AshefaNews – Ovulasi merupakan sebuah proses saat sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium atau indung telur ke tuba falopi untuk dibuahi. Hal ini kerap dikaitkan dengan masa subur wanita. Secara umum, wanita akan mengalami menstruasi, yaitu proses keluar darah melalui vagina yang menandakan rahim mulai dipersiapkan untuk pembuahan.Â
Nah, agar proses pembuahan ini berhasil, maka disarankan untuk melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi atau masa subur wanita. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dari ovulasi? Bagaimana proses dan ciri-ciri untuk mengetahui ovulasi? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Ovulasi
Ovulasi merupakan suatu proses sel telur yang sudah matang dan dikeluarkan dari ovarium ke saluran yang menghubungkan antara ovarium dengan rahim atau disebut sebagai tuba falopi. Â
Pada dasarnya, ovarium juga dapat melepaskan hormon estrogen. Hormon estrogen ini berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual dan proses reproduksi. Dengan melepaskan hormon estrogen, dapat membuat lapisan rahim menebal sebagai bentuk persiapan untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.
Sel telur dapat hidup sekitar 12 hingga 24 jam setelah dilepaskan, maka sperma harus membuahi sel telur dalam waktu tersebut agar berhasil dalam pembuahan atau bisa terjadi kehamilan.
Tanda-Tanda Masa Ovulasi
Pada umumnya tanda ovulasi pada tiap wanita dapat berbeda-beda. Namun, ada beberapa tanda secara umum yang dapat diketahui untuk memperkirakan saat kapan mengalami ovulasi. Berikut ini beberapa tanda terjadinya ovulasi:
1. Meningkatnya Suhu Basal Tubuh
Terjadi perubahan suhu basal tubuh menjadi penanda bahwa seseorang sedang mengalami ovulasi. Suhu basal tubuh itu sendiri merupakan suhu tubuh saat beristirahat.
Dengan mengetahui perubahan pada suhu basal, seseorang dapat memprediksi kapan akan terjadi masa ovulasi dan mengetahui kapan waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual.
2. Peningkatan Gairah Seksual
Pada masa ovulasi, wanita akan lebih bergairah untuk melakukan hubungan seks. Hal ini dikarenakan, kadar hormon estrogen pada tubuh wanita sedang berada di level tertinggi tepat sebelum masa subur, maka dapat mempengaruhi perasaan senang dan bersemangat dalam berhubungan intim.
3. Meningkatnya Lendir Vagina atau Keputihan
Keputihan merupakan sebuah lendir rahim yang bisa menjadi penanda bahwa seseorang dalam masa subur. Setelah masa menstruasi selesai, lendir pada leher rahim secara perlahan akan meningkat dan teksturnya berubah.
Pada menjelang atau masa ovulasi, lendir menjadi lebih cair sehingga dapat mempermudah masuknya sperma ke dalam vagina dan bertemu dengan sel telur. Masa yang paling subur adalah saat lendir terlihat agak jernih seperti bagian putih pada telur mentah.
4. Sakit pada Bagian Perut
Pada umumnya, seseorang yang mengalami ovulasi merasakan sakit di bagian ovarium yaitu perut bagian bawah. Rasa sakit atau kram pada bagian ini juga disebut sebagai mittelschmerz.
5. Terdapat Bercak
Pada masa ovulasi, selain keluarnya cairan bening juga terdapat bercak kecoklatan yang menempel pada pakaian dalam.
6. Perut Terasa Kembung
Saat mengalami masa ovulasi akan ditandakan perut terasa kembung dan cepat kenyang. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan retensi air akibat meningkatnya kadar estrogen dalam tubuh.
7. Payudara Terasa Nyeri
Pada umumnya, selama masa ovulasi seringkali payudara akan terasa lebih lembut dan rasa nyeri di sekitar payudara secara bersamaan.
Adapun, cara untuk memeriksa lendir serviks menurut situs Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng sebagai berikut:
- Cuci tangan terlebih dahulu
- Mencari posisi tubuh yang nyaman, baik itu dengan duduk di toilet, jongkok atau berdiri
- Jangkau dengan satu jari ke dalam vagina. Hal ini tergantung pada seberapa banyak lendir serviks yang akan dihasilkan. Untuk menjangkaunya, tidak perlu sampai dalam namun dekat dengan leher rahim sangat ideal
- Keluarkan jari dan amati konsistensi lendir dengan menekan jari dan memisahkannya perlahan.
Nah, jika sudah mengamati konsentrasi lendir maka akan terdapat hasil meliputi:
- Jika yang ditemukan tampak lengket atau sedikit, maka belum terjadi masa ovulasi.
- Sementara, jika yang ditemukan seperti krim itu kemungkinan akan datang.
- Dan jika yang ditemukan basah, berair dan sedikit lengket, maka kemungkinan ovulasi sudah sangat dekat.
- Jika lendir yang ditemukan sangat basah di jari dengan jarak satu inci atau lebih dan menyerupai putih telur, maka lendir serviks tersebut sangat subur.
Proses Terjadinya Ovulasi
Diketahui bahwa ovulasi merupakan sebuah proses sel telur yang sudah matang dan siap dikeluarkan dari ovarium. Di dalam ovarium, terdapat sekitar 15-20 sel telur matang yang akan dikeluarkan dan masuk ke dalam tuba falopi dan dilanjutkan ke rahim.
Pada umumnya, setelah dikeluarkan sel telur akan bertahan selama 24 jam. Semetara, sel sperma bertahan hingga 7 hari di dalam vagina.
Jadwal terjadinya masa ovulasi pada setiap wanita berbeda-beda dan tergantung dari siklus menstruasi yang dialami. Namun, secara normalnya bahwa siklus menstruasi sekitar 25-30 hari dengan rata-rata siklus 28 hari. Dalam hal ini, masa ovulasi akan terjadi pada pertengahan siklus menstruasi. Oleh karena itu, jika seorang wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari maka kemungkinan masa ovulasi akan terjadi di hari ke 14.
Cara Menghitung Waktu Ovulasi
Dalam hal ini, ada cara yang dapat dilakukan untuk menghitung atau memperkirakan waktu ovulasi akan terjadi. Berikut ini cara menghitung waktu ovulasi:
- Amati dan pahami siklus menstruasi selama 6 bulan
- Kurangi siklus terpendek dengan angka 18. Hasil menunjukan hari pertama subur
- Kurangi siklus terpanjang dengan angka 11. Hasil menunjukan hari terakhir subur
Manfaat Mengetahui Masa Subur
1. Mengelola Peluang Kehamilan
Dengan mengetahui masa subur, seseorang dapat menentukan kapan waktu yang tepat dalam memiliki peluang untuk hamil. Ada kemungkinan 20%-25% untuk terjadi kehamilan saat berhubungan intim pada pasangan di masa subur.
2. Kontrasepsi Alami
Selain itu, dengan mengetahui masa subur ini dapat bermanfaat untuk melakukan kontrasepsi alami bagi pasangan yang mau menunda kehamilan. Dengan begitu, pasangan dapat berhubungan di luar masa subur.
3. Mengetahui Terjadi Masalah Reproduksi
Pada laman Healthline, bahwa dengan mengetahui masa subur juga dapat mendeteksi adanya masalah pada reproduksi. Seringkali, orang yang mengalami menstruasi tidak teratur tentu mengalami ovulasi yang tidak teratur atau tidak berovulasi sama sekali.
Perbedaan Masa Subur dan Ovulasi
Menurut Ciputra Hospital, bahwa masa subur merupakan siklus menstruasi pada wanita yang terjadi setiap sebulan sekali. Waktu masa subur ini rata-rata berlangsung 8-19 hari setelah masa haid pertama. Selama masa subur inilah, seorang wanita akan melepaskan sel telur yang telah matang dari ovarium ke rahim yang disebut masa ovulasi.
Maka dari itu, saat pasangan melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi, kemungkinan peluang pembuahan atau kehamilan akan semakin besar.Â
Kesimpulan
Itulah seputar fakta mengenai ovulasi pada wanita. Dengan mengetahui masa ovulasi, tentu akan semakin mudah merencanakan kehamilan. Namun, jika masih kesulitan dalam mengetahui masa ovulasi karena menstruasi tidak teratur. Sebaiknya, berkonsultasi dengan dokter agar dapat penanganan dan tips untuk merencanakan kehamilan yang sesuai dengan kondisi kesehatan. Terimakasih sudah membaca artikel ini.
(FR – BUN)