AshefaNews – Banyak pilihan obat keputihan yang dapat digunakan misalnya, obat keputihan akibat bakteri bisa menggunakan macam-macam antibiotik sesuai penyebabnya. Obat keputihan akibat jamur bisa menggunakan obat fluconazole, miconazole dan terconazole. Keputihan yang tidak normal bisa ditandai dengan lendir yang berlebihan, berbau dan berubah warna. Selain itu akan menyebabkan gatal dan nyeri di vagina.
Keputihan yang berlebihan dan tidak normal menjadi masalah kewanitaan yang sering terjadi. Banyak penyebab terjadinya keputihan seperti karena infeksi bakteri, virus, jamur dan hormonal. Kita harus mengetahui dulu apa penyebabnya sebelum memilih obat yang tepat. Jangan asal menilai lebih baik konsultasi dahulu dengan dokter.
Pilihan Obat Keputihan
Keputihan bisa terjadi karena banyak penyebab. Sebaiknya konsultasikan dahulu pada dokter agar diberikan solusi yang terbaik. Ada beberapa pilihan obat keputihan berdasarkan penyebabnya yaitu :
1. Keputihan akibat infeksi bakteri
Keputihan akibat infeksi memiliki ciri lendir yang banyak dari biasanya, warnanya abu disertai amis dan lebih encer. Kondisi ini bisa disebabkan bakteri Gardnerella vaginitis yang terlalu banyak pertumbuhannya. Obat untuk keputihan akibat bakteri obatnya adalah jenis antibiotik seperti :
1. Tinidazole
Obat antibiotik ini bisa menghambat pertumbuhan bakteri penyebab keputihan. Tersedia dalam bentuk krim yang bisa dioles tipis pada vagina. Jangan konsumsi alkohol selama pengobatan menggunakan obat ini.
2. Clindamycin
Obat clindamycin tersedia dalam bentuk krim dan bekerja menghentikan pertumbuhan bakteri yang berlebih pada vagina dan mencegah agar infeksi tidak menyebar ke bagian tubuh lain.
3. Metronidazole
Obat ini paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri pada vagina. Memiliki bentuk krim dan gel yang dioleskan pada vagina. Namun, efek samping yang ditimbulkan juga lebih banyak seperti sakit kepala, mual muntah, diare, hilang nafsu makan.
Antibiotik digunakan untuk mengatasi keputihan akibat infeksi bakteri atau parasit seperti gonorea, trikomoniasis, klamidia dan vaginosis bakterialis. Bentuk sediaan obat ada yang berbentuk pil, tablet yang diminum oral dan krim yang dioleskan pada vagina dan injeksi.
Penyakit penyebab keputihan dan jenis antibiotik yang digunakan
Berikut beberapa penyakit penyebab keputihan dan jenis antibiotik yang digunakan yaitu :
1. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi vagina akibat parasit Trichomonas vaginalis. Cirinya keputihan yang berlendir berubah warna menjadi kuning kehijauan dan berbau. Adanya rasa nyeri saat buang air kecil dan berhubungan. Obat yang bisa digunakan adalah antibiotik metronidazole (flagyl) atau dengan obat tinidazole berbentuk pil dosis tunggal.
2. Gonore
Gonore adalah penyakit menular seksual yang diakibatkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Keputihan yang muncul akibat gonore bercampur nanah yang keluar bersama urine. Obat keputihan gonore ringan adalah penisilin. Jika sudah parah obatnya adalah :
– Azithromycin, jika penisilin sudah tidak mempan, obat ini bisa digunakan untuk menyembuhkan gejala gonore seperti keputihan yang bernanah.
– Doxycycline, obat ini diberikan sebagai alternatif jika azithromycin tidak bisa membunuh bakteri yang ada. Diberikan satu dosis satu kali seminggu.Tidak disarankan bagi wanita yang berencana hamil atau sedang hamil karena beresiko menyebabkan bayi lahir cacat.
-Ceftriaxone, obat ini bekerja untuk menghentikan pertumbuhan bakteri dan mengurangi gejala gonore seperti keputihan. Diberikan satu sampai dua kali melalui suntikan ke vena atau otot.
3. Klamidia
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Keputihan bisa terjadi berlebihan disertai sakit dan panas saat buang air kecil atau berhubungan seks. Obat untuk mengatasinya yaitu kombinasi antibiotik azithromycin dan doxycycline. Efektif dalam membunuh bakteri klamidia hingga 90 persen. Antibiotik levofloxacin bisa digunakan jika antibiotik lain sudah kebal melawan bakteri.
2. Keputihan akibat jamur
Obat yang digunakan untuk mengobati keputihan akibat jamur. Obat antijamur yang digunakan yaitu miconazole, fluconazole,butoconazole dan terconazole. Obat keputihan ini tersedia dalam bentuk tablet, krim, dan suppositoria yang dimasukan ke dalam vagina. Obat yang digunakan hanya untuk jangka pendek 3 hingga 7 hari saja.
Keputihan akibat jamur contohnya seperti candida yang terus berkembang biak menyebabkan infeksi jamur vagina. Keputihan yang muncul biasanya lebih kental, warna putih, tebal, berwarna putih tapi tidak berbau. Gejala lain seperti rasa sakit dan panas pada vagina saat buang air kecil dan berhubungan seks.
3. Keputihan akibat virus
Keputihan bisa terjadi karena virus yang berkembang seperti herpes genital. Pemberian obatnya harus menggunakan obat antivirus. Contoh obat antivirus untuk keputihan yaitu valacyclovir, acyclovir dan famciclovir. Tujuannya untuk mencegah kambuhnya dengan menekan perkembangan virus. Obat antivirus ini juga dapat mencegah penularan penyakit tersebut pada orang lain.
4. Pil KB
Adapun keputihan yang disebabkan karena hormonal. Misalnya pada sindrom ovarium polikistik (PCOS). Hal ini bisa diatasi dengan terapi hormonal seperti pemberian pil KB untuk mengontrol siklus menstruasinya. Selain itu dokter akan memberi saran agar pasien menjalani hidup sehat, mengkonsumsi makanan bergizi dan olahraga teratur.
Keputihan juga bisa diakibatkan karena radang leher rahim tergantung infeksi penyebabnya. Jika disebabkan karena penyakit menular seksual dokter akan memberikan obat suntik antibiotik ceftriaxone dan satu dosis azithromycin diminum.
Apabila penyebabnya klamidia obatnya adalah ofloxacine, doxycycline atau levofloxacin. Jika disebabkan karena pemasangan IUD akan diberikan obat antibiotik yang difokuskan untuk jenis bakteri tertentu. Peradangan akan sembuh dalam beberapa hari atau minggu
Ada cara untuk menghindari keputihan tidak normal, yaitu :
- Membasuh area vagina dari arah depan ke belakang, jangan sebaliknya karena kotoran akan ikut masuk ke dalam vagina
- Jangan menggunakan cairan pembersih kewanitaan secara berlebihan
- Gunakan pakaian dalam berbahan katun, jangan menggunakan yang ketat
Segera temui dokter jika keputihan yang tidak normal terus berlanjut dan tidak membaik. Kondisi tersebut menandakan ada masalah yang serius. Gejala yang perlu diwaspadai adalah :
- Keputihan yang disertai demam dan nyeri di daerah panggul atau perut
- Mengalami gatal-gatal, bengkak dan kemerahan di daerah genital
- Adanya perubahan mendadak dalam jumlah, bau, warna dan konsisten keputihan
- Gejala terus memburuk terjadi lebih dari satu minggu meskipun telah menjalani perawatan di rumah
- Merasa mengalami penyakit menular seksual
- Adanya lecet atau luka di sekitar vagina
- Mengalami rasa nyeri terbakar saat buang air kecil
Kesimpulan
Obat keputihan ada banyak macamnya sesuai penyebabnya. Keputihan akibat infeksi bakteri diberikan antibiotik seperti tinidazole, clindamycin dan metronidazole. Ada dalam bentuk krim yang di oles langsung ke vagina, pil yang diminum langsung dan suppositoria yang dimasukan ke dalam vagina. Beberapa penyakit akibat infeksi bakteri penyebab keputihan adalah trikomoniasis, gonore dan klamidia.
Obat keputihan akibat jamur biasanya menggunakan miconazole, fluconazole dan terconazole. Biasanya digunakan hanya untuk jangka pendek 3 hingga 7 hari. Keputihan akibat virus menggunakan acyclovir, valacyclovir dan famciclovir. Keputihan akibat hormonal seperti PCOS bisa menggunakan pil KB untuk mengontrol siklus menstruasi.
(FR – RIFA)