AshefaNews – Pernahkah mendengar atau menggunakan obat domperidone? Digunakan untuk apakah obat itu? Obat domperidone merupakan salah satu jenis obat yang bisa digunakan untuk mengatasi atau menghentikan gejala mual dan muntah.Â
Tak hanya itu obat domperidone juga bisa digunakan untuk meningkatkan produksi ASI. Oleh sebab itu penggunaan obat ini sangat bermanfaat. Namun harus disesuaikan dengan gejala yang dialami dan sesuai dengan kebutuhan.
Lalu untuk efek samping nya sendiri apakah ada? Efek samping dalam penggunaan obat domperidone ada yang mengalami efek samping ringan, sedang hingga berat. Simak penjelasan lengkap mengenai obat domperidone berikut ini.Â
Domperidone Obat Apa?
Obat domperidone merupakan salah satu obat yang bisa digunakan untuk mengatasi mual dan muntah. Sehingga ketika merasa perut tidak nyaman dan sakit yang disebabkan oleh gastroparesis maka bisa diatasi oleh obat ini.
Obat domperidone termasuk ke dalam obat antagonis dopamine, antiemetic dan juga prokinetik. Ketika mengalami mual dan muntah makan obat ini bekerja dengan menghambat dopamine yang memberikan rangsangan yang berasal dari otak.
Sehingga obat ini pun mampu mempercepat pengosongan lambung dengan meningkatkan pergerakan saluran pencernaan. Ternyata kegunaan lain dari obat domperidone ini mampu untuk meningkatkan kadar prolaktin.
Kadar prolaktin ini merupakan hormone yang berperan dalam produksi ASI. Sehingga dengan mengonsumsi obat domperidone mampu meningkatkan jumlah ASI dalam tubuh ketika cara lain sudah tidak efektif untuk dilakukan.
Sehingga ketika ibu menyusui kesulitan untuk meningkatkan suplai ASI maka bisa menggunakan cara ini agar mampu memberikan ASI yang maksimal kepada sang bayi agar nutrisi nya pun terpenuhi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan juga sirup.
Efek samping obat domperidone
Efek samping yang bisa dialami oleh seseorang yang menggunakan obat domperidone ini bisa mengalami efek samping yang berbeda-beda. Ada yang mengalami efek samping ringan hingga berat tergantung dari orang yang menggunakannya dan kondisi kesehatannya. Seperti berikut ini:
- Mengantuk
- Sakit kepala
- Cemas
- Nyeri payudara
- Diare
- Lemas
- Keluar susu dari payudara baik laki-laki atau perempuan
- Pingsan
- Nyeri dada
- Linglung
- Sulit berbicara
- Kehilangan keseimbangan
- Kejang
- Pusing melayang
- Gerakan tidak terkontrol
- Jantung berdebar
- Gangguan buang air kecil
- Mulut kering
- Gatal-gatal
- Menstruasi tidak teratur
- Payudara laki-laki membesar
- Perubahan nafsu makan
- Gelisah
- Kram kaki
- Kelainan mental
- Sulit berkemih
Efek samping yang bisa terjadi kepada setiap orang yang menggunakan obat domperidone bermacam-macam dan tidak semua orang mengalami hal tersebut karena efek samping berat biasanya terjadi ketika orang yang menggunakan domperidone memiliki kondisi kesehatan atau riwayat penyakit berat sehingga mengalami kontraindikasi yang menyebabkan efek samping berat.
Cara penggunaan obat domperidone
Penggunaan obat domperidone harus sesuai dengan kondisi dan usia yang mengalaminya. Tak hanya itu obat ini juga harus sesuai dengan resep dokter karena tidak boleh sembarangan menggunakan obat ini karena bisa menimbulkan interaksi dan efek samping serius.
Sehingga sebelum menggunakan obat ini harus diperhatikan beberapa hal agar penggunaan obat domperidone pun akan lebih efektif dan tidak menimbulkan gejala lain diantaranya adalah:
- Konsultasikan jika sedang atau akan menjalani operasi perut
- Beri tahu jika sedang hamil atau menyusui
- Tidak boleh menggunakan obat domperidone jika memiliki berat badan di bawah 35 kg
- Tidak boleh berkendara atau melakukan aktivitas seperti bekerja atau menyalakan mesin ketika menggunakan obat ini karena bisa menimbulkan efek samping mengantuk dan sakit kepala
- Konsultasikan jika sedang mengalami perdarahan saluran pencernaan, gangguan ginjal, liver, radang usus, divertikulitis atau penyakit serius lainnya yang bisa berdampak pada efek samping serius
- Konsultasikan kepada dokter jika sedang menggunakan obat atau suplemen lainnya karena domperidone bisa terjadi interaksi obat dengan obat lainnya
- Beri tahu juga jika mengalami atau ada keluarga yang memiliki riwayat kanker payudara, aritmia atau gangguan irama jantung atau kelainan pada hasil EKG
- Gunakan obat domperidone dalam keadaan perut kosong dan dalam rentang 15-30 menit sebelum makan
- Pada penggunaan obat domperidone dengan bentuk suspense atau drops bisa dikonsumsi dengan sendok takar atau alat takar khusus agar dosis nya sesuai dengan yang seharusnya dan jangan lupa untuk dikocok terlebih dahulu
- Jika gejala sudah menghilang maka obat domperidone bisa dihentikan dan tidak boleh menggunakan obat ini lebih dari 7 hari kecuali berdasarkan anjuran dokter
- Obat domperidone ini akan bekerja setelah 30-60 menit penggunaan
- Penggunaan obat domperidone dengan ketoconazole, haloperidol, clarithromycin, amiodarone, erythromycin atau cisapride bisa meningkatkan risiko terjadinya henti jantung mendadak atau biasa disebut dengan aritmia
- Penggunaan obat domperidone dengan antasida atau obat penurun asam lambung seperti ranitidine atau omeprazole bisa menurunkan kadar domperidone dalam darah
- Penggunaan obat domperidone dengan antikolinergik seperti diphenhydramine dan dextromethorphan bisa menurunkan efektivitas obat domperidone
Sehingga penggunaan obat domperidone tidak bisa digunakan secara sembarangan karena bisa saja menurunkan efektivitas obat atau meningkatkan risiko yang tidak diinginkan terhadap tubuh dan kesehatannya.
Selain itu pun dosis dan aturan pakai pada penggunaan obat domperidone ini juga harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi penderita yang mengalami gejala tersebut. Diantaranya sebagai berikut:
- Mengatasi gastroparesis
- Dewasa
Diberikan dosis 10 mg sebanyak 3-4 kali sehari dan pada sebagian orang tergantung dengan kondisinya diberikan dosis tambahan hingga 20 mg sebanyak 3-4 kali sehari
- Mengatasi mual dan muntah
- Dewasa dan anak-anak usia 12 tahun keatas dengan BB lebih dari 35 kg
Diberikan dosis 10 mg sebanyak 1-3 kali sehari dengan dosis maksimal yang diberikan sebanyak 30 mg per hari. Pemberian dosis obat domperidone hanya boleh maksimal 1 minggu saja.
- Meningkatkan jumlah ASI pada ibu menyusui
- Dewasa
Dosis untuk meningkatkan jumlah ASI pada ibu menyusui sebanyak 10 mg setiap 8 jam sekali dan dosis bisa berubah setelah adanya respon tubuh terhadap obat tersebut.
- Dyspepsia non ulkus
- Dewasa
Diberikan dosis sebanyak 10-20 mg sebanyak 3 kali sehari pada malam hari
- Migraine
- Dewasa
Bagi penderita migraine maka bisa diminum sebanyak 20 mg setiap 4 jam dan bisa juga dikombinasikan dengan obat paracetamol dengan maksimal 4 dosis dalam 1 hari.
- Anak-anak
Bagi anak-anak usia 2 tahun keatas dan lebih dari 35 kg bisa menggunakan dosis 10-20 mg dosis dengan 3-4 kali sehari dengan maksimal dosis 80 mg sehari. Sementara untuk pemakaian melalui rektum atau anus bisa diberikan sebanyak 60 mg 2 kali sehari.
Kesimpulan
Obat domperidone merupakan obat antagonis dopamine yang bekerja dengan menghambat dopamine menerima rangsangan dari otak. Sehingga ketika mengalami mual dan muntah bisa diatasi dengan menggunakan obat ini.
Selain itu pun obat ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan produksi ASI bagi ibu menyusui dengan dosis yang seharusnya diberikan oleh dokter agar obat bekerja dengan efektif tanpa efek samping yang serius.
(GE – RFA)