AshefaNews – Gangguan suasana hati atau mood disorder merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang mempengaruhi emosional. Penyebab gangguan suasana hati biasanya terjadi karena faktor genetik, biologis, dan juga pengaruh lingkungan.
Bahkan gangguan yang satu ini sangat mengganggu kehidupan yang menderitanya. Gangguan suasana hati dapat terjadi pada anak-anak, remaja dan orang dewasa. Namun, untuk anak-anak dan remaja tidak selalu memiliki gejala yang sama seperti orang dewasa.
Makanya, lebih sulit mendiagnosis gangguan mood pada anak-anak daripada orang dewasa karena mereka tak selalu bisa untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan.
Apa itu gangguan suasana hati?
Umumnya, gangguan suasana hati atau mood disorder adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi emosi seseorang. Gangguan ini bisa menyebabkan seseorang mengalami kesedihan yang ekstrem, kebahagiaan ekstrem atau bahkan keduanya secara bergantian dalam waktu yang cukup lama.
Tetapi, tergantung juga pada mood situasinya, pasalnya mood seseorang bisa berubah-ubah. Namun, gejala suasana hati dapat berlangsung beberapa minggu bahkan lebih. Sehingga, hal tersebut dapat menyebabkan perubahan dalam perilaku dan dapat mempengaruhi kemampuan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari seperti sekolah, bekerja atau melakukan kegiatan sosial.
Untuk kondisi yang parah, seseorang dengan gangguan suasana hati dapat memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain, bahkan ada yang berkeinginan bunuh diri. Tak hanya itu saja, gangguan mental tersebut juga bisa meningkatkan resiko seseorang terkena berbagai penyakit dengan fisiknya seperti diabetes atau penyakit jantung.
Apa penyebab gangguan suasana hati
Penyebab gangguan suasana hati yang paling umum, biasanya diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah :
1. Faktor genetik
Gangguan suasana hati cenderung turun- menurun di dalam keluarga. Jadi, apabila ada salah seorang anggota keluarga yang mengalami gangguan ini, bisa saja juga akan terjadi pada anggota keluarga lainnya.
2. Faktor biologis
Faktor yang satu ini umumnya terkait dengan ketidakseimbangan bahan kimia yang ada di otak. Karena beberapa zat kimia yang mengatur emosi dan suasana hati terkadang kadarnya menjadi tidak stabil, sehingga menyebabkan perasaan atau suasana hati ikut terpengaruh.
3. Faktor lingkungan
Sering terjadi di pengalaman hidup atau di lingkungan sekitar dengan peristiwa tertentu hingga menyebabkannya trauma dan stress. Oleh sebab itu, jika mengalami gangguan suasana hati, coba cek terlebih dahulu lingkunganmu berada.
Gejala gangguan suasana hati
Untuk gejala gangguan suasana hati bisa berbeda-beda, namun tergantung juga jenisnya. Tetapi, umumnya ada beberapa gejala yang sering dialami oleh penderita gangguan suasana hati. Bahkan tak hanya secara emosional, gejala kognitif dan fisik mungkin akan dirasakan juga.
Berikut beberapa gejala gangguan suasana hati adalah :
- Mudah marah
- Mudah kelelahan
- Sering menangis tak jelas
- Sulit konsentrasi
- Kecemasan
- Apatis atau perasaan hampa
- Sering merasa gelisah
- Penarikan diri dari kegiatan sosial
- Tidak peduli keadaan sekitar
- Merasa putus asa, dan tidak berharga
- Makan lebih sedikit atau banyak
- Mempunyai pikiran untuk bunuh diri
- Sulit tidur atau tidur lebih cepat dari biasanya
Nah, itulah beberapa gejala gangguan suasana hati yang perlu Anda ketahui. Apabila hal tersebut tidak segera mendapatkan penanganan yang cepat, maka gejala suasana hati akan bertambah parah setiap harinya. Terlebih lagi ketika sudah parah, kondisi tersebut bisa berdampak buruk terhadap kehidupan Anda, baik itu dalam aktivitas, pekerjaan, sekolah, hubungan, hingga sosial Anda.
Jenis-jenis gangguan suasana hati
Adapun jenis-jenis gangguan suasana hati dapat terbagi beberapa jenis. Namun, tiap-tiap jenisnya punya kondisi dan tingkat keparahan yang berbeda. Beberapa diantaranya adalah :
1. Depresi mayor
Depresi mayor adalah salah satu gangguan suasana hati yang bisa dibilang depresi dalam tingkat tinggi, atau kondisi ini sering disebut dengan depresi berat. Umumnya penderita depresi mayor akan merasakan kesedihan yang ekstrem, kehampaan dalam hidup hingga keputusasaan yang disertai berbagai gejala fisik seperti emosional, kognitif dan lain sebagainya.
2. Bipolar
Bipolar atau sering disebut dengan depresi manik yaitu gangguan mood yang ditandai dengan suasana hati gembira, mudah tersinggung serta peningkatan energi atau aktivitas. Biasanya penderita bipolar seringkali melakukan aktivitas dengan konsekuensi yang akan menyakiti dirinya sendiri bahkan orang lain.
3. Siklotimia
Jenis gangguan suasana hati depresi yang satu ini bisa menyebabkan emosi penderitanya naik turun secara tidak menentu. Tetapi, naik turunnya emosi si penderita siklotimia tak separah seperti yang dialami oleh penderita bipolar.
4. Distimia
Distimia sendiri merupakan bentuk jangka panjang dari depresi. Nah, jika tidak segera diatasi dengan baik maka hal tersebut akan bertambah parah, kemudian distimia bisa menyebabkan depresi mayor dan memicu gejala fisik, kognitif hingga emosional yang lebih ekstrem dari sebelumnya.
5. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)
Selanjutnya PMDD yaitu merupakan salah satu gangguan suasana hati yang umumnya akan muncul seminggu sebelum menstruasi. Penderita yang satu ini umumnya sering mengalami gejala-gejala lain seperti mudah tersinggung, perubahan mood, merasa tertekan dan kecemasan yang berlebihan.
6. Disruptive mood dysregulation disorder (DMDD)
Terakhir yaitu Disruptive mood dysregulation disorder (DMDD) merupakan gangguan suasana hati yang umumnya sering dialami oleh anak-anak hingga remaja 18 tahun. Bahkan penderita Disruptive mood dysregulation disorder mudah sekali untuk marah dan sering menunjukkan ledakan emosi yang ekstrem meskipun tidak adanya provokasi.
Bagaimana cara mengatasi gangguan suasana hati?
Untuk sebagian kasus, gangguan suasana hati tersebut berhasil diatasi dengan berbagai jenis pengobatan. Melalui pengobatan ini, maka penderitanya akan menjalankan aktivitas seperti biasanya secara produktif serta bisa menikmati hidup yang sehat dan stabil.
Tetapi, untuk perawatannya tergantung pada penyakit dan gejala yang dirasakan oleh penderitanya. Bahkan umumnya, Anda bisa melakukan terapi dengan cara menggabungkan pengobatan dan psikoterapi ( terapi bicara ). Untuk sesi terapi bisa dilakukan oleh psikiater, psikolog atau profesional kesehatan lainnya.
Berikut beberapa pengobatan untuk mengatasi gangguan suasana hati adalah :
Obat-obatan
Biasanya setelah berkonsultasi ke dokter, dokter akan meresepkan beberapa obat-obatan untuk membantu mengurangi dan mengelola gejala perubahan mood yang telah terjadi, beberapa diantaranya adalah;
- Antidepresan: Obat antidepresan seperti, fluoxetine atau duloxetine, obat yang diberikan oleh dokter untuk mengatasi depresi atau fase depresi pada penderita bipolar disorder.
- Penstabil mood: Obat yang satu ini untuk mengatasi mood swing. Obat penstabil mood seperti carbamazepine atau obat yang sering diresepkan oleh dokter.
- Antipsikotik: Salah satu jenis obat yang diberikan adalah aripiprazole, biasa digunakan untuk penderita bipolar disorder yang mengalami fase mania atau episode campuran bahkan mania dan depresi bisa terjadi secara bersamaan.
Psikoterapi
Pasien dengan gangguan suasana hati perlu menjalani psikoterapi (terapi bicara) atau konseling yang berguna untuk mengatasi kondisinya. Namun, beberapa bentuk psikoterapi yang umumnya sering dilakukan adalah cognitive-behavioral therapy (CBT), terapi interpersonal, atau lain sebagainya.
Karena pada terapi ini, psikiater akan membantu mengubah pandangan Anda yang menyimpang mengenai diri sendiri atau lingkungan sekitar.
Terapi stimulasi otak
Terapi stimulasi otak atau brain stimulation therapy dapat membantu mengatasi perubahan kimia di otak yang sering menjadi penyebab gejala depresi dan gangguan bipolar. Bentuk terapi stimulasi otak ini bisa berupa electroconvulsive therapy (ECT) dan transcranial stimulation.
Selain itu, dokter juga akan memberikan prosedur pengobatan lainnya. Bahkan Anda juga bisa menjalani pengobatan rawat inap, tetapi jika kondisi Anda parah.
Kesimpulan
Itulah penyebab gangguan suasana hati dan juga cara mengatasinya. Terimakasih sudah membaca hingga selesai, semoga informasi ini dapat membantu Anda.
(FR – ALIA)