Jenis Suplemen yang Tidak Boleh dikonsumsi Bersamaan

Bagikan:

AshefaNews – Jenis Suplemen yang Tidak Boleh dikonsumsi Bersamaan. Mengonsumsi suplemen secara rutin memang dapat membantu untuk meningkatkan imun dan kesehatan tubuh. Vitamin, mineral, herbal maupun probiotik merupakan suplemen yang dapat membantu dalam menjaga kesehatan tubuh.

Bahkan, jika diperlukan sobat dapat mengonsumsi beberapa jenis suplemen. Akan tetapi, perlu diperhatikan juga bahwa beberapa jenis suplemen tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan dengan dikarenakan ada kemungkinan interaksi negatif. 

Sebagian orang awam juga, ada yang mengombinasikan suplemen vitamin dengan obat-obatan lain untuk dikonsumsi dengan harapan kombinasi tersebut membuat penyakit atau keluhan kesehatan bisa cepat pulih.

Jenis Suplemen yang Tidak Boleh dikonsumsi Bersamaan

Berikut ini jenis-jenis suplemen yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan karena dapat menimbulkan efek-efek yang merugikan pada kesehatan tubuh kita.

  1. Magnesium dan Kalsium

Magnesium merupakan mineral yang dibutuhkan untuk membantu berbagai proses dalam tubuh seperti fungsi otot, saraf, kontrol gula darah dan pengaturan tekanan darah. Sementara, kalsium merupakan mineral yang penting untuk kesehatan tulang.

Menurut lama health, bahwa kedua mineral ini tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan karena akan mengganggu penyerapan magnesium. Keduanya akan bersaing untuk penyerapan sehingga cara terbaik untuk mengonsumsinya adalah dengan mengambil jarak 2 jam.

Kalsium paling baik dikonsumsi pada menjelang waktu tidur, bukan saat sedang makan. Hal ini dikarenakan, jika mengonsumsi kalsium saat makan akan berdampak negatif pada magnesium dari makanan yang terserap tubuh.

  1. Vitamin C dan B12

Diketahui bahwa vitamin C dan vitamin B12 tidak disarankan untuk dikonsumsi secara bersamaan, hal ini dikarenakan vitamin C dapat mengurangi jumlah vitamin B12 yang diserap dan dimetabolisme oleh tubuh. Vitamin C dapat memecah vitamin B12 pada saluran pencernaan, sehingga dapat mengurangi penyerapan B12. Vitamin B12 berperan penting dalam produksi sel darah merah dan berfungsi pada sistem saraf, sehingga jika seseorang kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kesehatan saraf yang lebih buruk dan memperngaruhi perkembangan dan fungsi sel darah merah.

Dalam lansiran laman Single Care menyebutkan bahwa untuk mengonsumsi vitamin C setidaknya dua jam setelah mengonsumsi vitamin B12. Hal ini merupakan cara untuk membantu dalam menghindari kekurangan vitamin B12.

  1. Tembaga dan Zink

Tembaga merupakan mineral yang membantu perkembangan otak, kesehatan sistem saraf, dan pembuatan jaringan penting dalam tubuh. Sedangkan, zink atau seng merupakan mineral penting untuk penyembuhan tubuh.

Nah menurut penjelasan laman MedicineNet, kalau sobat menggabungkan tembaga dan zink, penyerapan akan bersaing satu sama lain.  Pada kasus ini, zink yang akan dominan dan akan mengalmi defisiensi tembaga.

  1. Minyak Ikan dan Gingko Biloba

 Pada umumnya banyak yang mengetahui bahwa suplemen minyak ikan mengandung omega 3 dan bermanfaat juga untuk mengatasi peradangan dan memperbaiki suasana hati. Namun, jikalau sobat mengonsumsi suplemen ini dengan ramuan untuk mengencerkan dara seperti ginkgo biloba atau bawang putih, hal ini dapat mencegah pembekuan dan memicu pendarahan yang tidak terkendali.

  1. Kalsium dan Vitamin D

Vitamin D bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh, dapat membantu mengatasi nyeri sendi, hingga meningkatkan kesehatan tubuh. Sementara itu, kalsium dapat meningkatkan kesehatan jantung, mencegah diabetes serta menghindari dari tekanan darah tinggi. 

Dalam mengonsumsi kedua suplemen ini secara bersamaan, dapat menyebabkan tubuh menyerap kalsium lebih banyak, sehingga tanpa kita sadari kita telah mengonsumsi banyak kalsium. Dengan terlalu banyaknya mengonsumsi kalsium berlebihan, tentu berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh kita. Kelebihan kalsium dapat menyebabkan rasa haus berlebihan dan sering membuang air kecil atau gangguan pencernaan lainnya.

Para peneliti juga telah menemukan bahwa kombinasi dalam suplemen ini dapat menyebabkan aterosklerosis yaitu penyakit ynag terjadi ketika zat lemak menumpuk di arteri.

  1. Vitamin K dan Vitamin E

Dalam hal ini vitamin K membantu tubuh untuk membekukan darah dengan benar. Sebaiknya hindari untuk mengonsumsi vitamin K bersamaan engan vitamin E dengan dosis yang tinggi. Hal ini, dikarenakan dengan mengonsumsi kedua suplemen tersebut secara bersamaan dapat menetralkan efek dari vitamin K. Selain itu, dengan mengonsumsi vitamin E lebih dari 800 IU dapat mengganggu pembekuan darah sehingga darah menjadi lebih encer, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan.

  1. Kalsium dan Zat Besi

Pada umumnya, zat besi dibutuhkan seseorang yang mengidap anemia. Seserang yang mengalami anemia defisiensi zat besi biasanya disarankan untuk meningkatkan asupan zat besi melalui makanan dan suplemen. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa mengonsumsi zat besi dan kalsium secara bersamaan perlu dihindari karena dapat menyebabkan tubuh tidak bisa menyerap semua zat besi secara efektif. DIsarankan untuk mengonsums keduai suplemen tersebut secara terpisah dengan jarak beberapa jam untuk menghindari interaksi negatif.

  1. Besi dan Teh Hijau

Walaupun teh hijau merupakan minuman yang mengandung antioksida dan bukan termasuk suplemen, namun untuk mengonsumsi suplemen zat besi bersamaan dengan teh hijau bukan kombinasi yang bagus. Sebenarnya, teh hijau dapat menyebabkan seseorang mengalami kekurangan zat besi jika diminum dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama. Selain itu juga, zat besi dapat menurunkan khasiat teh hijau. Maka disarankan untuk tidak dikonsumsi secara bersamaan. 

adapun hal-hal lain yang tidak dianjurkan saat mengonsumsi vitamin. Jika vitamin dikonsumsi dengan cara yang salah, maka bukan manfaat baik yang didapat, akan tetapi bisa menimbulkan dampak-dampak yang buruk untuk kesehatan tubuh. 

Berikut ini beberapa larangan dalam meminum vitamin.

  • Hindari meminum vitamin dengan minuman yang mengandung kafein. Kafein dapat menghambat penyerapan vitamin D, jika diminum bersamaan dengan vitamin yang mengandung zat besi, maka 80% kemungkinan kandungannya tidak akan terserap oleh tubuh.
  • Hindari untuk mengonsumsi vitamin dalam dosis yang terlalu tinggi, hal ini akan menyebabkan terganggunya metabolisme dalam tubuh. Terutama pada vitamin A,D,E, dan K. Keempat jenis vitamin tersebut merupakan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga dapat menumpuk jika dikonsumsi secara berlebihan  dan menjadi racun dalam tubuh.
  • Vitamin tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari, sebaiknya sobat minum vitamin saat tubuh terasa kurang asupan seperti sedang sakit atau sedang banyaknya aktivitas.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli suplemen

  • Baca label pada kemasan dengan teliti. Jangan lupa untuk memperhatikan dosis penggunaan, kandungan, takaran konsumsi, manfaat, efek samping dan tanggal kadaluwarsa
  • Pilih suplemen multivitamin dan mineral yang dapat memenuhi 100% kebutuhan harian (daily value atau DV) dibandingkan yang hanya mengandung 10% DV satu jenis vitamin dan 300% DV dari jenis vitamin lain.
  • Pastikan produk vitamin tersebut telah terdaftar dalam data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menjadin kualitas dan mutu.

Nah, jangan sampai salah dalam mengonsumsi suplemen ya sobat. Jika terdapat kendala dalam konsumsi suplemen atau vitamin pada masa pengobatan, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar dapat anjuran resep yang benar.

(GE – BUN)

Scroll to Top