Rekomendasi Obat Pelancar Haid, Aman untuk Wanita

Bagikan:

AshefaNews – Bagi seorang wanita mengalami haid merupakan suatu hal yang normal dialami. Namun, justru ketika haid terjadi tidak lancar dan berlangsung lama maka hal tersebut yang perlu dipertanyakan dan diwaspadai.

Sehingga, sebelum mengalami usia menopause sekitar usia 50 tahun keatas maka haid akan terjadi secara lancar. Namun, siklus menstruasi terkadang dipengaruhi oleh hormone, tingkat stres hingga aktivitas fisik yang dilakukan. 

Ada beberapa pengobatan yang bisa digunakan untuk mengatasi haid yang tidak lancar. Bisa jadi ketika mengalami haid yang tidak lancar menjadi salah satu gejala dari penyakit serius sehingga harus diatasi dengan obat yang sesuai seperti berikut ini.

Rekomendasi Obat Pelancar Haid

1. Pil KB 

Salah satu obat untuk pelancar haid adalah pil KB. Pil KB menjadi salah satu cara untuk mencegah kehamilan atau sebagai alat kontrasepsi yang aman untuk digunakan. Namun ternyata pil KB juga bisa sebagai obat pelancar haid. 

Pil KB yang sering digunakan terdiri dari 2 jenis yakni pil KB yang mengandung progestin dan ada juga yang mengandung hormone progesterone dan estrogen. Untuk memilih satu satu dari jenis tersebut bisa dikonsultasikan dengan dokter agar mendapatkan hasil yang efektif.

Ketika menggunakan pil KB harus digunakan secara teratur dan tidak boleh terlewat satu hari pun. Selain itu pun penggunaannya dilakukan pada waktu yang sama pada setiap harinya. Oleh sebab itu sebaiknya digunakan alarm agar tidak terlewat.  

Pil KB juga ternyata bisa mengatasi gejala PMS atau premenstrual syndrome seperti jerawat, kram perut hingga pertumbuhan rambut halus pada wajah.

2. Klomifen 

Selain pil KB ada juga klomifen yang bisa digunakan untuk mengatasi gangguan terhadap kesuburan dan juga menjadi salah satu obat pelancar haid atau siklus menstruasi yang tidak teratur. 

Obat klomifen ini cocok digunakan karena bekerja dengan merangsang tubuh untuk menghasilkan hormon perangsang folikel (FSH) lebih banyak sehingga sel indung telur akan menghasilkan sel telur lebih normal dan akhirnya haid akan lebih teratur. 

Obat klomifen merupakan obat yang termasuk ke dalam obat golongan estrogen reseptor modulator dengan peningkatan jumlah hormon sehingga dapat merangsang ovarium dan memproduksi sel telur dengan baik. Klomifen tersedia dalam bentuk tablet dan bisa diminum sekali dalam sehari. 

Pada saat estrogen terhambat maka kelenjar hipotalamus dan juga hipofisis pada otak akan melepaskan FSH atau follicle stimulating hormone, GnRH atau gonadotropin releasing hormone hingga LH atau luteinizing hormone.

Ketiga hormone tersebut yang akan merangsang ovarium dan membuat sel telur lebih matang dan dilepaskan melalui tuba falopi dan terjadi ovulasi. Sehingga bisa menyebabkan siklus haid lebih teratur.

3. Bromocriptine 

Obat pelancar haid selanjutnya adalah bromocriptine. Bromocriptine ini merupakan salah satu obat hormon untuk melancarkan haid. Obat tersebut biasanya digunakan untuk penderita yang mengalami kelebihan hormone prolactin. 

Kelebihan hormone prolactin ini bisa menyebabkan wanita jarang mengalami haid sehingga siklus haid pun tidak lancar. Oleh sebab itu, bromocriptine bisa menjadi pilihan yang tepat untuk melancarkan menstruasi. 

4. Progestin 

Progesteron merupakan salah satu jenis obat yang termasuk ke dalam golongan obat yang ada pada pil KB. Obat progestin ini mengandung hormone progesterone buatan sehingga mampu untuk meningkatkan hormone progesterone di dalam tubuh. 

Sehingga hormone progesterone menjadi normal dan cukup yang bisa melancarkan siklus menstruasi menjadi lebih teratur. Pilihan lain selain dari pil KB progestin atau kombinasi progesterone dan estrogen maka bisa menggunakan progestin. 

Selain itu pun progestin juga sama seperti pil KB yang harus digunakan pada waktu yang sama dalam setiap harinya. 

5. Metformin 

Obat lainnya yang bisa digunakan untuk mengatasi haid yang tidak lancar adalah metformin. Namun sebenarnya obat metformin ini merupakan obat diabetes hingga digunakan untuk mengatasi gejala PCOS atau pengidap sindrom ovarium polikistik. 

Para penderita PCOS ini biasanya mengalami gejala siklus menstruasi yang tidak teratur sehingga perlu untuk menggunakan obat pelancar haid. Salah satunya adalah metformin yang bisa menekan hormon androgen yang berlebihan di dalam tubuh penderita PCOS. 

Selain itu pun metformin ini bekerja dengan menyeimbangkan kadar hormon androgen dan juga estrogen pada tubuh. Dosis yang digunakan bisa sekali sehari atau disesuaikan dengan kondisi penderita. 

6. FSH atau Follicle stimulating hormone

Tak hanya itu ada juga obat pelancar haid lainnya yakni FSH atau Follicle stimulating hormone. Obat ini digunakan karena untuk mengatasi ketidakseimbangan FSH yang ada di dalam tubuh. Ketika terjadi kadar FSH yang tidak seimbang maka akan mempengaruhi siklus menstruasi pada seseorang. 

Ketidakseimbangan FSH juga bisa menyebabkan ovarium sulit untuk memproduksi sel telur yang telah matang akhirnya siklus menstruasi tidak lancar. Obat yang mengandung FSH atau Follicle stimulating hormone digunakan dalam bentuk suntikan. 

Meskipun ketika menggunakan obat pelancar haid bisa menimbulkan efek samping namun hal tersebut bisa diminimalisir dengan berkonsultasi dengan dokter obat pelancar haid yang cocok digunakan dengan kondisi yang dialami. 

7. Gonadotropin 

Selain itu pun, ada juga obat yang mengandung hormone gonadotropin yang dapat mengatasi gangguan atau masalah pada kesuburan wanita. Gangguan pada kesuburan wanita bisa menyebabkan siklus haid tidak lancar karena proses pematangan sel telur hingga pelepasan yang tidak matang. 

Gonadotropin merupakan suatu hormone yang dihasilkan oleh plasenta pada awal kehamilan sehingga hormone ini biasa digunakan untuk menjaga dinding rahim. Sedangkan pada saat tidak hamil atau diluar kehamilan maka hormone ini bekerja dengan mematangkan sel telur. 

Obat ini pun mirip dengan obat FSH atau follicle stimulating hormone yang digunakan dengan cara disuntikan. Sehingga berbeda dengan jenis obat pelancar haid lainnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. 

Jenis gonadotropin buatan yang sering digunakan seperti FSH atau follicle stimulating hormone, GnRH agonist atau gonadotropin releasing hormone agonist dan juga hCG atau human chorionic gonadotropin. 

8. Lysteda 

Kemudian yang terakhir adalah lysteda. Jenis obat pelancar haid ini mengandung tranexamic acid yang bisa membantu untuk mengatasi perdarahan berat ketika menstruasi. Selain itu pun lysteda juga bisa digunakan ketika siklus menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari. 

Perdarahan ketika cabut gigi pun ternyata bisa menggunakan lysteda untuk mengurangi perdarahan. Dosis yang digunakan sesuai dengan kondisi yang dialami. 

Kesimpulan 

Siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari dan kurang dari 21 hari memang tidak boleh dibiarkan jika terjadi pada kurun waktu yang lama dan berulang. Hal tersebut bisa saja menjadi gejala terjadinya penyakit serius. 

Oleh sebab itu, ketika siklus menstruasi tidak lancar dan tidak teratur harus diatasi dengan pengobatan yang tepat. Obat pelancar haid yang bisa digunakan seperti pil KB, progestin, klomifen, gonadotropin hingga lysteda. 

Penggunaan obat pelancar haid sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter agar mendapatkan dan mengetahui dosis yang sesuai dengan kondisi yang dialami. Selain itu pun hal tersebut akan terasa jauh lebih aman dan efektif. 

(FR – RIF)

Scroll to Top