AshefaNews – Apa itu obat mefenamic acid? Obat mefenamic acid adalah obat pereda nyeri yang berguna untuk meredakan nyeri gigi, sakit kepala, sakit haid, otot dan lainnya. Penggunaanya disarankan menggunakan resep dokter. Karena hanya boleh digunakan untuk jangka pendek saja. Jik digunakan dalam jangka pendek akan berakibat fatal pada ginjal dan lambung.Â
Sebelum mengkonsumsi obat mefenamic acid ketahui dahulu dosis, aturan pakai hingga efek sampingnya agar obat bisa dikonsumsi dengan benar dan mendapatkan manfaatnya pada tubuh, selain itu obat dapat bekerja dengan efektif. Ketahui lebih jelas mengenai obat mefenamic acid di artikel ini
Pengertian Obat Mefenamic Acid
Obat mefenamic acid atau asam mefenamat adalah obat pereda nyeri, masuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini digunakan hanya untuk terapi jangka pendek 7 hari atau kurang. Bisa untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang.
Memiliki kandungan paracetamol yang cukup tinggi yaitu 500 mg. Membuat obat ini tidak boleh sembarang dijual di warung, karena harus menggunakan resep dokter. Bisa digunakan untuk dewasa dan anak-anak minimal 14 tahun. Tersedia dalam ukuran 250 mg dan 500 mg bentuk tablet dan sirup.
Mefenamic acid bekerja dengan menghambat enzim penyebab inflamasi atau rasa sakit pada tubuh. Enzim yang berperan dalam pembentukan prostaglandin. Prostaglandin adalah pemicu gejala, tanda radang pada tubuh. Saat produksi prostaglandin terhambat maka gejala nyeri atau radang juga akan mereda.
Kegunaan Mefenamic Acid
Kegunaan obat mefenamic acid adalah :
– Meredakan nyeri haid
– Meredakan nyeri kepala
– Meredakan sakit gigi
– Meredakan nyeri otot
Selain itu dapat mengatasi nyeri akibat radang sendi, cedera, nyeri sesudah operasi, nyeri akibat trauma dan lainnya.
Peringatan Sebelum Menggunakan Mefenamic Acid
– Beritahu dokter jika sedang mengkonsumsi obat lain dan herbal atau suplemen lainnya
– Beritahu dokter riwayat alergi, tidak boleh dikonsumsi oleh orang dengan alergi obat ini atau aspirin
– Beritahu dokter jika mempunyai riwayat penyakit atau sedang mengalami penyakit jantung, diabetes, stroke, hipertensi, anemia, lupus, epilepsi, liver, polip hidung, kelainan darah, hiperkalemia dan dehidrasi
– Kondisi pasien seperti penderita tukak lambung, asma yang kambuh setelah konsumsi obat aspirin atau obat NSAID, pendarahan di saluran cerna, gagal ginjal, gagal jantung dan pasien yang baru saja menjalani operasi bypass jantung tidak boleh mengkonsumsi obat mefenamic acid
– Beritahu dokter jika sedang merencanakan kehamilan, sedang hamil atau menyusui
-Hindari paparan sinar matahari langsung terlalu lama karena kulit akan lebih sensitif saat menggunakan obat ini
– Jangan langsung berkendara atau menggunakan alat berat karena mefenamic acid menyebabkan kantuk dan pusing
– Segera pergi ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah mengkonsumsi obat ini
Dosis obat Mefenamic Acid
Tablet : Dewasa dan anak-anak minimal 14 tahun, 1 tablet 3 kali sehari
Sirup : Anak-anak, 2 sendok takar 10 ml 3 kali sehari
Aturan Pakai Mefenamic Acid
– Gunakan obat mefenamic acid sesuai aturan atau resep dokter. Tidak boleh melebihkan dan mengurangi dosis yang ditentukan agar bekerja efektif
– Konsumsi obat ini hanya untuk jangka pendek jangan berlebihan. Jika menggunakan mefenamic acid jangka panjang konsultasikan dengan dokter
– Konsumsi mefenamic acid bersama makanan untuk mencegah sakit lambung
– Telan tablet utuh dengan air putih langsung jangan dihancurkan
– Mefenamic acid lebih efektif mengatasi nyeri saat gejala muncul
– Untuk Mengatasi nyeri haid konsumsi 2-3 hari sejak hari pertama haid. Jangan menunda pengobatan agar sakit bisa teratasi
– Jika keluhan tidak kunjung membaik dalam waktu 10 hari segera konsultasikan kembali dengan dokter
– Simpan obat dalam wadah tertutup di ruangan dengan suhu sejuk, tetapi tidak lembab dan jangan terkena sinar matahari langsung
Interaksi Obat Mefenamic Acid
– Jangan gunakan bersama obat aspirin, warfarin, fluoxetine, heparin, methylprednisolone dan escitalopram karena meningkatnya risiko pendarahan
– Jangan gunakan bersama obat tacrolimus dan siklosporin karena meningkatnya resiko kerusakan ginjal
– Penurunan efektivitas obat diuretik seperti hydrochlorothiazide dan furosemid
Obat mefenamic acid juga tidak boleh digunakan berbarengan dengan captopril, lisinopril, lithium, losartan, prednison, metotreksat, aliskiren, cidofovir, dan obat lain yang mengandung NSAID. Obat-obatan tersebut dapat mengubah kinerja, meningkatkan resiko perdarahan dan efek samping berbahaya lainnya.
Efek samping Mefenamic Acid
Efek samping yang mungkin muncul setelah mengkonsumsi mefenamic acid yaitu :
– mual muntah
– sakit kepala
– perut kembung
– sakit maag
– sembelit atau malah diare
Adapun efek samping yang lebih serius dan harus cepat pergi ke dokter yaitu :
– sesak nafas
– penglihatan kabur
– demam
– ruam kulit, melepuh dan gatal
– bengkak pada mata, lidah, bibir, tenggorokan atau lengan
– pembengkakan di kaki
– detak jantung cepat
– sulit buang air kecil
– hilang nafsu makan
– kelelahan yang berlebih
– kulit dan mata kuning
Penggunaan obat mefenamic acid harus sesuai aturan harus sesuai dosis. Jangan gunakan obat ini sembarangan, interaksi obat semacam ini akan menimbulkan reaksi tertentu. Ada beberapa kondisi yang terjadi jika menggunakan obat mefenamic acid dengan aturan sendiri yaitu :
– muncul gangguan sinusitis dan sensasi dengung pada telinga. Ini terjadi karena reaksi obat keras pada tubuh
– ada reaksi pada sistem pencernaan seperti mual muntah, penyakit lambung. Karena interaksi obat yang dikonsumsi tanpa makan terlebih dahulu bisa memicu asam lambung naik
– adanya sariawan atau timbulnya ruam
– efek samping umum seperti merasa lemas dan mengantuk.
Penggunaan obat akan bekerja efektif jika sesuai aturan dan dosis yang telah ditentukan. Akan ada interaksi obat tertentu yang bisa terjadi sangat fatal, hanya orang medis yang mengetahui dengan pasti. Untuk itu berkonsultasi dengan dokter, beritahu mengenai riwayat kesehatan dan obat yang sedang dikonsumsi.
Kesimpulan
Obat mefenamic acid atau asam mefenamat berguna untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang. Masuk dalam golongan obat antiinflamasi non steroid (NSAID). Bisa untuk mengatasi nyeri gigi, otot, radang sendi, sakit kepala, sakit haid, cedera, nyeri setelah operasi dan sebagainya. Sebaiknya dikonsumsi setelah makan agar tidak berpengaruh pada lambung.
Dosis yang digunakan untuk dewasa berupa 1 tablet 3 kali sehari. Hanya digunakan untuk jangka pendek tidak lebih dari 7 hari. Perhatikan dan beritahu dokter tentang riwayat penyakit dan alergi serta obat yang sedang dikonsumsi. Efek samping yang umum setelah konsumsi obat ini adalah pusing, mual muntah, sembelit, rasa kantuk, perut kembung dan lainnya. Jika ada gejala yang lebih serius segera hubungi dokter.
(GE – RFA)