SCROLL UNTUK MELANJUTKAN BACA

Sinusitis : Pengertian, Penyebab, Faktor Resiko, Gejala, Diagnosis dan Pencegahan

Bagikan:
Sinusitis

AshefaNews – Apakah Anda sedang mengalami pilek dan hidung tersumbat yang tidak kunjung sembuh? Bisa jadi Anda mengalami penyakit sinusitis. Tapi tunggu dulu! Anda wajib mengenal gejala dari penyakit sinusitis dan penyebabnya dibawah ini. 

Pengertian Sinusitis 

Sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada jaringan yang melapisi sinus maupun dinding sinus. Sinus adalah rongga kecil yang berisikan udara dan letaknya berada di struktur tulang bawah. 

Gangguan sinusitis bisa membuat lendir tipis yang mengalir keluar dari saluran hidung. Sinusitis bisa tersumbat, karena berisi cairan maupun bakteri yang tumbuh dan menyebabkan infeksi. 

Pada saat sinusitis, rongga akan akan berisi lendir dan terjadi pembengkakan karena akibat terjadi sumbatan. Ada dua jenis sinusitis, yaitu akut dan kronis (lebih dari 12 Minggu). Pengelompokan sinusitis sendiri berdasarkan dengan durasi dan gejala yang muncul. 

Penyebab sinusitis yang paling sering dijumpai merupakan akibat dari bakteri dan virus. Ketika disebabkan oleh virus, sinusitis akan menjadi salah satu jenis penyakit yang menular. 

Sinusitis bisa terjadi di usia dewasa dan lansia. Berdasarkan artikel dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia di tahun 2022, ada 27.5% penderita sinusitis berusia 21-30 tahun. Sedangkan persentase penderita sinusitis lansia sebesar 7,5%

Penyebab Sinusitis 

Sinusitis bisa saja disebabkan, karena virus, bakteri dan jamur yang menyebabkan terjadinya sumbatan atau pembengkakan. Ada beberapa penyebab sinusitis, sebagai berikut : 

  • Flu (Common Cold)
  • Rhinitis Alergi. 
  • Polip Hidung.
  • Septum Deviasi. 
  • Mempunyai berbagai macam alergi. 
  • Adenoid yang mengalami pembesaran. 
  • Rutin menyelam dan berenang. 
  • Mengalami infeksi gigi. 
  • Mengalami cedera hidung. 
  • Ada benda asing yang tersangkut di hidung. 

Faktor Resiko Sinusitis 

Ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit sinusitis, sebagai berikut : 

  • Mempunyai kelainan struktur atau bentuk dari saluran hidung, misalnya polip hidung atau penyimpanan septum hidung. 
  • Mengalami masalah pernapasan yang disebabkan, karena sensitivitas terhadap beberapa jenis obat-obatan. 
  • Terpapar asap rokok secara berlebihan dan jangka waktu yang panjang. 
  • Mengalami gejala alergi yang muncul bagi sebagian orang. 
  • Mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Sedangkan untuk hal yang bisa meningkatkan penyakit sinusitis pada anak-anak adalah : 

  • Mempunyai alergi. 
  • Terjangkit sinusitis dari anak lain mau itu di tempat penitipan anak atau sekolah. 
  •  Menggunakan dot. 
  • Minum botol sambil terlentang. 
  • Banyak menghirup asap dilingkungan sekitar. 

Gejala Sinusitis 

Sebagai berikut beberapa gejala sinusitis yang umum terjadi oleh beberapa orang : 

  • Mengalami nyeri, ketika posisi menunduk. 
  • Mengeluarkan cairan kental kuning kehijauan dari hidung maupun belakang tenggorokan. 
  • Hidung mengalami mampet yang menyebabkan kesulitan bernapas. 
  • Muncul tekanan di telinga. 
  • Sakit kepala. 
  • Batuk. 
  • Bau napas yang tidak sedap. 
  • Kelelahan. 
  • Demam. 

Sementara itu, ada juga beberapa gejala sinusitis kronis : 

  • Keluar cairan kental berwarna kuning kehijauan dari bagian hidung dan belakang tenggorokan. 
  • Hidung mampet. 
  • Nyeri di bagian wajah. 
  • Kesulitan menghirup. 
  • Nyeri dibagian telinga. 
  • Nyeri di bagian rahang atas dan gigi. 
  • Batuk. 
  • Nyeri tenggorokan. 
  • Nafas bau tidak sedap. 
  • Kelelahan. 
  • Mual

Diagnosis Sinusitis 

Dokter akan memeriksa, ketika pasien mengalami nyeri pada hidung dan wajah serta memeriksa bagian dalam hidung. Selain itu, untuk metode lain yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit sinusitis adalah : 

1. Endoskopi Hidung 

Tabung tipis dan fleksibel (endoskopi) dengan cahaya serat optik yang dimasukkan melalui hidung ini berfungsi untuk melihat struktur dan kondisi di dalam hidung. 

2. Studi Pencitraan 

Menggunakan alat MRI atau CT scan ini bisa menunjukkan struktur sinusitis area hidung secara detail. Meski penggunaan alat ini tidak direkomendasikan, untuk sinusitis akut tanpa komplikasi ternyata membantu di dalam identifikasi kelainan atau komplikasi yang dicurigai. 

3. Kultur Hidung dan Sinusitis 

Tes laboratorium pada umumnya tidak diperlukan untuk mendiagnosis sinusitis akut. Apabila tidak merespon terhadap pengobatan dan justru memburuk, maka kultur jaringan ini bisa membantu di dalam menentukan penyebabnya. 

4. Tes Alergi 

Ketika pemicu munculnya sinusitis akut dicurigai oleh alergi, dokter akan memberikan rekomendasi untuk tes kulit alergi. Tes kulit ini aman dan cepat di dalam membantu menentukan alergi yang bertanggung jawab untuk proses flare-up hidung. 

Pengobatan Sinusitis 

Ketika seseorang mempunyai infeksi sinusitis yang sederhana, dokter akan menyarankan untuk menggunakan pencuci hidung dekongestan dan semprotan saline. Menggunakan semprotan saline ini berfungsi untuk membersihkan ruang hidung. Sedangkan dekongestan digunakan untuk meringankan hidung mampet.

Ada beberapa metode lain yang bisa dilakukan, yaitu kortikosteroid nasal. Pada metode ini berfungsi untuk meredakan peradangan dan anti nyeri untuk meringankan rasa sakit pada bagian wajah maupun kepala. 

Apabila sinusitis berat, persisten dan progresif diperlukan sebagai tindak obat yang harus dilakukan. Sinusitis bakterial ringan bisa sembuh tanpa menggunakan obat antibiotik. Obat ini mungkin perlu dikonsumsi selama 10-14 hari sampai gejalanya benar-benar hilang. 

Beberapa kasus, mungkin dokter memberikan resep penggunaan steroid yang dikombinasikan dengan obat antibiotik. Untuk hal ini disarankan agar masalah pada hidung bisa menjadi lebih baik. 

Jika mengalami sinusitis kronis, udara yang hangat dan lembab bisa membantu untuk menjadi lebih baik. Menggunakan alat penguap atau menghirup uap dari air hangat ini juga dapat dilakukan. 

Pastikan airnya tidak terlalu panas, sehingga upanya bisa dihirup. Ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan sendiri agar sinusitis kronis bisa menjadi lebih baik, yaitu : 

  • Melakukan kompres hangat untuk meredakan rasa nyeri pada hidung dan sinus. 
  • Mengkonsumsi banyak cairan untuk menjaga agar lendir tetap encer. 
  • Menggunakan tetes hidung saline yang aman digunakan untuk sendiri. 
  • Menggunakan semprotan dekongestan yang sekarang dijual bebas. 

Selain itu, ada juga beberapa hal yang perlu dilakukan apabila mengalami gangguan sinusitis agar mudah sembuh yaitu lebih banyak istirahat dan mengkonsumsi banyak cairan. Pastikan lakukan semua hal agar masalahnya bisa cepat selesai untuk bisa sembuh. 

Komplikasi Sinusitis 

Sinusitis saat ini memang jarang menimbulkan komplikasi yang sangat membahayakan. Apabila sinusitis tidak mendapatkan pengobatan dan gangguan ini menyebabkan ancaman pada nyawa juga bisa terjadi. 

Komplikasi yang bisa terjadi, yaitu meningitis atau gangguan infeksi pada otak, mata dan tulang. Meningitis adalah infeksi di selaput meninges yang sudah menutup otak dan sumsum tulang belakang. 

Pencegahan Sinusitis 

Diketahui, ketika tidak ada cara yang pasti untuk mencegah penyakit sinusitis. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar resikonya bisa menurut, sebagai berikut : 

  • Berhenti merokok dan menghindari asap orang lain. 
  • Rutin mencuci tangan, apalagi di saat ada orang sekitar yang flu dan tidak menyentuh wajah sebelum tangan kondisi bersih. 
  • Menjauhi segala hal yang menyebabkan munculnya alergi. 

Ketika terjadi masalah pada sinusitis, coba untuk memeriksa gangguan tersebut secara rutin ke dokter. Dokter juga akan menentukan tindakan yang tepat agar masalah ini mudah dan tidak kambuh. Apabila mengalami gejala sinusitis seperti yang disebutkan diatas, maka Anda bisa segera mungkin melakukan pencegahan sebelum menjadi parah!

(GE – ANG)

Scroll to Top