Apa Itu Maladaptive Daydreaming?

Bagikan:

AshefaNews Anda mungkin pernah mendengar tentang Maladaptive Daydreaming (MD), yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan melamun yang berlebihan, biasanya sampai mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. 

Namun, yang mungkin belum Anda ketahui adalah bahwa ada suatu kondisi yang dikenal sebagai “Halu Idola” yang secara khusus terkait dengan Maladaptive Daydreaming. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas hubungan antara halu idola dan Maladaptive Daydreaming, serta beberapa gejala yang terkait dengan masing-masing kondisi.

Apa Itu Maladaptive Daydreaming?

Maladaptive daydreaming (MD) adalah gangguan mental yang relatif baru yang mendapatkan perhatian dari para profesional kesehatan mental di seluruh dunia. MD ditandai dengan berfantasi dan melamun yang berlebihan yang secara signifikan mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.

Orang dengan gangguan ini sering menarik diri dari kegiatan sosial dan menggantikan interaksi kehidupan nyata dengan interaksi imajiner. Bagi sebagian orang, lamunan mereka menjadi begitu mendalam sehingga mereka kehilangan kontak dengan kenyataan. Hal ini bisa sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan gangguan penilaian, isolasi sosial, dan bahkan bunuh diri.

Maladaptive daydreaming sering kali salah didiagnosis sebagai skizofrenia atau gangguan bipolar, karena gejalanya sangat mirip. Namun, ini adalah gangguan tersendiri yang harus ditangani secara terpisah. Carilah bantuan jika mengalami gangguan ini.

Bagaimana Hubungannya dengan Halu Idola?

Ada hubungan antara melamun maladaptif dan halu idola. Bagi sebagian orang, melamun maladaptif ini dapat dipicu oleh mengidolakan seseorang secara berlebihan. Hal ini dapat menjadi tidak sehat karena dapat menyebabkan fokus yang berlebihan pada pikiran dan perasaan yang berhubungan dengan orang yang diidolakannya. 

Selain itu, dapat juga menghalangi seseorang untuk hidup di masa sekarang dan menikmati hidupnya.

Penyebab dan Gejala Melamun Maladaptif

Beberapa orang mungkin bertanya-tanya, apa saja penyebab dan gejala Melamun Maladaptif? Penyebab utama dari Maladaptive Daydreaming adalah karena orang tersebut mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan kenyataan. Mereka merasa sulit untuk fokus pada hal lain selain dunia fantasi mereka. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kecemasan, stres, kebosanan atau kesepian.

Orang yang menderita Maladaptive Daydreaming sering kali mengalami kesulitan membedakan antara kenyataan dan fantasi. Mereka mungkin mengalami kesulitan untuk melacak waktu, dan mungkin menarik diri dari kegiatan sosial. Mereka juga mungkin mengalami masalah dengan konsentrasi dan memori.

Diagnosis, Perawatan dan Penanganan Gejala

Memahami gejala-gejala Maladaptive daydreaming adalah langkah pertama untuk dapat mendiagnosis, mengobati, dan menanganinya dengan tepat. Gejala yang umum terjadi adalah lamunan yang jelas yang sulit dikendalikan atau dihilangkan, bersama dengan reaksi fisik dan emosional seperti tersipu atau berkeringat. Anda mungkin juga menemukan bahwa diri sendiri menghabiskan banyak waktu untuk melamun, atau sulit bagi Anda untuk bercakap-cakap dengan orang lain.

Dalam hal pengobatan untuk melamun yang maladaptif, terapi perilaku kognitif (CBT) adalah pilihan terbaik. Dengan CBT, Anda dapat mempelajari teknik-teknik untuk membantu mengendalikan pikiran dan mengelola lamunan. Selain itu, jika mengalami kesulitan secara emosional karena melamun maladaptif, terapi bicara dapat membantu dalam mengatasi masalah yang mendasarinya.

Terakhir, salah satu cara untuk secara efektif mengelola gejala-gejala Maladaptive daydreaming adalah dengan melakukan aktivitas yang membuat Anda merasa senang dan puas di luar melamun. Pertimbangkan untuk melakukan hobi atau bergabung dengan sebuah klub, ini dapat membantu Anda memfokuskan kembali energi pada kegiatan yang lebih produktif dan membantu mengurangi terjadinya Maladaptive daydreaming.

Mengatasi Melamun Maladaptif

Mengatasi melamun maladaptif bisa menjadi tugas yang berat. Tapi Anda tidak ketinggalan; ada cara untuk membantu Anda menciptakan ruang kesadaran yang lebih baik dan meningkatkan kemampuan Anda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitar Anda.

Anda mungkin harus melakukan beberapa perubahan dalam gaya hidup Anda, seperti mengatur waktu agar lebih terorganisir, atau bahkan membatasi akses Anda terhadap hal-hal yang memicu halu. Misalnya, materi tentang idola favorit Anda. Sebenarnya juga penting bagi Anda untuk merencanakan hari-hari kosong; hal ini akan memberikan ruang bagi Anda untuk bereksplorasi di luar jalur lamunan maladaptif. Dan ingat, asalkan terlibat dalam aktivitas produktif yang meningkatkan kesejahteraan pribadi dari waktu ke waktu adalah tujuan utama. Selain itu, pastikan untuk terhubung dengan orang di sekitar Anda dan jangan sampai merasa sendirian.

Strategi untuk Mengatasi Halu Idola

Untuk mengatasi dorongan ini, penting untuk membuat strategi yang sesuai untuk Anda. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengambil kembali kendali atas lamunan Anda:

1. Terorganisir

Menata lingkungan Anda dengan teratur dapat sangat membantu untuk tetap fokus dan menghindari gangguan.

2. Temukan saluran yang positif

Jika melamun terasa seperti sebuah paksaan yang tak terkendali, cobalah untuk menemukan pengalih perhatian yang positif seperti membaca, menulis, atau mendengarkan musik.

3. Bicaralah dengan diri sendiri

Lakukan pembicaraan dengan diri sendiri yang positif dengan mengingatkan diri sendiri mengapa penting untuk tetap fokus.

4. Pahami pemicunya

Perhatikan apa yang memicu halu Anda dan hindari pemicu tersebut sebisa mungkin.

5. Kembangkan kebiasaan yang lebih sehat

Gunakan waktu yang biasanya Anda habiskan untuk melamun untuk membentuk kebiasaan yang lebih sehat seperti olahraga atau meditasi.

Dampak Maladaptive daydreaming dan Halu Idola pada Kesehatan Mental

Melamun maladaptif dan halu idola dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Melamun maladaptif dapat menampilkan tanda-tanda gejala depresi, rasa cemas, dan lainnya. Fakta lainnya adalah, seseorang yang menderita melamun maladaptif cenderung memiliki berbagai masalah seksual dan perilaku disfungsional.

Melamun juga dapat menurunkan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain dan fokus pada kehidupan nyata. Hal ini dapat membuat seseorang merasa kesepian dan tidak memiliki teman dekat. Hal ini juga menimbulkan masalah dengan cara mereka menghargai dirinya sendiri, yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan mental mereka.

Kesimpulan

Jelas bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara Maladaptive daydreaming dan halu idola. Namun, penelitian yang ada saat ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kedua fenomena tersebut.

(FR – ALIA)

Scroll to Top