AshefaNews – Penyakit gonore (gonorrhea) merupakan salah satu penyakit menular seksual yang bisa dialami oleh wanita dan pria. Wanita dan pria yang sudah melakukan hubungan seksual usia 15-24 tahun menjadi kelompok yang rentan mengalami gonore atau kencing nanah.
Gonore (gonorrhea) menjadi salah satu penyakit yang ditularkan melalui anal, vaginal dan oral. Selain itu penyakit gonore (gonorrhea) juga bisa menginfeksi organ tubuh lainnya tak hanya pada alat kelamin saja. Seperti pada tenggorokan, mata hingga dubur.
Sehingga ketika mengalami gonore (gonorrhea) harus diatasi dengan cepat dan pengobatan yang tepat agar tidak mengalami infeksi yang bertambah parah dan menularkan pada pasangan. Pengobatan yang bisa dilakukan seperti pada penjelasan berikut ini.
Berbagai Obat Gonore
1. Cefixime
Pengobatan yang bisa di pilih untuk mengatasi gonore (gonorrhea) adalah antibiotik. Hal tersebut dikarenakan gonore (gonorrhea) disebabkan karena infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Antibiotik yang bisa digunakan adalah cefixime. Cefixime bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab terjadinya gonore (gonorrhea). Namun dalam penggunaannya bisa dipakai jika tidak ada ceftriaxone.
Selain itu pun dalam penggunaan cefixime harus digunakan bersama obat antibiotik lainnya agar mendapatkan hasil yang optimal dalam mengatasi gonore (gonorrhea) seperti menggunakan obat azithromycin.
Obat cefixime tersedia dalam bentuk kapsul, tablet dan cair dan dikonsumsi 12-24 jam sekali tergantung dari anjuran dokter dalam pemakaiannya. Selain itu obat cefixime juga diberikan dengan dosis 800 mg.
2. Ceftriaxone
Kemudian obat yang kedua untuk mengatasi gonore (gonorrhea) adalah ceftriaxone. Ceftriaxone juga merupakan salah satu dari obat antibiotic yang digunakan dengan cara menghambat pembentukan dinding bakteri sehingga bakteri tidak bisa hidup kembali.
Dalam penggunaannya ceftriaxone ini melalui suntikan yang disuntikan melalui pembuluh darah atau intravena selama 30-60 menit. Obat ini juga menjadi pilihan utama untuk mengatasi gonore (gonorrhea). Jika tidak ada maka diganti dengan cefixime dan digabungkan dengan penggunaan obat azithromycin untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri jika mencapai aliran darah.
Dosis yang diberikan sebanyak 500 mg dengan dosis tunggal. Bagi pasien yang memiliki berat badan kurang dari 150 kg. sedangkan bagi penderita gonore (gonorrhea) yang memiliki berat badan lebih dari 150 kg maka gunakan ceftriaxone sebanyak 1 gr atau 1000 mg.
3. Azithromycin
Obat gonore (gonorrhea) selanjutnya adalah azithromycin. Azithromycin merupakan obat yang bekerja mirip dengan obat antibiotic lainnya yakni dengan menghambat pertumbuhan bakteri. Obat ini ada dalam bentuk tablet dan juga cair.
Dosis yang diberikan sebanyak 1 gr selama 1-5 hari dengan banyaknya 1 kali sehari dan diminum dengan atau tanpa makanan. Obat azithromycin tidak digunakan dengan disuntikan melainkan hanya melalui oral saja. Obat ini juga menghambat pertumbuhan bakteri dengan memecah DNA bakteri sehingga akan mencegah mutasi.
4. Doxycycline
Doxycycline merupakan pilihan pengobatan lainnya mengatasi gonore (gonorrhea) yang bekerja dengan menghambat pembentukan proteinnya sehingga bakteri tidak dapat tumbuh. Obat doxycycline juga bisa digunakan bersama dengan ceftriaxone jika bakteri telah menyebar ke organ lainnya dan menyebabkan radang panggul.
Obat doxycycline juga diberikan dengan dosis 100 mg selama 10-14 hari. Obat ini juga menjadi obat tambahan ketika menggunakan obat ceftriaxone dalam dosis tunggal. Sehingga dapat mengatasi gonore (gonorrhea) dengan optimal.
5. Gentamicin
Pengobatan gonore (gonorrhea) yang ampuh lainnya bisa juga dengan menggunakan gentamicin. Gentamicin digunakan ketika obat gonore (gonorrhea) lainnya tidak ada seperti obat ceftriaxone. Keduanya memiliki cara kerja yang mirip yakni dengan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga bisa melengkapi satu sama lain jika tidak tersedia.
Dosis yang digunakan sebanyak 240 mg dalam 1 dosis dan diberikan melalui injeksi atau suntikan. Gentamicin juga bisa digunakan bersama azithromycin dalam 1 dosis sebanyak 2 gram.
6. Erythromycin
Obat antibiotic lainnya adalah erythromycin dengan bentuk salep tetes yang biasanya digunakan pada bayi baru lahir yang mengalami gonore (gonorrhea). Biasanya terjadi ketika ibu nya mengalami gonore (gonorrhea) sehingga menurun kepada anaknya melalui genetika.
Obat erythromycin bekerja untuk mencegah dan mengobati penyakit konjungtivitis atau radang konjungtiva mata gonore. Hal tersebut terjadi karena gonore (gonorrhea) tidak hanya menginfeksi alat kelamin saja namun juga bisa menyerang mata, tenggorokan dan organ tubuh lainnya.
Dalam pemberian obat erythromycin ini juga harus sesuai dengan anjuran dokter agar mendapatkan hasil yang optimal dalam mengatasi gonore (gonorrhea). Selain itu pun ada juga orang yang mengalami klamidia. Sehingga penggunaan antibiotic pun akan mengatasi klamidia yang terjadi.
7. Amoxicillin
Obat selanjutnya untuk mengatasi gonore (gonorrhea) atau kencing nanah bisa juga dengan menggunakan amoxicillin. Amoxicillin juga termasuk ke dalam obat antibiotic yang digunakan untuk mengobati infeksi karena demam tifoid, kencing nanah, paratifoid, sakit tenggorokan, abses gigi, otitis media, gangguan pernapasan karena infeksi dan berbagai gangguan lainnya.
Amoxicillin harus digunakan sampai habis ketika diberikan oleh dokter karena jika tidak dihabiskan bisa menyebabkan bakteri menjadi kebal atau resisten obat. Selain itu pun dalam menggunakan antibiotik sebaiknya setelah makan agar tidak melukai lambung atau menyebabkan rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.
8. Thiamphenicol
Thiamphenicol merupakan obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Selain mengatasi kencing nanah atau gonore (gonorrhea) juga bisa mengatasi demam tifoid, meningitis, infeksi saluran pernapasan hingga saluran pencernaan.
Dalam penggunaan thiamphenicol harus sesuai dengan anjuran dokter dan tidak boleh digunakan secara berlebihan. Penggunaan thiamphenicol berlebihan pun bisa menyebabkan peradangan dan perdarahan saraf mata atau neuritis optic.
9. Celocid
Celocid merupakan obat antibiotik yang mengandung cefuroxime axetil. Obat celocid termasuk ke dalam obat sefalosporin dengan cara menekan perkembangan bakteri. Celocid juga digunakan untuk mengatasi pneumonia, bronchitis, radang ginjal, pielonefritis dan saluran infeksi kemih.
10. Clavamox
Clavamox juga salah satu obat antibiotic yang dapat mengatasi kencing nanah atau gonore (gonorrhea). Clavamox merupakan gabungan dari amoxicillin dan kalium klavulanat sehingga dapat mengatasi infeksi bakteri. Salah satunya adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Selain itu pun clavamox juga bisa untuk mengatasi infeksi kulit, telinga, pneumonia, infeksi saluran kemih hingga saluran pernapasan. Namun penggunaan antibiotik perlu resep dan anjuran dokter agar mendapatkan dosis yang sesuai.
Kesimpulan
Gonore atau Gonorrhea merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan karena infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonore atau Gonorrhea disebut juga dengan kencing nanah yang bisa dialami oleh wanita dan pria.
Infeksi pada penyakit Gonore atau Gonorrhea bisa menyerang alat kelamin, mata, tenggorokan hingga dubur karena penyebaran infeksi bakteri Gonore atau Gonorrhea ini karena oral, anal dan vaginal.
Sehingga harus diatasi dengan pengobatan yang tepat yakni menggunakan obat antibiotic. Antibiotic ini beraneka ragam jenisnya seperti cefixime, ceftriaxone, azithromycin dan obat antibiotic lainnya yang diberikan oleh dokter agar disesuaikan dengan gejala yang terjadi dan kondisi kesehatan penderita Gonore atau Gonorrhea.Â
(GE – RIFA)