 

4. Faktor lingkungan 

Faktor lingkungan yang mungkin menjadi penyebabnya antara lain infeksi virus, kekurangan nutrisi saat masih dalam kandungan, atau berada di lingkungan yang penuh tekanan yang menyebabkan stres. 

5. Obat-obatan tertentu 

Penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seperti narkotika, bisa menjadi penyebab penyakit gangguan jiwa ini.

Diagnosis Skizofrenia 

Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan gejala yang muncul bukan karena penyalahgunaan zat atau kondisi medis lainnya. Beberapa tes yang biasa dilakukan dokter untuk mendiagnosis skizofrenia adalah sebagai berikut. 

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu menentukan apakah ada masalah lain yang dapat menimbulkan gejala. 

2. Pemeriksaan umum

Tes ini juga dilakukan untuk mengetahui kondisi medis lain yang mungkin menjadi sumber gejala. 

3. Tes pencitraan

Tes ini meliputi MRI atau CT scan, untuk melihat apakah ada kelainan pada struktur otak dan sistem saraf pusat pasien. 

4. Evaluasi psikologis

Dokter atau profesional kesehatan mental akan menilai status mental pasien dengan mengamati penampilan, pikiran, suasana hati pasien, dan diskusi tentang keluarga atau pengalaman pribadi pasien.

Pengobatan skizofrenia 

Penderita skizofrenia biasanya ditangani oleh psikiater dan psikolog. Dalam banyak kasus, perawatan di rumah sakit jiwa diperlukan untuk memastikan kebersihan, nutrisi, dan keselamatan pasien. 

Secara umum, beberapa pilihan pengobatan skizofrenia adalah sebagai berikut. 

1. Minum obat skizofrenia 

Obat berperan penting untuk membantu mengendalikan gejala penyakit ini. Obat skizofrenia yang biasa diresepkan adalah antipsikotik, yang bekerja dengan memengaruhi dopamin di otak.

2. Penanganan psikososial 

Setelah diberikan obat, penderita penyakit ini umumnya membutuhkan penanganan atau terapi psikologis dan sosial (psikososial). Jenis pengobatan ini dapat membantu penderita penyakit ini untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk bekerja, sekolah, aktivitas sosial, dan pergaulan.Dari penjelasan diatas, apakah Anda sudah mengerti apa itu skizofrenia? Jika ada orang di sekitar Anda menunjukkan ciri-ciri diatas, segera bawa ke dokter. Semoga artikel tentang skizofrenia ini bermanfaat.

(GE – NS)

Scroll to Top